Zuckerberg Sikat Habis! Shengjia Zhao, Otak AI OpenAI, Gabung Meta

- Penulis

Senin, 28 Juli 2025 - 05:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Ambisi Meta untuk mendominasi ranah kecerdasan buatan (AI) kian membara. Perusahaan teknologi raksasa ini tengah gencar merekrut sejumlah pakar AI terkemuka dari berbagai kompetitor, memboyong mereka untuk memperkuat Meta Superintelligence Labs (MSL), divisi AI ambisius milik Meta.

Langkah terbaru yang menghebohkan adalah pengumuman Mark Zuckerberg, CEO Meta, mengenai bergabungnya personil kunci dari OpenAI ke dalam tim Superintelligence Labs. Sosok tersebut adalah Shengjia Zhao, yang dikenal luas sebagai arsitek di balik kemajuan AI fundamental saat ini. Selama berkarya di OpenAI, Zhao memainkan peran penting dalam merancang model penalaran AI yang kini menjadi inspirasi bagi banyak perusahaan teknologi. Rekam jejak Zhao tak bisa diremehkan; ia adalah salah satu otak di balik pengembangan ChatGPT, GPT-4, serta model penalaran pionir OpenAI, o1.

Kabar mengenai kepindahan Zhao ke Meta diumumkan langsung oleh Zuckerberg melalui unggahan di Threads pada Jumat, 25 Juli 2025. Dalam postingannya, Zuckerberg mengekspresikan antusiasmenya menyambut Zhao sebagai Chief Scientist di Meta Superintelligence Labs. “Saya senang mengumumkan bahwa Shengjia Zhao akan menjadi Chief Scientist Meta Superintelligence Labs. Shengjia ikut mendirikan lab ini dan memimpin riset sejak hari pertama,” tulis Zuckerberg, seperti dikutip dari *Tech Crunch*, 27 Juli 2025. Zuckerberg juga menjelaskan bahwa Zhao sebenarnya telah menjadi bagian dari Meta Superintelligence Lab sejak unit tersebut pertama kali dibentuk. Pengumuman di Threads ini menjadi penanda resmi posisinya sebagai pemimpin riset di laboratorium tersebut. Di Meta, Zhao akan memimpin agenda penelitian MSL, bekerja di bawah kepemimpinan Alexandr Wang, mantan CEO Scale AI yang baru-baru ini juga direkrut untuk memimpin unit tersebut.

Perekrutan Shengjia Zhao, yang sebelumnya dikenal sebagai pilar utama OpenAI, bukanlah insiden tunggal. Meta juga berhasil memboyong sejumlah peneliti terkemuka lainnya dari OpenAI untuk bergabung dengan MSL. Menurut laporan *The Information* pada Juli lalu, nama-nama seperti Jahui Yu, Shuchao Bi, Hongyu Ren, dan Trapit Bansal, dilaporkan turut berpindah dari OpenAI untuk memperkuat tim riset model penalaran AI di Superintelligence Labs. Selain empat individu tersebut, Meta juga merekrut tiga ahli AI dari kantor OpenAI di Zurich, yang sebelumnya menggarap proyek-proyek *multimodality* perusahaan. Dengan masuknya Zhao dan para ahli dari OpenAI ini, Meta semakin menegaskan upaya serius Zuckerberg dalam memburu talenta AI kelas dunia. Langkah ini dilengkapi dengan perekrutan sejumlah talenta AI jenius dari berbagai raksasa teknologi lain seperti Google DeepMind, Safe Superintelligence, Apple, dan Anthropic.

Upaya Meta untuk menggaet peneliti AI papan atas ini dilakukan dengan serius. Sebagai CEO, Zuckerberg bahkan tidak segan menghubungi langsung para kandidat melalui *e-mail* pribadi dan mengundang mereka ke kediamannya di Lake Tahoe. Selain pendekatan personal, Meta juga menawarkan paket kompensasi yang fantastis, bernilai delapan hingga sembilan digit. Tawaran ini sering disebut sebagai “exploding offer”, yang berarti hanya berlaku dalam hitungan hari, menunjukkan betapa mendesaknya ambisi Meta. Tak hanya berinvestasi pada talenta, Meta juga secara agresif membangun infrastruktur komputasi *cloud* berskala raksasa. Infrastruktur ini dirancang khusus untuk mendukung pelatihan model AI tingkat lanjut yang dibutuhkan MSL. Meta kini dikabarkan tengah membangun Prometheus, kluster komputasi *cloud* berdaya 1 gigawatt di Ohio, AS. Proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2026 dan berpotensi menjadi salah satu kluster pelatihan AI terbesar di dunia. Menurut laporan *Tech Crunch*, daya 1 gigawatt dari Prometheus diklaim mampu menyuplai energi lebih dari 750.000 rumah, yang diyakini akan sangat membantu Meta dalam melakukan pelatihan skala besar untuk menciptakan model AI *frontier* terdepan di dunia.

Dengan bergabungnya Zhao ke Meta Superintelligence Labs, kini Meta memiliki dua kepala ilmuwan AI utama. Selain Zhao yang memimpin riset di MSL, ada Yann LeCun, yang bertugas memimpin Fundamental Artificial Intelligence Research (FAIR), unit riset AI jangka panjang yang berfokus pada pengembangan teknologi AI untuk lima hingga sepuluh tahun ke depan. Hingga saat ini, masih belum diketahui secara pasti bagaimana unit-unit tersebut akan berkolaborasi dalam mengembangkan AI di Meta. Namun yang pasti, dengan struktur tim yang diperkuat oleh tim ahli AI kelas dunia, Meta tampaknya sudah siap untuk bersaing ketat dengan OpenAI dan Google dalam perebutan posisi terdepan di teknologi kecerdasan buatan.

Berita Terkait

Azizah Salsha & Arhan: 2 Tahun Pernikahan, Kontroversi Apa Saja?
Demo DPR 25 Agustus 2025: Tuntutan Apa yang Bakal Disuarakan?
Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!
Acosta Selamat dari Maut! MotoGP Hungaria 2025 Mengerikan
MU Imbang Lawan Fulham: Penalti Gagal Bruno Fernandes Jadi Sorotan!
Marquez Tak Terbendung! Hasil MotoGP Hungaria 2025 & Klasemen Terbaru
Gibran Soal Gerbong Perokok: Setuju atau Tidak? Ini Jawaban Tegasnya!
Y-Connect Yamaha Dicopot: Aman? Risiko? Pertimbangan Penting!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 16:42 WIB

Azizah Salsha & Arhan: 2 Tahun Pernikahan, Kontroversi Apa Saja?

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:18 WIB

Demo DPR 25 Agustus 2025: Tuntutan Apa yang Bakal Disuarakan?

Senin, 25 Agustus 2025 - 14:01 WIB

Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!

Senin, 25 Agustus 2025 - 13:19 WIB

Acosta Selamat dari Maut! MotoGP Hungaria 2025 Mengerikan

Senin, 25 Agustus 2025 - 11:41 WIB

MU Imbang Lawan Fulham: Penalti Gagal Bruno Fernandes Jadi Sorotan!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB