Ragamutama.com JAKARTA. Setelah mengalami tekanan jual yang signifikan selama beberapa bulan akibat eksodus investor asing, saham-saham perbankan kini diyakini memiliki prospek pemulihan yang cerah. Sinyal kembalinya modal asing, khususnya ke bank-bank dengan kapitalisasi besar, semakin menguat.
Analisis ini terungkap dalam riset terkini yang diterbitkan oleh PT Maybank Sekuritas Indonesia, disusun oleh analis Jeffrosenberg Chenlim dan Faiq Asad. Laporan tersebut mengindikasikan adanya potensi pembalikan tren *outflow* dana asing yang telah berlangsung cukup lama.
“Kami berpendapat bahwa momentum ini akan sangat menguntungkan bagi bank-bank utama. Pilihan utama kami untuk sektor perbankan Indonesia adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI,” demikian kutipan dari riset yang dipublikasikan pada hari Senin (12/5).
Para analis mengakui bahwa ketidakpastian kondisi makroekonomi global dan tensi geopolitik yang meningkat telah memicu gelombang *outflow* dana asing yang cukup deras. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, mereka melihat tanda-tanda positif, seperti penguatan nilai tukar Rupiah dan stabilisasi bertahap pada indikator makroekonomi.
Saham Bank Blue Chip Alami Tren Kenaikan, Inilah Waktu yang Tepat untuk Membeli, Menjual, atau Menahan?
Lebih lanjut, kembalinya aliran dana asing diharapkan memberikan dorongan signifikan bagi saham-saham perbankan yang telah mengalami penurunan harga cukup dalam. Hal ini terutama relevan mengingat besarnya arus keluar modal asing sejak akhir tahun 2024 lalu.
Oleh karena itu, Maybank Sekuritas memberikan preferensi utama kepada BBRI. Mereka berargumen bahwa harga saham BBRI saat ini telah mengantisipasi potensi kontraksi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2025.
Sementara itu, BBCA dan BRIS menempati posisi kedua dan ketiga dalam daftar rekomendasi saham perbankan dari Maybank Sekuritas. Kedua bank ini dipandang memiliki fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam sebulan terakhir, BBCA dan BRIS telah menunjukkan tanda-tanda diminati kembali oleh investor asing. BBCA mencatatkan *net buy* asing sebesar Rp 818 miliar, sementara BRIS mencatatkan *net buy* asing sebesar Rp 520 miliar selama periode yang sama.
Di sisi lain, BBRI masih mencatat *net sell* asing dengan nilai mencapai Rp 911 miliar pada periode yang sama. Kendati demikian, harga saham BBRI telah mengalami kenaikan sebesar 5,79% menjadi Rp 3.840 per saham dalam sebulan terakhir.
Kredit Valas Sektor Perbankan Tetap Menunjukkan Pertumbuhan Positif di Kuartal I 2025