Ancaman Robot Humanoid: Akankah Pekerjaan Manusia Direbut? Pendapat Para Ahli

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 26 April 2025 - 08:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – JAKARTA — Perkembangan teknologi yang pesat telah mendorong penggunaan robot humanoid di berbagai industri. Salah satu contohnya adalah penerapan robot humanoid LeadIn D1 di pabrik-pabrik China, yang mampu menangani tugas berat seperti mengangkat beban hingga 40 kilogram dan mengelola material produksi.

Yutika Amelia Effendi, pakar robotika dan kecerdasan buatan dari Universitas Airlangga, menjelaskan bahwa meskipun robot humanoid meningkatkan efisiensi, mereka tidak akan sepenuhnya menggeser peran manusia. Beliau menekankan kolaborasi antara robot humanoid dan AI dengan tenaga kerja manusia sebagai model kerja yang ideal.

Baca Juga :  Pertama di Indonesia, Menikmati Kandang Bali United dengan Teknologi 3D, Keren

“Robot humanoid berfungsi sebagai alat bantu, bukan pengganti manusia sepenuhnya. Peran utamanya adalah meningkatkan efisiensi, terutama untuk tugas-tugas repetitif dan berisiko tinggi,” ujar Yutika dalam keterangan tertulis pada Jumat (25/4/2025).

Yutika memproyeksikan bahwa pekerjaan yang berisiko tinggi dan repetitif akan lebih banyak terotomatisasi oleh robot humanoid. Namun, pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, empati, dan pengambilan keputusan kompleks tetap membutuhkan keahlian manusia.

“Dengan upskiling dan pengembangan keterampilan baru, pekerja manusia akan tetap relevan dalam lingkungan industri yang semakin otomatis,” tambahnya.

Baca Juga :  iPhone 15 Pro vs iPhone 14 Pro Bekas: Mana Lebih Worth It Dibeli?

Meskipun memiliki potensi teknologi yang besar, implementasi robot humanoid di Indonesia masih menghadapi tantangan, terutama kesenjangan digital dan kesiapan sumber daya manusia. Ketimpangan akses internet antarwilayah menjadi hambatan utama adopsi teknologi ini. Selain itu, investasi awal yang signifikan juga menjadi kendala bagi sebagian perusahaan.

Peningkatan literasi digital, khususnya di kalangan pekerja di sektor industri konvensional, juga sangat penting. Oleh karena itu, pelatihan intensif dan dukungan investor sangat dibutuhkan untuk integrasi teknologi yang optimal.

Berita Terkait

Vivo Y19 5G: HP 5G Murah, Baterai Jumbo, Layar 90Hz
CEO Nvidia: Chip AI China Segera Saingi Nvidia, Huawei Jadi Ancaman Terbesar
CAPTCHA vs reCAPTCHA: Perbedaan, Kelebihan, dan Kekurangannya
Harga & Spesifikasi Lengkap: Vivo V50 Lite 4G vs 5G, Pilih Mana?
WhatsApp Perluas Fitur: Panggilan Suara & Video Kini di Web
Infinix INBOOK X2 2025: Laptop Ideal untuk Mahasiswa dan Profesional Muda
Duel Sengit Samsung Galaxy A26 5G vs POCO X6 5G: Adu Spek dan Harga!
Samsung Produksi Chip Snapdragon: Analisis Dampak dan Keuntungannya

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 10:56 WIB

Vivo Y19 5G: HP 5G Murah, Baterai Jumbo, Layar 90Hz

Jumat, 2 Mei 2025 - 10:47 WIB

CEO Nvidia: Chip AI China Segera Saingi Nvidia, Huawei Jadi Ancaman Terbesar

Jumat, 2 Mei 2025 - 04:48 WIB

CAPTCHA vs reCAPTCHA: Perbedaan, Kelebihan, dan Kekurangannya

Jumat, 2 Mei 2025 - 01:51 WIB

Harga & Spesifikasi Lengkap: Vivo V50 Lite 4G vs 5G, Pilih Mana?

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:04 WIB

WhatsApp Perluas Fitur: Panggilan Suara & Video Kini di Web

Berita Terbaru

Education And Learning

Download Twibbon Hari Pendidikan Nasional 2025 & Panduan Mudah Pasang Foto

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:43 WIB

Family And Relationships

Eriska Nakesya dan Young Lex Resmi Berpisah Setelah 2 Bulan Bungkam

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:35 WIB