The Phoenician Scheme: Komedi Gelap Wes Anderson yang Wajib Ditonton!

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 13 Juni 2025 - 04:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“This was Korda’s sixth recorded airplane crash.” Narasi pembuka tersebut segera membawa kita ke dalam dunia *The Phoenician Scheme*, sebuah film yang tak hanya menghadirkan petualangan menegangkan, tetapi juga menyelami dinamika keluarga disfungsional dengan sentuhan komedi gelap ala Wes Anderson. Kisah ini berpusat pada Korda (Benedicio del Toro), seorang pebisnis misterius yang dituduh licik, yang hidupnya selalu diintai bahaya. Bahkan, saat sedang menikmati bacaan buku biologi di dalam pesawat sewa bersama sekretarisnya, sebuah bom meledak di bangku belakang, menewaskan sang sekretaris dan membuat pesawat limbung. Ledakan ini hanyalah salah satu dari serangkaian percobaan pembunuhan yang tak terhitung jumlahnya terhadap Korda, sekaligus menjadi gerbang menuju narasi yang penuh kejutan dalam film *The Phoenician Scheme*.

Meskipun pesawatnya hancur lebur, Korda secara ajaib selamat, bahkan setelah sempat ‘menyentuh’ alam kematian. Kejadian ini membuatnya berpikir ulang tentang masa depan, mendorongnya untuk memanggil Liesl (Mia Threapleton), puterinya yang seorang calon biarawati, sebagai calon ahli waris. Liesl, yang memiliki karakter bertolak belakang dengan sang ayah—sosok yang alim dan jengah dengan intrik bisnis ayahnya—datang bukan karena tertarik pada warisan, melainkan didorong rasa penasaran akan pembunuh ibunya. Korda, dengan kelicikannya, menawarkan kesepakatan: informasi tentang dugaan pelaku pembunuhan ibunya sebagai imbalan atas tanda tangan Liesl pada dokumen ahli waris.

Namun, Korda harus menghadapi kenyataan bahwa musuhnya tersebar luas, bahkan hingga ke jajaran pemerintahan di berbagai negara yang bertekad menghancurkan kerajaannya. Dengan proyek ambisius bernama Phoenicia di tangannya, Korda berusaha meyakinkan para investor untuk menyetujui skema investasinya yang rumit. Dalam perjalanan ini, ia mengajak serta Liesl dan Björn (Michael Cera), tutor biologi yang kemudian merangkap sebagai sekretaris. Namun, bahkan di tengah upaya penyelamatan bisnisnya, ancaman pembunuhan tak henti-hentinya mengintai, menambahkan lapisan ketegangan yang dibalut nuansa komedi gelap yang memikat.

Baca Juga :  Melly Goeslaw Ungkap Detail Operasi Bariatrik yang Dijalani

Wes Anderson, sang auteur dengan gaya sinematik yang khas, kembali memimpin proyek ini sebagai penulis skenario, produser, sekaligus sutradara, berkolaborasi sekali lagi dengan Roman Coppola dalam pengembangan cerita. *The Phoenician Scheme* juga menjadi ajang reuni bagi Anderson dengan para aktor langganannya seperti Tom Hanks, Mathieu Amalric, Jeffrey Wright, Scarlett Johansson, Benedict Cumberbatch, Rupert Friend, serta Bill Murray dan Willem Dafoe yang muncul sebagai sosok-sosok yang mengadili arwah di alam kematian. Bagi para penggemar film-film Wes Anderson, gaya visualnya yang simetris, palet warna yang distingtif, dan penggunaan narasi serta pembagian babak tentu sudah tidak asing lagi—ciri khas yang bahkan sempat memicu tren video ala Wes Anderson. Film-filmnya juga kerap mengupas tema tentang keluarga disfungsional dan hubungan cinta yang tak lazim, sebuah benang merah yang kuat dalam karyanya.

Dalam *The Phoenician Scheme*, Anderson tetap setia pada gayanya yang tak lekang oleh waktu, menghasilkan visual yang memanjakan mata dan membuat penonton betah berlama-lama. Film ini secara cerdik menghadirkan transisi antara dunia nyata dan alam kematian yang dialami Korda. Anderson menggunakan skema warna natural untuk merepresentasikan kehidupan fana, sementara adegan-adegan pengadilan di alam baka digambarkan dengan palet hitam putih yang kontras, menciptakan pengalaman sinematik yang unik.

