Yusril: RI Jajaki Usulan Dwikewarganegaraan, Kalau Banyak Manfaat Kenapa Tidak?

- Penulis

Minggu, 16 Februari 2025 - 14:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah mulai menjajaki kemungkinan kewarganegaraan ganda bagi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, dan Imigrasi RI, Yusril Ihza Mahendra, menyebut wacana ini muncul karena banyak negara telah menerapkannya dan mendapat manfaat besar.

“Kalau kita lihat, Filipina, India, Pakistan, dan negara lain sudah lama menerapkan dwikewarganegaraan, dan lebih banyak untungnya bagi mereka daripada ruginya,” kata Yusril dalam podcast DipTalk bersama kumparan.

Menurutnya, Indonesia perlu mempelajari pengalaman negara-negara tersebut sebelum mengambil keputusan.

“Kita sedang menjajaki, apakah mungkin kita mengakui adanya dwikewarganegaraan. Tapi kita juga harus belajar dari India, Filipina, Pakistan, dan lainnya,” ujarnya.

Aspirasi Diaspora Indonesia

Dorongan untuk mengadopsi dwikewarganegaraan banyak datang dari diaspora Indonesia, terutama di Amerika Serikat. Mereka ingin tetap mempertahankan status WNI, meskipun sudah lama tinggal di luar negeri dan menjadi warga negara asing.

Baca Juga :  Terminal Haji dan Umrah Baru: Layanan Eksklusif di Soekarno-Hatta

“Banyak sekali permintaan dari diaspora. Saya diundang ke Amerika Serikat pada Mei nanti, mereka ingin menyampaikan aspirasi supaya kita mulai menerapkan dwikewarganegaraan, khususnya dengan AS,” ujar Yusril.

Ia menyoroti banyaknya orang Indonesia yang berkarier di militer AS, termasuk di Angkatan Laut, bahkan ada yang telah mencapai pangkat kolonel. Namun, aturan yang berlaku membuat mereka kehilangan status WNI.

“Mereka bilang, kenapa kita tidak boleh punya dua kewarganegaraan? Lebih baik kalau bisa tetap jadi WNI juga,” kata Yusril.

Indonesia, lanjutnya, bisa belajar dari negara-negara lain yang memiliki diaspora kuat dan berhasil berkontribusi di tingkat global.

Baca Juga :  Penjelasan Otorita IKN Ada Petinggi yang Mengundurkan Diri

“Siapa tahu nanti ada orang keturunan Indonesia yang jadi presiden Amerika. Orang Pakistan atau India sudah ada yang jadi perdana menteri Inggris atau wali kota London,” tambahnya.

Meski ada permintaan kuat, Yusril menegaskan usulan kewarganegaraan ganda masih sebatas wacana dan membutuhkan kajian lebih lanjut.

“Kalau memang membawa manfaat besar bagi kita, kenapa tidak? Tapi ini masih harus dikaji, karena spirit nasionalisme kita tinggi sekali,” katanya.

Salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan adalah dwikewarganegaraan terbatas, melalui kesepakatan khusus dengan negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat atau Jepang.

“Kita bisa buat kesepakatan dengan negara bersangkutan, membolehkan dwikewarganegaraan untuk kasus tertentu,” tutup Yusril.

Berita Terkait

Geger, Netanyahu Ungkap Iran 2 Kali Incar Trump!
Polemik Pulau Aceh-Sumut: Kemendagri Serahkan Temuan ke Prabowo, Apa Isinya?
Iran Klaim Bobol Pertahanan Israel, Saling Serang Memanas!
Konflik Israel-Iran Memanas, Trump: AS Bisa Terlibat!
Ijazah Jokowi: Kubu Ungkap Alasan Penolakan Tunjukkan Asli, Hindari Chaos?
Kepala Intelijen Garda Revolusi Iran Tewas, Misteri di Balik Kematian?
Prabowo ke Rusia, Sinyal Kuat Indonesia di Mata Putin?
Fadli Zon Dikecam, WNI Belanda Tuntut Cabut Pernyataan Pemerkosaan 1998

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 22:42 WIB

Geger, Netanyahu Ungkap Iran 2 Kali Incar Trump!

Senin, 16 Juni 2025 - 19:52 WIB

Polemik Pulau Aceh-Sumut: Kemendagri Serahkan Temuan ke Prabowo, Apa Isinya?

Senin, 16 Juni 2025 - 17:27 WIB

Iran Klaim Bobol Pertahanan Israel, Saling Serang Memanas!

Senin, 16 Juni 2025 - 14:57 WIB

Konflik Israel-Iran Memanas, Trump: AS Bisa Terlibat!

Senin, 16 Juni 2025 - 11:22 WIB

Ijazah Jokowi: Kubu Ungkap Alasan Penolakan Tunjukkan Asli, Hindari Chaos?

Berita Terbaru

Family And Relationships

Al Ghazali Nikah, Segini Mahar 2025 Euro Jika Dirupiahkan!

Selasa, 17 Jun 2025 - 01:07 WIB

finance

Sucor AM: Lahirkan Talenta Investasi Muda Lewat Beasiswa SAP

Selasa, 17 Jun 2025 - 00:57 WIB

finance

Saham BUMN Karya: Kontrak Mini, Pilih Cermat, Ini Alasannya!

Selasa, 17 Jun 2025 - 00:02 WIB