Green Coke Pertamina: Solusi Bahan Baku Baterai Ramah Lingkungan

- Penulis

Jumat, 18 April 2025 - 22:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – PT Pertamina Petrochemical Trading (Pertachem), sebagai bagian integral dari PT Pertamina Patra Niaga, menunjukkan komitmennya dalam mendukung program hilirisasi industri petrokimia. Inisiatif ini krusial untuk mewujudkan kemandirian energi di tingkat nasional. Menurut Direktur Utama PT Pertachem, Oos Kosasih, salah satu produk unggulan yang menjadi andalan Pertachem adalah Green Coke, yang dihasilkan melalui proses pengolahan minyak bumi yang canggih menggunakan Delayed Coking Unit (DCU).

“Green Coke, sebagai salah satu elemen penting dalam portofolio produk Pertachem, memainkan peran vital dalam rantai pasokan energi. Kehadiran Pertachem bertujuan untuk memenuhi permintaan Green Coke yang terus meningkat, dengan harapan dapat berkontribusi signifikan terhadap tercapainya swasembada energi nasional,” ungkap Oos Kosasih dalam keterangan resminya, Jumat (18/4/2025).

1. Green coke punya peranan penting dalam rantai pasok energi

Green Coke yang dipasarkan oleh Pertachem memiliki keunggulan dalam hal spesifikasi, yaitu kadar sulfur yang rendah, hanya 0,5 persen (low sulphur), serta kandungan abu (ash content) yang sangat minim, yaitu hanya 0,1 persen. Lebih lanjut, Green Coke ini memiliki nilai kalori (net calorific value) yang lebih tinggi dibandingkan produk sejenis, berkisar antara 7500-8500 Cal/kg.

“Dengan kandungan sulfur yang sangat rendah, Green Coke berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas udara dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan,” jelasnya.

Baca Juga :  Menperin Ungkap Strategi Hadapi Potensi Mundurnya LG dari Proyek Baterai Mobil

Oos Kosasih menambahkan bahwa Green Coke memiliki peran kunci dalam mendukung agenda hilirisasi nasional, membuka pintu bagi investasi baru, serta memperkuat posisi daya saing Indonesia di pasar regional dan global. Dengan fokus utama pada pengembangan produk petrokimia yang memiliki nilai tambah tinggi, Pertachem berupaya memperkokoh ketahanan energi dan memperluas ekosistem industri yang berbasis pada bahan baku dalam negeri.

Jokowi Resmikan Groundbreaking Pabrik Bahan Baku Baterai di Gresik

Jokowi Resmikan Groundbreaking Pabrik Bahan Baku Baterai di Gresik

2. Green coke diproduksi di Refinery Unit II Dumai

Lebih lanjut, Oos Kosasih menjelaskan bahwa Green Coke diproduksi di Refinery Unit II Dumai, dan memiliki nilai energi yang tinggi sehingga ideal untuk digunakan dalam berbagai industri, termasuk produksi baterai kendaraan listrik dan alumunium.

Seiring dengan peningkatan permintaan yang signifikan pada bulan April 2025, Pertachem telah menandatangani perjanjian penjualan Green Coke dengan PT Indonesia BTR New Energy Material, yang dikenal sebagai salah satu pabrik anoda terbesar kedua di dunia.

“Kolaborasi strategis bersama PT Indonesia BTR New Energy Material adalah bukti nyata komitmen Pertachem dalam mendukung hilirisasi produk baterai, khususnya pada komponen anoda,” tegasnya.

Bahlil Ajak Eropa Investasi di Industri Baterai Mobil Listrik RI

Bahlil Ajak Eropa Investasi di Industri Baterai Mobil Listrik RI

3. Pasok kebutuhan anoda pasar global

Baca Juga :  Terungkap! Bocoran Nama Chipset Terbaru Buatan Xiaomi

Dengan melihat potensi pasar yang besar untuk produk Green Coke, Pertachem sangat yakin dalam memasarkan produk ini baik di pasar domestik maupun regional. Keyakinan ini didukung oleh kestabilan pasokan yang terjamin dari Pertamina Grup.

“Proyeksi menunjukkan bahwa pemasaran Green Coke akan mengalami tren positif yang signifikan, terutama untuk memenuhi kebutuhan anoda baterai di pasar global,” tambah Oos Kosasih.

4. Dukung industri baterai

Pertachem juga menjalin kerja sama erat dengan para produsen baterai untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam produksi anoda. Presiden Direktur PT Indonesia BTR New Energy Material, Wu Lei, menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina, karena dengan adanya pasokan Green Coke, kapasitas produksi anoda perusahaan meningkat menjadi 160 ribu ton per tahun.

“Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Dengan peningkatan kapasitas produksi ini, Indonesia berpotensi besar untuk menjadi pemain utama sebagai pemasok anoda di industri baterai global,” tegasnya.

Dukung Transisi Energi, Pertamina PN Pasok Bahan Baku Industri Baterai

Dukung Transisi Energi, Pertamina PN Pasok Bahan Baku Industri Baterai

Berita Terkait

CAPTCHA vs reCAPTCHA: Perbedaan, Kelebihan, dan Kekurangannya
Harga & Spesifikasi Lengkap: Vivo V50 Lite 4G vs 5G, Pilih Mana?
WhatsApp Perluas Fitur: Panggilan Suara & Video Kini di Web
Infinix INBOOK X2 2025: Laptop Ideal untuk Mahasiswa dan Profesional Muda
Duel Sengit Samsung Galaxy A26 5G vs POCO X6 5G: Adu Spek dan Harga!
Samsung Produksi Chip Snapdragon: Analisis Dampak dan Keuntungannya
Xiaomi Poco F7 Ultra vs iPhone 14: Adu Spesifikasi, Harga Sama!
Meta AI Rilis: Penantang ChatGPT dari Induk Facebook!

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 04:48 WIB

CAPTCHA vs reCAPTCHA: Perbedaan, Kelebihan, dan Kekurangannya

Jumat, 2 Mei 2025 - 01:51 WIB

Harga & Spesifikasi Lengkap: Vivo V50 Lite 4G vs 5G, Pilih Mana?

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:04 WIB

WhatsApp Perluas Fitur: Panggilan Suara & Video Kini di Web

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:32 WIB

Infinix INBOOK X2 2025: Laptop Ideal untuk Mahasiswa dan Profesional Muda

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:27 WIB

Duel Sengit Samsung Galaxy A26 5G vs POCO X6 5G: Adu Spek dan Harga!

Berita Terbaru

weather

BMKG Imbau Waspada Hujan Lebat di Empat Daerah 2-5 Mei

Jumat, 2 Mei 2025 - 07:07 WIB

Family And Relationships

Lisa Mariana Akui Karma, Minta Maaf ke Atalia Ridwan Kamil

Jumat, 2 Mei 2025 - 07:04 WIB

finance

McKinsey Ungkap Mismatch, Jadi Pemicu PHK di Indonesia?

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:51 WIB