Demo Ojol Surabaya: Pengemudi Tuntut Kenaikan Tarif yang Pasti!

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 20 Mei 2025 - 22:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Surabaya – Gelombang aspirasi dari kalangan pengemudi ojek online (ojol) kembali bergulir di Surabaya. Ribuan pengemudi yang tergabung dalam Front Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur turun ke jalan pada hari Selasa, 20 Mei 2025, menyampaikan serangkaian tuntutan yang mendesak untuk segera direspon. Aksi unjuk rasa ini menjadi sorotan utama, menandakan kekecewaan yang mendalam terhadap kebijakan yang dianggap merugikan.

Dalam aksi demonstrasi yang berlangsung, massa aksi menyuarakan lima poin utama tuntutan. Mereka menuntut penurunan potongan aplikasi menjadi 10 persen, penyesuaian tarif pengantaran penumpang yang lebih layak, percepatan penerbitan regulasi yang jelas mengenai pengantaran makanan dan barang, penetapan tarif bersih yang adil bagi mitra pengemudi, serta mendesak pemerintah pusat untuk segera menerbitkan Undang-Undang yang secara khusus mengatur Transportasi Online.

Pergerakan massa demo ojol dimulai dari Bundaran Waru, titik strategis yang menjadi perbatasan antara Sidoarjo dan Surabaya, kemudian berlanjut menuju pusat kota. Aksi ini dilakukan dengan beragam cara, sebagian peserta berjalan kaki, sementara yang lain menggunakan sepeda motor dan mobil. Di depan kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur, massa sempat berhenti dan melakukan aksi simbolis dengan membakar ban sebagai bentuk protes.

Aksi kemudian dilanjutkan dengan long march menuju markas Polda Jawa Timur, diikuti dengan orasi di depan kantor perwakilan aplikator Gojek dan Grab. Setelah menyampaikan aspirasi di lokasi-lokasi tersebut, massa bergerak menuju titik utama demonstrasi, yaitu kantor Gubernur Jawa Timur yang terletak di Jalan Pahlawan.

Baca Juga :  Komdigi-Mafindo Bikin Chatbot AI untuk Deteksi Konten Asli atau Palsu

Samuel Grandy Kalengkongan, juru bicara Frontal Jawa Timur, mengungkapkan bahwa aksi ini diikuti oleh sekitar 6.500 pengemudi ojol yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Selain di Surabaya, aksi serupa juga digelar di Banyuwangi. Samuel menegaskan bahwa lima poin tuntutan yang diajukan adalah harga mati dan tidak dapat dinegosiasikan. “Tidak bisa dinegosiasikan,” tegasnya saat diwawancarai di Jalan Ahmad Yani.

Samuel memberikan peringatan bahwa jika tuntutan tersebut tidak diindahkan, pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa susulan dengan melibatkan massa yang lebih besar, selama dua hingga tiga hari berturut-turut. Ia juga mengimbau kepada seluruh driver ojol yang tidak ikut berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa untuk menunjukkan solidaritas dengan cara mematikan aplikasi mereka. “Hargai kami yang demonstrasi, karena perjuangan ini buat seluruh driver online Jatim,” serunya.

Samuel juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat pelanggan ojol atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat pengemudi sengaja mematikan layanan aplikasi. Ia berharap agar tuntutan pengemudi dapat direspon positif oleh pihak aplikator dan pemerintah, sehingga para pengemudi dapat kembali bekerja normal seperti sediakala.

Baca Juga :  Samsung Z Flip 7 vs Z Flip 6: Apa Bedanya?

Umi Muthia, seorang pengemudi Grab perempuan asal Tulungagung yang berusia 50 tahun, menyatakan bahwa ia ikut serta dalam mematikan aplikasi layanan sebagai bentuk penghormatan terhadap massa yang sedang berunjuk rasa di Surabaya. Namun, untuk layanan antar-jemput pelanggan, ia tetap melaksanakannya karena terikat dengan kontrak yang telah disepakati sebelumnya.

“Saya tetap melayani antar-jemput, karena ada enam rit (kali) layanan untuk hari ini. Ada pun aplikasi layanan saya matikan sementara untuk menghargai kawan-kawan yang sedang berunjuk rasa. Semoga segera mendapat solusi,” ungkap Umi saat dihubungi.

Umi menambahkan bahwa pada Selasa pagi, ia menerima notifikasi dari aplikator yang berisi lima imbauan. Pertama, diminta untuk tidak terprovokasi. Kedua, diminta untuk mematuhi aturan yang berlaku. Ketiga, mencari jalur alternatif lainnya agar aktivitas on-bid mitra tidak terkendala. Keempat, operasional Grab tetap berjalan normal dan konsumen tetap dapat menggunakan layanan seperti biasa. Kelima, tidak menggunakan atribut Grab untuk menjaga keamanan.

Pilihan Editor: Grab Tolak Tuntutan Ojol Turunkan Potongan Komisi, Apa Alasannya?

Berita Terkait

Fitur Baru Reels Instagram Rilis! Kreator Wajib Tahu!
Raket Padel Mahal: Rahasia Harga Fantastis, Layak Dibeli?
WhatsApp Perangi Penipuan: Fitur Baru Ini Bikin Aman!
Aman! Backup Chat WhatsApp: Panduan Lengkap iPhone & Android
ChatGPT Jadi Saksi? Chat Anda Bisa Dipakai di Pengadilan!
Ilmuwan AI China: Pengakuan CEO Nvidia Bikin Tercengang!
5 Aplikasi Terbaik Beli Crypto: Investasi Mudah & Aman!
Google Hadirkan Pintasan AI Mode untuk Widget Pencarian di Android

Berita Terkait

Minggu, 24 Agustus 2025 - 09:26 WIB

Fitur Baru Reels Instagram Rilis! Kreator Wajib Tahu!

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 09:17 WIB

Raket Padel Mahal: Rahasia Harga Fantastis, Layak Dibeli?

Jumat, 8 Agustus 2025 - 14:58 WIB

WhatsApp Perangi Penipuan: Fitur Baru Ini Bikin Aman!

Jumat, 1 Agustus 2025 - 08:54 WIB

Aman! Backup Chat WhatsApp: Panduan Lengkap iPhone & Android

Kamis, 31 Juli 2025 - 22:52 WIB

ChatGPT Jadi Saksi? Chat Anda Bisa Dipakai di Pengadilan!

Berita Terbaru

sports

PSIM vs Persib: Hodak & Van Gastel Siaga, Jadwal Kick-Off!

Minggu, 24 Agu 2025 - 15:43 WIB

Uncategorized

Happy Gilmore 2: Adam Sandler Comeback! + Film Terbaiknya

Minggu, 24 Agu 2025 - 15:36 WIB

sports

Kiper Timnas Indonesia Bikin Pelatih AC Milan Frustrasi

Minggu, 24 Agu 2025 - 13:23 WIB