Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Memasuki bulan Mei, istilah Sell in May and Go Away kembali menjadi sorotan. Ungkapan ini mengacu pada potensi aksi jual oleh para investor, yang dapat memberikan tekanan pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Terlebih lagi, IHSG telah mencatatkan kenaikan signifikan sepanjang bulan April 2025, sehingga rentan terhadap aksi profit taking. Selama April 2025, IHSG berhasil menguat sebesar 3,93% dan mencapai level 6.766,79 pada hari Rabu (30/4).

Berdasarkan data historis selama 20 tahun terakhir, IHSG cenderung mengalami penurunan rata-rata sebesar 2,09% pada bulan Mei. Terjadi pelemahan dalam 13 tahun, penguatan dalam enam tahun, dan stagnan dalam satu tahun.

Fenomena Sell in May di Pasar Saham, Akankah Berulang Tahun Ini?

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menyampaikan bahwa berdasarkan rata-rata historis, bulan Mei memiliki probabilitas penguatan yang paling rendah.

Meskipun IHSG telah mengalami penguatan dalam beberapa waktu terakhir, kenaikan ini memiliki batasan dan memerlukan koreksi untuk dapat melanjutkan tren penguatan selanjutnya.

“Posisi saat ini cukup rentan bagi IHSG untuk mengalami koreksi, terutama jika dilihat dari analisis teknikal, indikator stochastic sudah mulai menunjukkan kondisi overbought,” jelas Nico kepada Kontan, Rabu (30/4).

Baca Juga :  Emas Berkilau: Lindung Nilai Terbaik Saat Perang Dagang AS-China Memanas

Liza Camelia Suryanata, Head of Research Kiwoom Sekuritas, menjelaskan bahwa terdapat berbagai sentimen yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah sentimen pasar global terkait perkembangan kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

“Kebijakan suku bunga The Fed, indikator ekonomi global yang telah dirilis di beberapa negara besar seperti AS, China, dan Eropa, serta perkembangan konflik geopolitik juga perlu dicermati,” tambahnya.

Sell in May Dinilai Tidak Terlalu Signifikan, Investor Diimbau Waspada Terhadap Sentimen Global

Dari dalam negeri, Liza melanjutkan, investor perlu memantau data makroekonomi Indonesia, arus investasi riil, dan pergerakan di pasar keuangan (baik obligasi maupun saham), serta nilai tukar rupiah.

Rekomendasi Saham

Edwin Sebayang, Direktur Purwanto Asset Management, menambahkan bahwa kenaikan IHSG yang terjadi sepanjang bulan April berpotensi memicu aksi ambil untung oleh para investor pada bulan Mei.

Dia memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran support di level 6.540 hingga 7.000, dan resistance di posisi 7.050 pada bulan Mei. Terdapat beberapa sektor yang dapat menjadi perhatian investor pada bulan ini.

Baca Juga :  Daya Beli Lebaran 2025: Melemah atau Meningkat? Pendapat Pedagang Pasar

IHSG Lanjutkan Reli Sebelum Libur Buruh, Simak Saham yang Banyak Diburu Investor Asing Kemarin

Dari sektor perbankan, saham-saham pilihan Edwin meliputi BBNI, BBRI, BMRI, dan BBNI. Selain itu, terdapat juga ADRO, PTBA, PGAS, SSMS, ICBP, MYOR, TLKM, ISAT, dan EXCL.

  BBRI Chart by TradingView  

Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas, mengamati secara teknikal bahwa IHSG telah mencapai akhir dari fase penguatannya. Hal ini mengindikasikan bahwa pergerakan IHSG akan relatif terbatas dan rentan mengalami koreksi untuk menguji level 6.334–6.575.

Herditya menyarankan agar investor mencermati saham BBCA di kisaran harga Rp 8.975–Rp 9.200, MDKA di rentang Rp 1.825–Rp 1.885, dan ANTM di area Rp 2.330–Rp 2.400 pada bulan ini.

Pantau Top Losers LQ45 saat IHSG Menguat pada Rabu (30/4), Terdapat MBMA, ADMR, dan ISAT

Sementara itu, Nico memperkirakan bahwa IHSG akan bergerak di rentang 6.700–6.900 sepanjang bulan Mei 2025. Sektor pilihannya adalah komoditas emas, consumer goods, dan teknologi.

Berita Terkait

GoTo Financials dan Gojek Catat Adjusted EBITDA Tertinggi Sepanjang Sejarah
SMIL Catat Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Solid di Kuartal I 2025
Harga Emas Hari Ini: Naik Tipis Pagi Ini, Tapi Tren Mingguan Melemah?
McKinsey Ungkap Mismatch, Jadi Pemicu PHK di Indonesia?
IHSG Berpotensi Turun? Ini Rekomendasi Saham INCO, MAPI, MIDI, ESSA Hari Ini!
Harga iPhone 16 Pro Naik? Cek Harga iPhone Lama Mei 2025!
Inilah Daftar Saham LQ45 Terbaru Periode Mei-Juli 2025: Rekomendasi Saham Blue Chip Pilihan!
Wall Street Menguat: Saham Microsoft dan Meta Jadi Penyelamat?

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:59 WIB

GoTo Financials dan Gojek Catat Adjusted EBITDA Tertinggi Sepanjang Sejarah

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:51 WIB

SMIL Catat Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Solid di Kuartal I 2025

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:11 WIB

Harga Emas Hari Ini: Naik Tipis Pagi Ini, Tapi Tren Mingguan Melemah?

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:51 WIB

McKinsey Ungkap Mismatch, Jadi Pemicu PHK di Indonesia?

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:31 WIB

IHSG Berpotensi Turun? Ini Rekomendasi Saham INCO, MAPI, MIDI, ESSA Hari Ini!

Berita Terbaru

entertainment

Pesona Ayah Luna Maya Terungkap: Gantengnya Warisan Artis Terkenal

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:07 WIB

Public Safety And Emergencies

Kedatangan Jemaah Haji Indonesia: 17 Kloter Pertama Mendarat di Madinah Hari Ini

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:31 WIB