Dari segi narasi, kisah keluarga Korda dengan sepuluh anak dari tiga istri sungguh menggelitik. Alur cerita penuh dengan elemen tak terduga, mulai dari cara Korda meyakinkan para investor hingga berbagai insiden di luar kendalinya yang tak tertebak. Interaksi Korda dengan putrinya juga jauh dari kata lazim; dialog keduanya sering kali terasa kontradiktif, seolah mempertemukan sosok iblis yang licik dan cerdik dengan malaikat yang alim dan tegas. Di tengah dinamika yang unik ini, Björn tampil sebagai penengah yang tak kalah komikal. Karakter-karakter lain, termasuk para investor, juga turut menambah nuansa komedi yang kental. Penyelesaian cerita pun mengacu pada gaya Wes Anderson yang khas, dengan *twist* dan kejutan yang dijamin memancing tawa.

Baca Juga :  Menemukan Kebahagiaan di Sini dan Sekarang

Meskipun diselimuti oleh skema bisnis yang tampak rumit, esensi cerita *The Phoenician Scheme* sebenarnya tidaklah memberatkan untuk dicerna. Alurnya sekilas mengingatkan pada karya Anderson sebelumnya, seperti *The Royal Tenenbaums* dan *The French Dispatch*, hanya saja dengan latar belakang keluarga dan problematika yang berbeda. Penampilan para pemeran di film ini memberikan kontribusi yang signifikan. Benedicio del Toro sebagai Korda, Michael Cera sebagai Björn, dan Benedict Cumberbatch sebagai Nubar, masing-masing membawakan karakternya dengan apik. Gaya berpakaian Korda yang khas mungkin mengingatkan pada seorang pemimpin di Libya, namun Anderson mengungkapkan inspirasi sebenarnya berasal dari sosok Calouste Gulbenkian, seorang pengusaha minyak terkemuka dari Armenia.

Secara keseluruhan, *The Phoenician Scheme* adalah sebuah tontonan yang memuaskan bagi penggemar setia Wes Anderson maupun penikmat film *dark comedy*. Lelucon dan satir yang disajikan oleh Anderson mampu menciptakan sensasi yang kompleks, memadukan tawa dengan refleksi. Dengan gaya visual dan penceritaan yang tetap kental dan setia pada ciri khasnya, ditambah sentuhan transisi hitam putih yang memperkaya pengalaman sinematik, *The Phoenician Scheme* berhasil menjadi karya auteur yang unik. Film ini layak mendapatkan skor 8/10.

Berita Terkait

BABYMONSTER Guncang ICE BSD, MONSTIEZ Indonesia Histeris!
Agnez Mo Rebutan Peran di Reacher, Cerita Casting Mengejutkan!
Bastian Steel Ungkap Target Pernikahan dengan Sitha Marino, Kapan?
Agnez Mo di Reacher Season 4, Ungkap Proses Audisi!
Penjelasan Ending Film Ballerina (2025), Eve Bernasib Seperti John Wick?
Agnez Mo & Anggun C Sasmi: Kejutan di Reacher Season 4!
Wonder Woman 3: Naskah Digarap, Gal Gadot Kembali?
Vidi Aldiano Ungkap Kondisi Kanker Terkini, Menyebar Lebih Agresif

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 21:42 WIB

BABYMONSTER Guncang ICE BSD, MONSTIEZ Indonesia Histeris!

Sabtu, 14 Juni 2025 - 13:12 WIB

Agnez Mo Rebutan Peran di Reacher, Cerita Casting Mengejutkan!

Sabtu, 14 Juni 2025 - 12:57 WIB

Bastian Steel Ungkap Target Pernikahan dengan Sitha Marino, Kapan?

Sabtu, 14 Juni 2025 - 11:42 WIB

Agnez Mo di Reacher Season 4, Ungkap Proses Audisi!

Sabtu, 14 Juni 2025 - 11:12 WIB

Penjelasan Ending Film Ballerina (2025), Eve Bernasib Seperti John Wick?

Berita Terbaru

entertainment

BABYMONSTER Guncang ICE BSD, MONSTIEZ Indonesia Histeris!

Sabtu, 14 Jun 2025 - 21:42 WIB

Public Safety And Emergencies

8 Penyedia Digital Bandel, Kominfo Beri Peringatan Keras!

Sabtu, 14 Jun 2025 - 21:32 WIB

Society Culture And History

Spilt Milk: Kisah Haru Keluarga, Persahabatan, dan Komunitas Solid

Sabtu, 14 Jun 2025 - 21:17 WIB