Panen Perdana Metode IPHA di Indramayu Sukses Hasilkan 11 Ton per Hektare, Hemat Air dan Biaya Produksi

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 23 April 2025 - 09:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Panen Perdana Metode IPHA di Indramayu Sukses Hasilkan 11 Ton per Hektare, Hemat Air dan Biaya Produksi (Dikominfo Indramayu)

Panen Perdana Metode IPHA di Indramayu Sukses Hasilkan 11 Ton per Hektare, Hemat Air dan Biaya Produksi (Dikominfo Indramayu)

RAGAMUTAMA.COM – Metode Irigasi Pertanian Hemat Air (IPHA) terbukti mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian secara signifikan, bahkan mencapai 11,4 ton per hektare. Keunggulan metode ini juga terletak pada efisiensi penggunaan air dan pengurangan biaya produksi, menjadikannya solusi ideal bagi para petani di tengah tantangan perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya air.

Panen perdana metode IPHA dilakukan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo bersama Bupati Indramayu Lucky Hakim di Desa Cikedung Lor, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu pada Selasa, 22 April 2025. Acara ini juga turut dihadiri oleh anggota Komisi V DPR RI Daniel Muttaqien Syaefuddin dan sejumlah pejabat daerah serta kelompok tani.

Panen tersebut merupakan hasil dari lahan sawah di kawasan Daerah Irigasi Rentang yang dikelola oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung. Total luas lahan demplot di Kabupaten Indramayu yang menggunakan metode IPHA saat ini mencapai 242,65 hektare dan tersebar di 121 desa.

Baca Juga :  Harga Cabai Hijau Besar Turun, Stabilitas Bahan Pokok Tetap Terpantau di Sukabumi

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan bahwa metode IPHA memberikan dampak besar terhadap peningkatan hasil panen dan efisiensi biaya. Jika metode konvensional menggunakan 25–30 kilogram bibit per hektare, metode IPHA hanya memerlukan sekitar 10 kilogram saja. Penggunaan air juga jauh lebih efisien, dari 7–10 sentimeter genangan menjadi hanya 2–3 sentimeter.

“Hari ini kita saksikan bersama bahwa hasil padi dari metode IPHA meningkat tajam menjadi 10–11 ton per hektare. Kita akan sinergikan dengan Kementerian Pertanian agar bisa direplikasi di daerah lain di Indonesia,” ujar Dody Hanggodo.

Bupati Indramayu Lucky Hakim menyatakan pihaknya berkomitmen untuk memperluas penerapan metode IPHA ke lebih banyak desa. Hal ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga memastikan distribusi air irigasi lebih merata hingga ke daerah hilir seperti wilayah III Indramayu.

“Sudah terlihat jelas hasilnya, metode IPHA bisa meningkatkan panen dan menekan biaya. Kami dorong petani beralih ke metode ini demi kesejahteraan mereka,” tegas Lucky Hakim.

Baca Juga :  Diskominfo Sukabumi Tingkatkan Kolaborasi Pengelolaan Data Statistik Sektoral

Anggota Komisi V DPR RI Daniel Muttaqien juga menegaskan pentingnya optimalisasi jaringan irigasi di wilayah Indramayu dan Cirebon, mengingat keduanya adalah daerah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

“Kami terus mendorong Kementerian PUPR untuk memaksimalkan sistem irigasi yang melintasi Indramayu dan Cirebon. Ini penting karena kedua wilayah ini adalah lumbung padi nasional,” ujarnya.

Sebagai bagian dari program pendukung IPHA, panitia juga menyerahkan burung hantu ke sejumlah kelompok tani sebagai langkah alami dalam pengendalian hama tikus yang kerap menjadi momok bagi petani.

Upaya ini merupakan bagian dari pendekatan pertanian ramah lingkungan yang mendukung ekosistem dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Dengan keberhasilan panen perdana metode IPHA di Indramayu, pemerintah pusat dan daerah berharap sistem ini dapat diadopsi secara luas di berbagai daerah pertanian Indonesia guna menjawab tantangan efisiensi, produktivitas, dan ketahanan pangan nasional.

Berita Terkait

Gagal Jual Hasil Jambretan, Pria di Tangerang Terciduk Saat Bongkar Pola Kunci HP
Beras Bermerek Premium Ternyata Oplosan, Polisi Bongkar Penipuan di Balikpapan
Polresta Cirebon Tangkap Pria Pengedar Obat Keras Ilegal, 509 Butir Disita
Pelaku Begal Sadis di Cipacing yang Lukai Pengendara Akhirnya Ditangkap Polisi
Reaktivasi Jalur Kereta Api Garut – Cikajang Picu Protes Warga Sekitar
Puluhan Siswa Cianjur Diduga Keracunan MBG, BGN Tunggu Hasil Lab!
Pemkot Bandung Genjot Strategi Tanggulangi Lonjakan Sampah Pascalebaran
Sampah di Denpasar Tembus 1.000 Ton Per Hari, DLHK Ajak Warga Lakukan Pemilahan dari Rumah

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 16:22 WIB

Gagal Jual Hasil Jambretan, Pria di Tangerang Terciduk Saat Bongkar Pola Kunci HP

Sabtu, 26 Juli 2025 - 15:53 WIB

Beras Bermerek Premium Ternyata Oplosan, Polisi Bongkar Penipuan di Balikpapan

Sabtu, 26 Juli 2025 - 15:53 WIB

Polresta Cirebon Tangkap Pria Pengedar Obat Keras Ilegal, 509 Butir Disita

Sabtu, 26 Juli 2025 - 15:53 WIB

Pelaku Begal Sadis di Cipacing yang Lukai Pengendara Akhirnya Ditangkap Polisi

Jumat, 25 April 2025 - 18:52 WIB

Reaktivasi Jalur Kereta Api Garut – Cikajang Picu Protes Warga Sekitar

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Parade Mobil Kementerian Meriahkan Malam HUT RI: Foto dan Detail!

Minggu, 17 Agu 2025 - 22:22 WIB

sports

Chimaev Juara! Pujian untuk Du Plessis Usai Rebut Gelar UFC

Minggu, 17 Agu 2025 - 22:15 WIB

Uncategorized

Kereta Kencana Kirab Merah Putih HUT RI: Makna Mendalam di Baliknya

Minggu, 17 Agu 2025 - 22:09 WIB

Uncategorized

Messi Menggila! Inter Miami Hancurkan LA Galaxy 3-1

Minggu, 17 Agu 2025 - 21:13 WIB

Uncategorized

Rodrygo Ditukar Saliba? Real Madrid Nego, Arsenal Beri Jawaban!

Minggu, 17 Agu 2025 - 20:52 WIB