Atasi Deg-Degan Fluktuasi Saham: 5 Pilar Sukses Raih Keuntungan

Avatar photo

- Penulis

Senin, 5 Mei 2025 - 12:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Di tengah fluktuasi pasar saham, pertanyaan “Mengapa portofolio investasiku merugi?” seringkali terlontar dari para investor, terutama pemula. Kejadian ini seakan menjadi pemandangan biasa setiap kali pasar mengalami guncangan.

Banyak yang langsung panik dan menjual saham guna menghindari kerugian lebih besar. Grup diskusi investasi pun dipenuhi dengan keluhan dan rasa cemas yang meluas.

Situasi ini bukanlah hal baru. Pasar saham memang dinamis, dan volatilitas merupakan sifat inherennya. Namun, menurut siaran pers resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), reaksi panik justru menjadi penghambat utama kesuksesan investasi.

Keberhasilan seorang investor bukan terletak pada kemampuan memprediksi pergerakan pasar, melainkan pada kemampuan menjaga ketenangan di tengah gejolak pasar. Untuk itu, BEI menyarankan lima pilar kunci agar tetap tenang dan rasional dalam menghadapi pasar yang bergejolak.

Simulasi Transaksi Saham Terbaru: BEI Uji Kebijakan ARB 15% dan Trading Halt Bertingkat

1. Menetapkan Tujuan Investasi yang Jelas: Kompas di Tengah Badai

Berinvestasi tanpa tujuan jelas ibarat berlayar tanpa kompas. Banyak investor pemula tergiur tren, euforia, atau FOMO (Fear of Missing Out). Namun, ketika pasar terkoreksi, mereka sering kehilangan arah dan terpaksa menjual saham dalam kondisi rugi.

“Saat pasar terkoreksi, kita rentan tersesat, panik, dan mungkin terpaksa melakukan cut loss,” jelas Tim BEI dalam siaran pers yang diterima Ragamutama.com pada Senin, 5 Mei 2025.

Oleh karena itu, menetapkan tujuan awal sangat penting. Apakah untuk dana pensiun 20 tahun mendatang? Pendidikan anak 10 tahun ke depan? Atau membeli rumah dalam 5 tahun? Tujuan jangka panjang akan menjadi pijakan emosional agar terhindar dari keputusan jangka pendek yang merugikan.

Baca Juga :  Vale Indonesia: 5 Aksi Jaga Air untuk Masa Depan Berkelanjutan

2. Memahami Profil Risiko Pribadi: Setiap Investor Berbeda

Respons terhadap risiko bersifat subjektif. Ada investor yang tenang saat pasar anjlok 10%, namun ada pula yang gelisah hanya karena portofolio turun 3%. Memahami dan menerima profil risiko pribadi sangat krusial dalam merancang strategi investasi.

BEI mengklasifikasikan tiga profil risiko utama:

  • Konservatif: menyukai stabilitas, cenderung memilih obligasi atau reksa dana pasar uang.
  • Moderat: siap menghadapi fluktuasi sedang untuk potensi keuntungan lebih tinggi.
  • Agresif: menerima volatilitas tinggi demi imbal hasil maksimal.

“Dengan portofolio sesuai profil risiko, kita tidak mudah panik karena telah memperhitungkan risiko sesuai kemampuan,” ujar BEI.

Investor Pasar Modal RI Tembus 16 Juta, Anak Muda Mendominasi! Ini Strategi Digital BEI

3. Diversifikasi: Jangan Memusatkan Investasi

Diversifikasi tetap menjadi strategi jitu. Dengan menyebarkan investasi ke berbagai aset dan sektor, risiko kerugian besar akibat penurunan satu sektor dapat diminimalisir.

“Diversifikasi bukan hanya perlindungan, tetapi juga kesempatan berkembang di berbagai kondisi ekonomi,” kata BEI.

Diversifikasi dapat dilakukan antar aset (saham, obligasi, emas, reksa dana, deposito) maupun antar sektor industri (teknologi, keuangan, konsumsi, energi, dan lainnya). Portofolio yang terdiversifikasi lebih tahan terhadap guncangan.

4. Memahami Siklus Pasar: Naik-Turun Adalah Normal

Pasar saham selalu bergerak siklis—kadang bullish (naik), kadang bearish (turun). Memahami bahwa penurunan merupakan bagian alami dinamika pasar akan membantu investor bersikap lebih rasional dan menghindari keputusan yang merugikan.

