Sektor Keuangan Dominasi Pergerakan IHSG Sepekan: Analisis Lengkap

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 20 Mei 2025 - 21:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Pada penutupan perdagangan hari Selasa (20/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi, tercatat melemah sebesar 46,48 poin atau turun 0,65% ke level 7.094,60. Meskipun demikian, performa IHSG dalam sepekan terakhir masih menunjukkan tren positif dengan penguatan sebesar 3,83%. 

Imam Gunadi, seorang Equity Analyst dari Indo Premier Sekuritas, menjelaskan bahwa penguatan IHSG selama sepekan terakhir ini didukung oleh aliran dana asing yang masuk dengan nilai lebih dari Rp 5 triliun. Faktor pendorong utama dari fenomena ini adalah menurunnya ketegangan dalam perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Perlu diingat bahwa konflik dagang antara kedua negara adidaya tersebut sebelumnya menjadi salah satu penyebab utama dari pelemahan IHSG yang berlangsung cukup lama.

Lebih lanjut, Imam Gunadi menyoroti bahwa sektor keuangan (IDXFINANCE) menjadi kontributor paling signifikan terhadap penguatan indeks. Khususnya, empat bank besar yang memiliki bobot signifikan dalam perhitungan IHSG memegang peranan penting.

“Saat ini, kami belum melihat adanya pergeseran dominasi antar sektor. Kami cenderung lebih overweight pada sektor perbankan, terutama big banks, yang saat ini menunjukkan kinerja yang solid dengan valuasi yang menarik,” ungkap Imam kepada Kontan, Selasa (20/5).

Baca Juga :  7 Ekstensi Chrome Ampuh Tingkatkan Produktivitas Kerja & Kuliah

Menanti Hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Inilah Proyeksi IHSG untuk Hari Rabu (21/5)

Menanggapi potensi penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI), Imam berpendapat bahwa saham-saham yang sensitif terhadap perubahan suku bunga memiliki peluang untuk menjadi motor penggerak IHSG.

Saham perbankan menjadi yang paling diuntungkan, karena penurunan suku bunga akan berimplikasi positif pada penurunan biaya dana (cost of fund), peningkatan penyaluran kredit, serta potensi penurunan rasio kredit bermasalah (NPL). Hal ini pada gilirannya akan memperkuat margin bunga bersih (NIM) bank. 

Selain sektor perbankan, sektor properti dan multifinance juga diperkirakan akan merasakan dampak positif dari penurunan suku bunga. Suku bunga yang lebih rendah berpotensi meningkatkan permintaan terhadap produk seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

Saat ini, perhatian utama pelaku pasar tertuju pada perkembangan perang dagang, khususnya antara China dan Amerika Serikat. Penurunan eskalasi konflik memberikan sentimen positif bagi IHSG, sementara peningkatan ketegangan cenderung memberikan tekanan yang lebih besar. 

Baca Juga :  Rupiah Menguat Signifikan: Peluang Investasi Setelah Sentuh Rp 16.561 per Dolar AS

Selain itu, kemungkinan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia juga menjadi fokus perhatian, didorong oleh faktor-faktor seperti inflasi yang terkendali, pertumbuhan ekonomi yang melambat, kontraksi pada PMI manufaktur, serta tren pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.

  KLBF Chart by TradingView  

Imam juga mengamati bahwa pergerakan IHSG hari ini membentuk bearish candle, yang mencerminkan sikap wait and see pasar menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI esok hari. Selain itu, aksi taking profit juga turut mempengaruhi setelah IHSG mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. 

“Oleh karena itu, kami merekomendasikan strategi buy on breakout sebagai validasi dan buy on pullback sebagai management risiko terhadap potensi koreksi jangka pendek jika suku bunga tidak jadi diturunkan,” pungkas Imam.

Imam merekomendasikan untuk melakukan buy on breakout pada saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan entry level Rp 1.505, target harga Rp 1.600, dan menetapkan stoploss di bawah Rp 1.455 per saham.

Berita Terkait

Investasi Properti Bali: Gaya Hidup Berkelanjutan Jadi Kunci Keuntungan
IHSG Anjlok Setelah 4 Hari Naik: Saham-Saham Ini Dibanjiri Penjualan Asing
Strategi Investasi Lo Kheng Hong: Saham Blue Chip Wajib Beli atau Jual?
IHSG Hari Ini: Perkiraan Variasi, Dampak Suku Bunga BI & Pajak Trump
Investor Asing Borong Saham Ini Saat IHSG Tergelincir Selasa
IHSG Menguat: Sektor Keuangan Jadi Mesin Penggerak Pekan Lalu
Cermati Rekomendasi Saham Jasa Marga (JSMR) yang Bagi Dividen Rp 1,13 Triliun
Wall Street Berguguran: Imbal Hasil Treasury AS Bikin Investor Cemas

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:25 WIB

Investasi Properti Bali: Gaya Hidup Berkelanjutan Jadi Kunci Keuntungan

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:05 WIB

IHSG Anjlok Setelah 4 Hari Naik: Saham-Saham Ini Dibanjiri Penjualan Asing

Rabu, 21 Mei 2025 - 07:44 WIB

Strategi Investasi Lo Kheng Hong: Saham Blue Chip Wajib Beli atau Jual?

Rabu, 21 Mei 2025 - 07:20 WIB

IHSG Hari Ini: Perkiraan Variasi, Dampak Suku Bunga BI & Pajak Trump

Rabu, 21 Mei 2025 - 07:00 WIB

Investor Asing Borong Saham Ini Saat IHSG Tergelincir Selasa

Berita Terbaru

technology

Google Luncurkan Flow: AI Pembuat Video Sinematik Canggih

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:40 WIB