Anda tentu familiar dengan reksadana dan saham sebagai instrumen investasi. Namun, bagaimana dengan obligasi? Obligasi merupakan instrumen investasi dengan tingkat keamanan yang relatif tinggi.
Obligasi, atau surat utang, menawarkan daya tarik tersendiri. Apa sebenarnya pengertian obligasi, serta kelebihan dan kekurangan berinvestasi di dalamnya? Simak penjelasan berikut.
1. Pengertian obligasi
Obligasi adalah surat utang atau surat pengakuan utang yang diterbitkan oleh pihak yang berutang kepada pihak yang berpiutang. Penerbitan obligasi disertai perjanjian untuk mengembalikan pokok utang dan kupon bunganya sesuai jadwal yang telah disepakati.
Berbeda dengan investasi saham yang memberikan dividen dan capital gain, investasi obligasi memberikan keuntungan berupa kupon. Kupon adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala, biasanya setiap tiga atau enam bulan.
Investasi obligasi menjadi alternatif menarik selain reksadana dan saham, terutama bagi investor jangka panjang.
4 Mitos Seputar Obligasi yang Perlu Diketahui
4 Mitos Seputar Obligasi yang Perlu Diketahui
2. Jenis-jenis obligasi
Berbagai jenis obligasi tersedia di pasar. Berikut beberapa jenis yang perlu Anda ketahui sebelum berinvestasi:
1. Berdasarkan sisi penerbit
- Obligasi korporasi: Surat utang yang diterbitkan perusahaan swasta atau milik negara. Biasanya memiliki jatuh tempo relatif pendek, minimal satu tahun.
- Obligasi pemerintah: Surat utang yang diterbitkan pemerintah Indonesia. Secara hukum sah dan dilindungi berbagai regulasi, menjadikannya pilihan investasi banyak investor. Diterbitkan setiap tahun.
- Obligasi daerah: Surat utang yang diterbitkan pemerintah daerah untuk mendukung pembangunan.
2. Berdasarkan nominal
- Obligasi konvensional: Surat utang dengan nominal besar, sekitar satu miliar rupiah per lot.
- Obligasi ritel: Surat utang dengan nominal kecil, misalnya Rp1 juta. Diterbitkan oleh pemerintah atau korporasi.
3. Berdasarkan pembayaran bunga
- Obligasi kupon: Surat utang yang memberikan bunga secara berkala kepada investor.
- Zero Coupon Bond: Surat utang tanpa bunga, pembayaran dilakukan sekaligus pada jatuh tempo.
- Obligasi fixed coupon atau kupon tetap: Memiliki suku bunga tetap hingga jatuh tempo.
- Obligasi kupon mengambang: Suku bunganya berubah sesuai indeks pasar uang.
4. Berdasarkan imbal hasil
- Obligasi konvensional: Diterbitkan untuk mendapatkan pinjaman, memberikan imbal hasil berupa bunga dalam jangka waktu tertentu.
- Obligasi Syariah (sukuk): Memberikan imbal hasil berupa sewa, sesuai prinsip syariah Islam tanpa unsur riba.
Ini Penyebab Fluktuasi Harga Obligasi di Pasar Modal
Ini Penyebab Fluktuasi Harga Obligasi di Pasar Modal
3. Karakteristik obligasi
Obligasi memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari instrumen investasi lain. Berikut beberapa di antaranya:
-
Nilai utang pokok
Nilai nominal yang harus dibayarkan penerbit kepada investor.
-
Tanggal jatuh tempo
Jangka waktu obligasi, umumnya 1 hingga 10 tahun. Investor sering memilih jatuh tempo 5 tahun karena risiko yang lebih rendah.
-
Coupon rate
Bunga atau keuntungan yang diterima investor dalam periode tertentu. Pembayaran coupon rate bisa dilakukan setiap bulan, tiga bulan, lima bulan, atau tahunan.
4. Keuntungan dan kekurangan berinvestasi dalam obligasi
Keuntungan berinvestasi obligasi:
- Mendapatkan bunga kupon setiap periode, besarnya tergantung suku bunga acuan.
- Modal investasi terjaga.
- Potensi capital gain.
- Imbal hasil lebih tinggi daripada deposito.
- Dapat digunakan sebagai jaminan di bank.
Kekurangan berinvestasi obligasi:
- Tingkat bunga bergantung pada kondisi pasar keuangan.
- Risiko gagal bayar, di mana peminjam tak mampu membayar bunga dan pokok utang.
- Risiko capital loss.
5. Perbedaan obligasi dan saham
Memahami perbedaan obligasi dan saham penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Berikut beberapa perbedaan obligasi dan saham:
1. Fungsi
Saham adalah bukti kepemilikan perusahaan, sementara obligasi adalah bukti piutang.
2. Harga transaksi jual beli
Harga saham fluktuatif, dipengaruhi berbagai faktor ekonomi dan politik. Harga obligasi relatif lebih stabil.
3. Pajak
Pajak dividen saham biasanya sudah dipotong otomatis. Pajak obligasi umumnya sudah termasuk dalam biaya penerbit.
4. Jumlah keuntungan
Keuntungan obligasi sesuai bunga yang tercantum. Keuntungan saham potensial lebih besar, tergantung kinerja perusahaan dan jumlah saham yang dimiliki.
8 Perbedaan Saham dan Obligasi, Wajib Tahu Sebelum Investasi
8 Perbedaan Saham dan Obligasi, Wajib Tahu Sebelum Investasi
Semoga penjelasan di atas membantu Anda memahami obligasi. Pahami informasi ini sebelum memulai investasi.