Bitcoin Menguat: Peluang Investasi Menuju US$ 95.000 Terbuka Lebar!

- Penulis

Selasa, 15 April 2025 - 21:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – JAKARTA. Pasar mata uang kripto menunjukkan sinyal positif dalam sepekan terakhir. Bitcoin (BTC), yang sempat mengalami penurunan hingga menyentuh level US$ 75.000, kini telah kembali menguat dan stabil di kisaran US$ 85.000 sejak hari Sabtu (12/4). Analis memprediksi harga Bitcoin berpotensi melanjutkan kenaikan hingga mencapai US$ 95.000.

Berdasarkan data dari Trading Economics pada hari Selasa (15/4) pukul 20.00 WIB, harga BTC tercatat sebesar US$ 85.486, mengalami kenaikan sebesar 1,12% dalam sehari. Secara kumulatif, dalam sebulan terakhir, Bitcoin telah mencatatkan peningkatan hingga 3,55%.

Beberapa faktor menjadi pendorong pergerakan harga yang cenderung optimis ini. Antara lain, pelonggaran kebijakan tarif oleh Amerika Serikat terhadap negara-negara yang tidak menerapkan tarif balasan, serta data inflasi CPI (Indeks Harga Konsumen) untuk bulan Maret yang lebih baik dari perkiraan.

Rebound Bitcoin Terhambat, Apakah Tetap Kuat Naik atau Justru Berisiko Turun?

Meskipun demikian, sentimen positif ini belum cukup kuat untuk mendorong reli berkelanjutan. Analis dari Reku, Fahmi Almuttaqin, mengamati bahwa Bitcoin terus berupaya menembus garis tren sideways pada minggu ini. Jika upaya ini berhasil, potensi kenaikan hingga level US$ 95.000 sangat mungkin terjadi.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Hari Ini

“Namun, potensi penurunan dari level saat ini hingga mencapai area US$ 74.000 masih cukup besar. Data penjualan ritel AS yang akan dirilis pada tanggal 16 April menjadi salah satu faktor yang sangat diantisipasi oleh para investor,” jelas Fahmi dalam pernyataan tertulisnya pada hari Selasa (15/4).

Fahmi menambahkan bahwa data penjualan ritel tersebut akan mencerminkan tingkat kepercayaan konsumen di Amerika Serikat, seiring dengan perkembangan kebijakan ekonomi dan outlook ke depannya. Hal ini dapat memberikan gambaran mengenai risiko resesi dan inflasi yang saat ini membayangi perekonomian.

Harga Bitcoin Diramal Masih Berpotensi Tembus US$1,8 Juta Walaupun Peminatnya Berkurang

Selain itu, Fahmi juga menyoroti data uang beredar M2 yang dijadwalkan rilis pada tanggal 22 April, sebagai variabel lain yang perlu diperhatikan oleh investor. Data M2 untuk bulan Februari tercatat sebesar US$ 21,671 miliar, yang merupakan salah satu angka tertinggi sepanjang masa.

Baca Juga :  Alasan Kemenkeu Ambil Alih Peran Taspen dan Asabri untuk Pembayaran Uang Pensiun

“Jika suplai uang beredar terus meningkat, hal ini dapat mendorong pertumbuhan aset-aset berisiko ketika kondisi pasar dianggap lebih kondusif,” ungkap Fahmi.

Selanjutnya, sentimen pasar kripto juga dipengaruhi oleh indeks kekuatan dolar AS (DXY). DXY telah mencapai level terendahnya sejak April 2022, berada di kisaran 99 sejak hari Minggu (13/4).

Kondisi ini berpotensi mendorong investor untuk mencari aset alternatif seperti Bitcoin dan altcoin yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang cukup solid. Secara historis, pola serupa pernah terjadi pada tahun 2017.

Menyikapi situasi ini, Fahmi mengimbau investor untuk tidak terlalu khawatir mengenai prospek pasar kripto ke depan. Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan pasar terkini melalui berbagai sumber informasi yang akurat dan mudah dipahami.

Selain itu, strategi dollar cost averaging (DCA) dapat menjadi pilihan yang bijak bagi investor pemula. Strategi ini melibatkan akumulasi aset secara bertahap dalam periode waktu tertentu.

Berita Terkait

IHSG Tertekan Tarif Trump! Peluang Investasi atau Waspada?
IHSG Terkoreksi: UNVR, TOWR, TLKM Jadi Beban LQ45
Harga Emas Antam Hari Ini 4 Juli 2025: Turun! Cek Sekarang!
BRPT, BRIS, ASII Jadi Motor Penggerak Indeks Bisnis-27!
BI Rate Dipangkas Lagi! Sinyal Pemangkasan Lanjutan dari Bank Indonesia
Rp 10.000 Bisa Investasi Saham IPO COIN, Harga Rp 100, Pemesanan Hingga 7 Juli 2025
Begini Rekomendasi Saham Pakuwon Jati (PWON) yang Gencar Ekspansi
Emas Antam Untung 28,57% Setahun: Harga Turun Tipis 3 Juli 2025

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 13:22 WIB

IHSG Tertekan Tarif Trump! Peluang Investasi atau Waspada?

Jumat, 4 Juli 2025 - 12:46 WIB

IHSG Terkoreksi: UNVR, TOWR, TLKM Jadi Beban LQ45

Jumat, 4 Juli 2025 - 11:10 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini 4 Juli 2025: Turun! Cek Sekarang!

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:47 WIB

BRPT, BRIS, ASII Jadi Motor Penggerak Indeks Bisnis-27!

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:40 WIB

BI Rate Dipangkas Lagi! Sinyal Pemangkasan Lanjutan dari Bank Indonesia

Berita Terbaru

finance

IHSG Tertekan Tarif Trump! Peluang Investasi atau Waspada?

Jumat, 4 Jul 2025 - 13:22 WIB

finance

IHSG Terkoreksi: UNVR, TOWR, TLKM Jadi Beban LQ45

Jumat, 4 Jul 2025 - 12:46 WIB

technology

AI Harus Bermanfaat! Menkominfo Beri Pesan ke Pengembang

Jumat, 4 Jul 2025 - 12:28 WIB