Baca Juga :  Kapitalisasi Pasar BEI Berubah: BBCA Ungguli BREN, Analis Beri Rekomendasi Saham

“Sepuluh tahun terakhir, misalnya, kita telah mengalami beberapa koreksi tajam. Namun, sejarah juga menunjukkan pasar selalu pulih dan bahkan mencetak rekor baru,” tutur BEI.

Mengutip Warren Buffett, BEI mengingatkan: “Be fearful when others are greedy, and be greedy when others are fearful.” Artinya, pasar lesu bisa menjadi peluang membeli aset dengan harga lebih murah.

5. Manfaatkan Pendamping Keuangan Terpercaya: Jangan Sendirian

Menghadapi pasar saham sendirian dapat menakutkan. Penasihat keuangan berperan penting dalam menjaga objektivitas dan membantu pengambilan keputusan rasional, terutama saat emosi menguasai.

“Dalam kepanikan, kita cenderung melakukan hal merugikan, seperti menjual saat rugi atau membeli saat euforia,” ucap BEI.

Bimbingan perencana keuangan yang kompeten membantu mengevaluasi portofolio secara berkala, menyesuaikan strategi, dan mendapatkan edukasi berkelanjutan tentang peluang pasar dan perencanaan keuangan komprehensif.

Investasi Bukan Spekulasi Berbasis Emosi

Pasar saham akan selalu bergejolak. Volatilitas merupakan dinamika alami yang tak terhindarkan. Namun, gejolak tidak harus dihadapi dengan panik dan keputusan tergesa-gesa. Dengan memahami dan menerapkan Lima Pilar Ketenangan dari BEI, investor dapat lebih siap dan bijak menghadapi perubahan pasar.

“Investasi saham bukan jalan cepat menuju kekayaan. Ini perjalanan jangka panjang yang butuh disiplin, pengetahuan, dan pengendalian diri,” ujar BEI dalam siaran persnya.

Dengan mental dan strategi yang kuat, setiap investor dapat menjadikan gejolak pasar sebagai peluang menuju kemerdekaan finansial.***

Berita Terkait

ABMM Tertekan: Peluang Beli Saham Jangka Pendek Menurut Analis?
Superkrane Mitra SKRN Bagi Dividen Jumbo: Jadwal dan Cara Mendapatkannya!
IMF Benar: Dampak Ekonomi Global Picu Lonjakan Pengangguran di Indonesia
Berkshire Hathaway: Kisah Sukses Transformasi Menjadi Raksasa Investasi Dunia
Rupiah Tertekan: Ekonomi RI Melambat, Kurs Sentuh Rp16.455 Senin Ini
Laba Japfa Comfeed Melonjak: Kuartal I-2025 Raih Rp 680 Miliar
Harga Emas Hari Ini: Update Grafik, Antam, Logam Mulia & Pegadaian
Ekonomi Tumbuh 4,87%: Peluang Investasi IHSG Tetap Menarik?

Berita Terkait

Senin, 5 Mei 2025 - 20:15 WIB

ABMM Tertekan: Peluang Beli Saham Jangka Pendek Menurut Analis?

Senin, 5 Mei 2025 - 19:31 WIB

Superkrane Mitra SKRN Bagi Dividen Jumbo: Jadwal dan Cara Mendapatkannya!

Senin, 5 Mei 2025 - 17:55 WIB

IMF Benar: Dampak Ekonomi Global Picu Lonjakan Pengangguran di Indonesia

Senin, 5 Mei 2025 - 17:19 WIB

Berkshire Hathaway: Kisah Sukses Transformasi Menjadi Raksasa Investasi Dunia

Senin, 5 Mei 2025 - 16:11 WIB

Rupiah Tertekan: Ekonomi RI Melambat, Kurs Sentuh Rp16.455 Senin Ini

Berita Terbaru

sports

Persib Bandung Juara Liga 1: Bojan Hodak Ulangi Sejarah!

Senin, 5 Mei 2025 - 20:35 WIB

Hobbies And Interests

Drama Rumah Tangga Baim Wong: Paula Verhoeven Jadi Korban Skenario?

Senin, 5 Mei 2025 - 20:23 WIB