JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Kabar gembira bagi para pemegang saham PT Astra International Tbk (ASII)! Perseroan mengumumkan rencana pembagian dividen tunai dengan total nilai mencapai Rp 16,43 triliun, diambil dari perolehan laba bersih selama tahun buku 2024. Jika dirinci, setiap saham akan menerima dividen sebesar Rp 406.
Keputusan penting mengenai pembagian dividen ini telah disetujui secara resmi dalam forum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung pada hari Kamis, 8 Mei 2025.
Informasi resmi yang dipublikasikan melalui keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 9 Mei 2025, menguraikan bahwa alokasi dividen tunai ini mencakup dividen interim senilai Rp 98 per saham, atau setara dengan sekitar Rp 3,96 triliun, yang sebelumnya telah didistribusikan pada tanggal 31 Oktober 2024.
Dengan perhitungan tersebut, dividen final yang akan dibagikan oleh ASII adalah sebesar Rp 308 per saham, dengan total nilai mencapai sekitar Rp 12,46 triliun.
Berikut adalah jadwal lengkap pembagian dividen ASII untuk tahun buku 2024:
- Cum dividen (tanggal terakhir investor berhak mendapatkan dividen) di pasar reguler dan negosiasi: 20 Mei 2025
- Ex dividen (tanggal investor tidak lagi berhak mendapatkan dividen) di pasar reguler dan negosiasi: 21 Mei 2025
- Cum dividen di pasar tunai: 22 Mei 2025
- Ex dividen di pasar tunai: 23 Mei 2025
- Recording date (tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak menerima dividen): 22 Mei 2025
- Tanggal pembayaran dividen tunai: 5 Juni 2025
Dividen ini akan dibagikan kepada para pemegang saham yang terdaftar secara resmi dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 22 Mei 2025, hingga pukul 16.00 WIB.
Proses pembagian dividen ini akan dieksekusi oleh jajaran direksi perseroan, dengan memperhatikan secara seksama ketentuan perpajakan, regulasi yang berlaku di BEI, serta seluruh ketentuan yang relevan di pasar modal.
Sementara itu, sisa dari laba bersih, yakni sebesar Rp 17,61 triliun, akan dialokasikan sebagai laba ditahan oleh perusahaan.
Kinerja Keuangan 2024 dan Kuartal I-2025
Keputusan pembagian dividen ini didasarkan pada fondasi kinerja keuangan ASII yang solid hingga penghujung tahun 2024. Tercatat, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai angka Rp 34,05 triliun.
Selain itu, perseroan juga memiliki saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 201,69 triliun, dengan total ekuitas mencapai Rp 271,49 triliun.
Memasuki tahun 2025, ASII mencatatkan pendapatan sebesar Rp 83,36 triliun pada kuartal pertama, mengalami peningkatan sebesar 2,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 81,2 triliun.
Namun demikian, dari sisi laba bersih, terjadi sedikit penurunan sebesar 7,12 persen, menjadi Rp 6,93 triliun dari sebelumnya Rp 7,46 triliun.
Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro, menjelaskan bahwa penurunan laba ini terutama dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang masih belum stabil serta penurunan harga batu bara dari level tertingginya.
“Meskipun terjadi penurunan pada bisnis otomotif dan bisnis terkait batu bara, hal ini sebagian terkompensasi oleh kinerja positif dari lini bisnis lainnya. Ini mencerminkan ketahanan portofolio Astra yang terdiversifikasi dengan baik,” ungkap Djony dalam pernyataan resminya.