Dana Asing Kabur: BI Catat Aliran Keluar Rp 24 Triliun Seminggu!

- Penulis

Sabtu, 12 April 2025 - 15:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bank Indonesia (BI) baru-baru ini merilis laporan yang menyoroti dinamika arus modal asing di pasar keuangan domestik. Dalam periode singkat, dari tanggal 8 hingga 10 April 2025, tercatat adanya pergerakan keluar dana asing yang cukup signifikan, mencapai angka Rp 24,04 triliun.

Rincian menunjukkan bahwa gelombang penarikan dana asing ini terutama dipicu oleh penjualan bersih (neto) pada beberapa instrumen investasi. Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mengalami penjualan neto sebesar Rp 10,47 triliun, diikuti oleh Surat Berharga Negara (SBN) dengan nilai Rp 7,84 triliun, dan pasar saham yang mencatatkan penjualan neto sebesar Rp 5,73 triliun.

“Berdasarkan data transaksi yang kami himpun dari tanggal 8 hingga 10 April 2025, secara agregat, investor nonresiden mencatatkan jual neto sebesar Rp24,04 triliun,” jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Deni Prakoso, dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada hari Sabtu, 12 April.

Baca Juga :  Bitcoin Konsolidasi di US$103.000: Analis Prediksi Potensi Kenaikan Harga

Meskipun demikian, data setelmen juga mengungkapkan adanya aliran modal asing yang masuk ke SRBI sebesar Rp 7,11 triliun dan ke SBN sebesar Rp 13,05 triliun, menunjukkan adanya dinamika yang kompleks dalam pergerakan modal asing.

Di sisi lain, pergerakan di pasar saham menunjukkan tren yang berbeda. Sepanjang tahun berjalan hingga saat ini, total dana asing yang keluar dari pasar saham telah mencapai angka Rp 34,48 triliun.

Keluarnya dana asing ini turut berdampak pada indikator risiko investasi. Premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia dengan tenor 5 tahun, yang berfungsi sebagai tolok ukur persepsi risiko, mengalami kenaikan. Pada tanggal 10 April 2025, premi CDS naik menjadi 113,35 basis poin (bps), lebih tinggi dibandingkan posisi pada tanggal 4 April 2025 yang berada di angka 105,75 bps.

Baca Juga :  IHSG Menguat: Saham BBRI, MBMA, dan AKRA Jadi Top Losers LQ45?

Sementara itu, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun menunjukkan penurunan, mencapai level 7,026 persen per tanggal 10 April 2025. Sebaliknya, yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasury Note) dengan tenor yang sama, yaitu 10 tahun, justru mengalami kenaikan hingga mencapai 4,425 persen.

Berita Terkait

Saham UMA Melesat, Cek Daftar dan Risiko Investasi!
CHIP Bagi Dividen Rp 2,01: Investor Sumringah!
Shio Beruntung Juni 2025: Rezeki Emas Antam Menanti!
IHSG Terkoreksi, Investor Waspadai Geopolitik Global!
Sucor AM: Lahirkan Talenta Investasi Muda Lewat Beasiswa SAP
Saham BUMN Karya: Kontrak Mini, Pilih Cermat, Ini Alasannya!
DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri
Shekel Melesat, Bursa Israel Bergairah: Rekor Tertinggi Sejak 2008!

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 05:42 WIB

Saham UMA Melesat, Cek Daftar dan Risiko Investasi!

Selasa, 17 Juni 2025 - 04:57 WIB

CHIP Bagi Dividen Rp 2,01: Investor Sumringah!

Selasa, 17 Juni 2025 - 04:07 WIB

Shio Beruntung Juni 2025: Rezeki Emas Antam Menanti!

Selasa, 17 Juni 2025 - 02:22 WIB

IHSG Terkoreksi, Investor Waspadai Geopolitik Global!

Selasa, 17 Juni 2025 - 00:57 WIB

Sucor AM: Lahirkan Talenta Investasi Muda Lewat Beasiswa SAP

Berita Terbaru

entertainment

Teuku Rassya Kesulitan Perankan Said di Film Syirik, Ini Alasannya!

Selasa, 17 Jun 2025 - 06:32 WIB

sports

Wonderkid 17 Tahun Salip Mbappe, Raja Dribbling Baru Eropa!

Selasa, 17 Jun 2025 - 06:27 WIB

crime

Kepergok Warga, Maling Motor di Kemayoran Dicokok Polisi!

Selasa, 17 Jun 2025 - 06:12 WIB

sports

Geger Transfer Persib, 12 Pemain Baru Siap Bergabung!

Selasa, 17 Jun 2025 - 06:07 WIB

Public Safety And Emergencies

Merapi Membara, Pendaki Nekat Terobos Bahaya Demi Puncak?

Selasa, 17 Jun 2025 - 06:02 WIB