Lamine Yamal kembali menjadi pahlawan Barcelona, memastikan gelar Liga Spanyol setelah kemenangan dramatis atas Espanyol.
Di Stadion RCDE, Spanyol, Jumat (16/5/2025) dini hari WIB, Barcelona meraih kemenangan 2-0 atas Espanyol.
Kontribusi Yamal dalam laga tersebut sangat signifikan, dengan satu gol dan satu assist yang menentukan jalannya pertandingan.
Pada menit ke-53, tendangan melengkung indah kaki kirinya bersarang di sudut gawang, sebuah gol yang menawan.
Kemenangan Barcelona atas Real Madrid, Lamine Yamal Sindir Jude Bellingham
Tensi pertandingan meningkat pada menit ke-80 ketika Leandro Cabrera mendapat kartu merah langsung setelah menyikut Yamal saat berebut bola.
Keunggulan numerik dimanfaatkan Barcelona dengan baik. Fermin Lopez memastikan kemenangan di masa injury time, memanfaatkan umpan terobosan cerdik dari Yamal, melepaskan tembakan kaki kanan yang tak mampu dihentikan kiper Espanyol.
Dengan dua laga tersisa, Barcelona telah mengamankan gelar Liga Spanyol dan melengkapi kesuksesan mereka dengan trofi Copa del Rey musim ini.
Kekalahan pahit ini membuat pelatih Espanyol, Manolo Gonzalez, kecewa berat.
Ia mengkritik permainan Yamal, menyebut gol briliannya dan insiden kartu merah Cabrera sebagai titik fokus kekecewaannya.
Gonzalez bahkan menuduh pemain berusia 17 tahun itu berakting, menganggap aksi Yamal sebagai diving yang tidak sportif.
“Kita merusak sepak bola,” ujar Gonzalez, dikutip SuperBall.id dari Barca Blaugranes.
“Tindakan Cabrera tidak cukup kuat untuk menimbulkan cedera atau kerusakan,” tambahnya.
Penasihat Teknis Timnas Indonesia Sebut Sang Ayah Pasti Bangga Lihat Cara Main Barcelona
Gonzalez berpendapat bahwa reaksi Yamal berlebihan, karena bukan pukulan ke wajah atau tekel keras yang terjadi.
“Itu bukan penyerangan, pukulan ke wajah, atau tekel keras.”
“Saya menyuruh Lamine untuk berhenti melakukan diving.”
“Tidak perlu melakukan diving dalam aksi itu,” tegas Gonzalez.
Kekecewaan Gonzalez juga meluas pada hasil pertandingan, ia merasa timnya berhak mendapatkan setidaknya satu poin.
“Hasilnya tidak adil,” kata Gonzalez.
“Kami tahu pertandingan seperti apa yang akan kami hadapi.”
“Kami memiliki peluang yang sangat, sangat jelas untuk mencetak gol.”
“Sayang sekali karena ini adalah pertandingan yang seharusnya berakhir imbang.”
“Jika kami memimpin di babak pertama, ceritanya bisa saja berbeda,” tutupnya.