IHSG Perkasa: Saham Asia Bangkit, Investor Optimis di Level 7.183

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 20 Mei 2025 - 17:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia menunjukkan sinyal positif pada pembukaan sesi hari Selasa (20/5). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perjalanannya hari ini dengan berada di posisi 7.183, sebuah kenaikan yang signifikan sebesar 42,759 poin atau setara dengan 0,60 persen.

Berdasarkan data yang dirilis oleh RTI Bussines, terlihat bahwa di awal sesi perdagangan, volume transaksi mencapai 592.464 lembar saham, dengan nilai transaksi yang fantastis, menyentuh angka Rp 828.234 miliar yang terjadi dalam 59.847 kali transaksi.

Saat pasar dibuka, terlihat dominasi penguatan. Sebanyak 239 saham membukukan kenaikan, berbanding dengan 117 saham yang mengalami penurunan. Sementara itu, 220 saham lainnya terpantau stabil, tanpa perubahan harga.

Di arena global, bursa saham Asia juga menunjukkan performa yang menggembirakan. Kondisi ini didukung oleh stabilnya imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang memberikan sedikit kelegaan bagi nilai tukar dolar AS. Para investor tampak sedang menimbang beban utang ekonomi AS yang masif, sambil menunggu perkembangan kesepakatan dagang yang baru.

Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh penurunan peringkat kredit negara AS oleh Moody’s, yang disebabkan oleh kekhawatiran mendalam terkait akumulasi utang negara yang terus meningkat, kini mencapai angka USD 36 triliun.

Baca Juga :  Liburan Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol: Tips Jitu Perjalanan Hemat!

Demo Ojol Besar-Besaran, Hindari Monas dan DPR Siang Ini, Cek Pengaturan Arus Lalu Lintasnya

Faktor ini memicu aksi jual obligasi pemerintah pada hari Senin (19/5), namun situasi ini berhasil diredam pada sesi perdagangan di Asia hari ini.

Imbal hasil obligasi tenor 30 tahun mengalami penurunan sebesar 3,5 basis poin, menjadi 4,906 persen. Sebelumnya, imbal hasil ini sempat mencapai level tertinggi dalam 18 bulan terakhir, yaitu 5,037 persen pada sesi perdagangan sebelumnya. Indeks saham utama di AS berhasil pulih dari kerugian awal dan menutup hari dengan posisi datar.

Kondisi ini mendorong indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang (.MIAPJ0000PUS) naik 0,36 persen, mendekati level tertinggi dalam tujuh bulan yang sempat dicapai pada minggu lalu.

Indeks Nikkei Jepang (.N225) mencatat kenaikan sebesar 0,65 persen di awal perdagangan. Saham-saham di Tiongkok menunjukkan stabilitas setelah bank sentral setempat mengambil langkah pemangkasan suku bunga pinjaman acuan untuk pertama kalinya sejak bulan Oktober. Selain itu, lima bank milik negara terbesar di Tiongkok juga turut menurunkan suku bunga deposito.

Baca Juga :  Jatuhnya Data Ekonomi AS Bawa Harga Emas ke Rekor Tertinggi

Indeks saham unggulan Tiongkok (.CSI300) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,15 persen, sementara Indeks Hang Seng Hong Kong (.HSI) melonjak 1 persen. Para pejabat Federal Reserve AS memberikan tanggapan hati-hati terhadap dampak penurunan peringkat oleh Moody’s, serta ketidakpastian pasar yang timbul akibat kebijakan perdagangan AS yang tidak stabil.

Meskipun bukan isu yang mendesak bagi The Fed, kenaikan biaya pinjaman yang terkait dengan memburuknya kondisi keuangan AS dapat berpotensi membuat kredit secara umum menjadi lebih mahal, dan menciptakan hambatan bagi pertumbuhan aktivitas ekonomi.

Saat ini, pasar memproyeksikan adanya dua kali pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS pada tahun ini. Angka ini berbeda dibandingkan dengan proyeksi bulan lalu yang memperkirakan empat kali pemangkasan, setelah adanya pengumuman serangan tarif oleh Presiden Donald Trump.

Berita Terkait

PPATK: Mengenal Lebih Dekat Intelijen Keuangan Indonesia
PHK Massal 2025: Jawa Tengah Catat Angka Pengangguran Tertinggi
Investor Asing Borong Saham Ini Saat IHSG Melemah 20 Mei
IHSG Anjlok: Inilah Daftar Saham yang Diobral Investor Asing!
Variabel: Panduan Lengkap Pengertian, Jenis, dan Penggunaannya
Survei BI: Minat KPR Turun, Saatnya Beli Rumah Tunai?
Kondisi Global Membaik, Sektor Saham Ini Diprediksi Melonjak!
Prediksi Rupiah 2025: Peluang Investasi dan Strategi Penguatan

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 01:17 WIB

PPATK: Mengenal Lebih Dekat Intelijen Keuangan Indonesia

Rabu, 21 Mei 2025 - 01:05 WIB

PHK Massal 2025: Jawa Tengah Catat Angka Pengangguran Tertinggi

Rabu, 21 Mei 2025 - 01:00 WIB

Investor Asing Borong Saham Ini Saat IHSG Melemah 20 Mei

Rabu, 21 Mei 2025 - 00:56 WIB

IHSG Anjlok: Inilah Daftar Saham yang Diobral Investor Asing!

Rabu, 21 Mei 2025 - 00:08 WIB

Variabel: Panduan Lengkap Pengertian, Jenis, dan Penggunaannya

Berita Terbaru

technology

Samsung Siapkan One UI 8 Lebih Cepat: Bocoran Fitur Terbaru!

Rabu, 21 Mei 2025 - 03:28 WIB