Google Ask Photos: Ambisi AI yang Tertunda untuk Revolusi Pencarian Foto
Dalam sebuah langkah mengejutkan yang menarik perhatian, Google secara tiba-tiba menghentikan peluncuran fitur inovatif terbarunya, Ask Photos. Fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) ini, yang semula dirancang untuk merevolusi cara pengguna mencari dan berinteraksi dengan koleksi foto mereka di layanan Google Photos, kini ditunda untuk sementara waktu.
Pengumuman penundaan ini datang langsung dari Manajer Produk Google Photos, Jamie Aspinall, melalui sebuah unggahan di akun pribadinya di platform X (dahulu Twitter). Dalam pernyataannya, Aspinall menjelaskan bahwa peluncuran Ask Photos dihentikan karena dinilai belum mampu memenuhi standar ekspektasi perusahaan, terutama dalam hal latensi, kualitas, dan pengalaman pengguna (UX). Ini mengindikasikan komitmen Google terhadap produk AI yang stabil dan berkualitas tinggi sebelum diluncurkan secara luas.
Aspinall juga menambahkan bahwa Ask Photos sejatinya baru digulirkan kepada “jumlah pengguna yang sangat kecil,” menegaskan bahwa fitur ini masih dalam tahap uji coba terbatas dan belum menjangkau khalayak umum. Meskipun demikian, penghentian mendadak ini tetap menjadi sorotan, mengingat potensi besar yang ditawarkan fitur tersebut. Dalam konfirmasinya, Aspinall menegaskan bahwa timnya sedang berupaya keras untuk menghadirkan versi Ask Photos yang jauh lebih baik dan optimal. Ia menargetkan fitur ini akan dirilis kembali dalam jangka waktu sekitar dua minggu ke depan, sebagaimana dihimpun *KompasTekno* dari *Engadget*, Sabtu (7/6/2025).
Ask Photos sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Google pada ajang konferensi pengembang I/O tahun 2024 dan mulai tersedia dalam versi akses terbatas sejak bulan September. Fitur ini memanfaatkan kemampuan canggih dari model kecerdasan buatan Google, Gemini AI. Dengan integrasi Gemini AI, pengguna dijanjikan kemudahan luar biasa dalam menelusuri galeri Google Photos hanya dengan menggunakan perintah atau pertanyaan yang ditulis dengan bahasa sehari-hari yang alami.
Secara lebih spesifik, untuk menggunakan fitur Ask Photos, pengguna cukup mengetikkan permintaan seperti “tunjukkan foto saat di bandara bulan Mei 2025” atau “tampilkan foto saat makan malam keluarga.” Setelah perintah dikirim, *chatbot* Gemini AI akan secara cerdas menelusuri dan menyajikan foto-foto yang relevan sesuai dengan teks yang diberikan pengguna. Dengan demikian, fitur ini diharapkan dapat membebaskan pengguna dari tugas manual mencari foto yang seringkali memakan waktu lama dan melelahkan.
Penghentian peluncuran fitur Ask Photos ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi Google dalam upaya ambisiusnya mengadopsi teknologi AI ke dalam berbagai produk dan layanannya. Fitur yang awalnya digadang-gadang akan mempermudah kehidupan pengguna, justru harus ditarik sementara karena dinilai belum sempurna dan siap untuk digunakan secara massal.
Sebelumnya, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu sempat menuai kritik pedas atas peluncuran fitur AI Overviews di layanan pencarian (Google Search) karena memberikan jawaban yang tidak akurat dan menyesatkan. Tidak hanya itu, alat pembuat gambar yang juga berbasis AI milik Google pernah pula menimbulkan kontroversi serupa, di mana hasil gambar yang ditampilkan dianggap membingungkan atau tidak sesuai dengan perintah (*prompt*) yang diberikan pengguna.
Serangkaian insiden ini bahkan memicu kritik dari sejumlah mantan petinggi dan karyawan aktif Google sendiri, yang menyuarakan keprihatinan mereka terutama terkait pendekatan dan kecepatan perusahaan dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan. Hal ini menyoroti kompleksitas dan tantangan besar dalam mengintegrasikan AI ke produk inti dengan standar kualitas yang tinggi.