Nvidia Bangun Pusat Riset Shanghai: Apa Alasannya?

Avatar photo

- Penulis

Senin, 19 Mei 2025 - 06:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Raksasa teknologi semikonduktor asal Amerika Serikat, Nvidia, dikabarkan tengah merencanakan pendirian pusat riset dan pengembangan (R&D) di kota Shanghai, Tiongkok. Informasi ini diperoleh dari laporan yang diterbitkan oleh Financial Times pada hari Jumat, 16 Mei 2025.

Inisiatif ini muncul di tengah meningkatnya pembatasan ekspor dari pemerintah Amerika Serikat, yang berpotensi mempengaruhi penjualan Nvidia di pasar utama seperti Tiongkok. Kabar ini bersumber dari laporan Channel News Asia. Dalam beberapa tahun terakhir, peraturan ekspor yang diterapkan oleh AS telah melarang Nvidia, yang berbasis di California, untuk menjual jenis chip AI tertentu ke Tiongkok. Chip-chip ini dikenal sebagai yang paling mutakhir di dunia. Akibat kebijakan ini, Nvidia menghadapi persaingan yang semakin ketat dari perusahaan-perusahaan lokal, seperti Huawei.

Pembahasan mengenai rencana pendirian pusat R&D di Shanghai ini telah dilakukan oleh CEO Nvidia, Jensen Huang, bersama dengan walikota setempat saat kunjungan kerjanya bulan lalu, sebagaimana dilaporkan oleh FT. Pusat R&D ini nantinya akan fokus pada penelitian kebutuhan khusus pelanggan Tiongkok serta persyaratan teknis yang kompleks untuk mematuhi pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah AS.

Lebih lanjut, menurut laporan dari kantor berita Xinhua, saat berkunjung ke Beijing pada bulan April, Huang bertemu dengan Wakil Perdana Menteri He Lifeng, dan menyatakan bahwa ia melihat potensi besar dalam perekonomian Tiongkok.

Baca Juga :  Hapus Riwayat Video TikTok: Panduan Lengkap Lihat & Bersihkan History

Huang juga menyampaikan komitmennya untuk terus mengembangkan pasar Tiongkok dan berpartisipasi aktif dalam mendorong kerja sama perdagangan antara AS dan Tiongkok.

Sementara itu, pembatasan ekspor yang semakin diperketat oleh AS terjadi di tengah kondisi ekonomi Tiongkok yang dilanda ketidakpastian, dengan konsumen lokal yang cenderung menahan diri untuk berbelanja dan krisis sektor properti yang berkepanjangan membebani pertumbuhan ekonomi.

Presiden Tiongkok, Xi Jinping, telah menyerukan agar negaranya lebih mandiri dalam menghadapi ketidakpastian global yang meningkat. Bulan lalu, Xi menekankan bahwa Tiongkok harus memperkuat riset dasar, memusatkan upaya untuk mengatasi tantangan dalam teknologi-teknologi kunci seperti chip canggih dan perangkat lunak inti, serta membangun sistem kecerdasan buatan (AI) yang independen.

Adapun Washington dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan upayanya untuk membatasi ekspor chip berteknologi tinggi ke Tiongkok. Kekhawatiran utama adalah bahwa teknologi tersebut dapat digunakan untuk memperkuat sistem militer Beijing dan mengancam dominasi AS di bidang kecerdasan buatan.

Tentang Nvidia

Dilansir dari Ragamutama.com, Nvidia Corp didirikan oleh Jen-Hsun Huang, Chris A. Malachowsky, dan Curtis R. Priem pada bulan April 1993 dan berkantor pusat di Santa Clara, California.

Baca Juga :  Panduan Lengkap: Menyimpan Voice Note WhatsApp di Android & iPhone

Perusahaan ini berfokus pada desain dan manufaktur prosesor grafis komputer, chipset, dan perangkat lunak multimedia terkait. Operasional Nvidia terbagi menjadi dua segmen utama, yaitu Graphics Processing Unit (GPU) dan Compute & Networking.

Segmen Graphics meliputi GPU GeForce untuk gaming dan PC, layanan streaming game GeForce NOW beserta infrastrukturnya, GPU Quadro dan NVIDIA RTX untuk grafis workstation perusahaan, perangkat lunak vGPU (virtual GPU) untuk komputasi visual dan virtual berbasis cloud, platform otomotif untuk sistem hiburan dalam kendaraan, serta perangkat lunak Omniverse Enterprise untuk membangun dan menjalankan aplikasi metaverse dan internet 3D.

Segmen Compute & Networking mencakup platform komputasi akselerasi untuk pusat data dan platform jaringan menyeluruh, termasuk Quantum untuk InfiniBand dan Spectrum untuk Ethernet. Segmen ini juga meliputi platform mengemudi otomatis NVIDIA DRIVE dan perjanjian pengembangan otomotif, platform Jetson untuk robotika dan perangkat tertanam lainnya, NVIDIA AI Enterprise dan perangkat lunak lainnya, serta perangkat lunak dan layanan DGX Cloud.

Pilihan editor: Sebagian Chip AI Nvidia Diproduksi di Amerika Serikat

Berita Terkait

Xiaomi Redmi A5 vs POCO C71: Mana HP Terbaik untuk Anda?
Meta Blokir Akun Grup Fantasi Sedarah yang Viral di Aplikasi Mereka
ZTE Axon 50 Resmi Meluncur: Snapdragon 8+ Gen 1 & Kamera 64MP
Pramugari Naik Pesawat Lebih Dulu? Ini Rahasianya!
Kesepakatan AI Apple-Alibaba: AS Waspadai Dominasi iPhone di China
Huawei Luncurkan HarmonyOS untuk Pengalaman PC Lebih Cerdas
QRIS Makin Populer: Gibran Apresiasi Peran Aktif Generasi Z!
QRIS Mendunia: Gibran Bangga Indonesia Jadi Produsen Teknologi Digital

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 14:00 WIB

Xiaomi Redmi A5 vs POCO C71: Mana HP Terbaik untuk Anda?

Senin, 19 Mei 2025 - 12:20 WIB

Meta Blokir Akun Grup Fantasi Sedarah yang Viral di Aplikasi Mereka

Senin, 19 Mei 2025 - 11:09 WIB

ZTE Axon 50 Resmi Meluncur: Snapdragon 8+ Gen 1 & Kamera 64MP

Senin, 19 Mei 2025 - 09:36 WIB

Pramugari Naik Pesawat Lebih Dulu? Ini Rahasianya!

Senin, 19 Mei 2025 - 08:20 WIB

Kesepakatan AI Apple-Alibaba: AS Waspadai Dominasi iPhone di China

Berita Terbaru

technology

Xiaomi Redmi A5 vs POCO C71: Mana HP Terbaik untuk Anda?

Senin, 19 Mei 2025 - 14:00 WIB

entertainment

Smashing Pumpkins Konser Jakarta: Catat Tanggal 3 Oktober 2025!

Senin, 19 Mei 2025 - 13:29 WIB

entertainment

Misi Mustahil: Dunia Berduka, Ethan Hunt Diambang Perpisahan?

Senin, 19 Mei 2025 - 13:21 WIB