Yusril Ihza Bilang Reynhard Sinaga akan Dijebloskan ke LP Nusakambangan, Berikut Fakta Alcatraz Indonesia

- Penulis

Senin, 10 Februari 2025 - 12:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, Jakarta – Reynhard Sinaga, pria asal Indonesia, dikenal sebagai pelaku kejahatan seksual terbesar sepanjang sejarah Inggris. Saat ini, ia tengah menjalani hukuman penjara seumur hidup di negara tersebut.

Namun, baru-baru ini, muncul permintaan dari kedua orang tua Reynhard kepada pemerintah Indonesia agar putra mereka dapat dipulangkan ke tanah air. Permohonan tersebut disampaikan langsung kepada Ahmad Usmarwi, perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas), pada Selasa, 4 Februari 2025.

Dalam pernyataannya, Ahmad mengungkapkan bahwa kedua orang tua Reynhard mengaku mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan anak mereka. Bahkan, mereka mengklaim tidak pernah memperoleh informasi terkini mengenai kondisi Reynhard selama masa penahanannya di Inggris. Menanggapi permintaan tersebut, pemerintah Indonesia mulai membuka komunikasi dengan pemerintah Inggris untuk membahas kemungkinan pemulangan Reynhard ke Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan bahwa diskusi mengenai hal ini masih berada pada tahap awal. Adapun mekanisme pemulangan akan diputuskan kemudian, dengan mempertimbangkan opsi seperti transfer narapidana atau pertukaran tahanan antara kedua negara.

Yusril menegaskan bahwa meskipun proses ini bukanlah hal yang mudah, Indonesia memiliki kewajiban untuk memberikan perlindungan proporsional kepada warganya, termasuk yang sedang menjalani hukuman di luar negeri.

Baca Juga :  Ungkap 25 Kasus Narkotika, Polda Sumut Sita 97 Kg Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi

“Penempatan Reynhard itu di lembaga pemasyarakatan kita juga tidak mudah. Itu orang harus dimasukkan ke dalam maximum security. Dan yang ada untuk itu hanya di Nusakambangan,” kata Yusril kepada wartawan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Kamis, 6 Februari 2025.

LP Nusakambangan dikenal sebagai penjara dengan tingkat keamanan tertinggi di Indonesia. Lapas ini terletak di pulau terpencil yang berada di sebelah selatan dari Cilacap, Jawa Tengah. Sejarah Lapas Nusakambangan dimulai sejak zaman kolonial Belanda pada abad ke-19.

Pada 1908, pemerintah Hindia Belanda mendirikan penjara di Pulau Nusakambangan sebagai tempat pembuangan narapidana yang dianggap sangat berbahaya. Lokasi yang terisolasi serta sulitnya akses menjadikan Nusakambangan sebagai lokasi ideal untuk menahan narapidana kelas berat. Selain itu, penggunaan pulau terpencil ini pun bertujuan untuk mencegah terjadinya pelarian para narapidana.

Fakta Dibalik LP Nusakambangan

Selain itu, perhatian juga tertuju pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau LP Nusakambangan, yang sering menjadi simbol keadilan di Indonesia, terutama dalam menangani pelaku kejahatan berat. Nusakambangan yang dikenal sebagai Alcatraz di Indonesia ini kerap menjadi lokasi eksekusi terpidana mati, khususnya bagi mereka yang terlibat dalam kejahatan seperti terorisme dan narkotika. Eksekusi dilakukan di area yang terisolasi dengan pengamanan ketat, menjadikannya salah satu tempat paling terkenal untuk pelaksanaan hukuman mati di Indonesia.

Baca Juga :  Solusi Sultan dan Polisi soal Surat Tantangan "Carok" di Yogyakarta

Akses ke LP Nusakambangan sangat terbatas. Untuk mencapai lokasi, pengunjung harus melintasi Selat Segara Anakan menggunakan kapal khusus. Selain itu, izin kunjungan hanya diberikan kepada pihak berwenang atau keluarga narapidana setelah melalui prosedur yang ketat. Penjara ini juga dilengkapi dengan teknologi pengawasan modern, seperti kamera pengintai dan penjagaan yang ketat, untuk memastikan tidak ada narapidana yang melarikan diri.

Nusakambangan memiliki sejarah panjang, termasuk keberadaan Lapas Gliger yang kini hanya menyisakan reruntuhan didalamnya. Tempat ini dulu digunakan untuk eksekusi mati sejumlah narapidana terkenal, seperti Rio Martil, yang dikenal karena aksinya menghabisi empat nyawa dengan martil.

Selain itu, banyak bangunan di Nusakambangan merupakan peninggalan kolonial Belanda dengan arsitektur khas yang kokoh dan tahan lama. Meskipun beberapa bagian telah direnovasi, unsur-unsur asli dari masa kolonial masih dapat ditemukan, memperkuat citra Nusakambangan sebagai penjara bersejarah dengan tingkat keamanan yang sulit ditembus.

Naomy Ayu Nugrahaeni, Adil Al Hasan dan Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Predator Seksual Reynhard Sinaga Pulang Lapas Nusakambangan Menanti

Berita Terkait

UTBK UGM: Tanggapan Panitia Terkait Dugaan Kecurangan Saat Ujian
Pengakuan Komika Korban: Guru Ngaji di Makassar Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Belasan Tahun
Polisi Amankan 19 Orang Terkait Bentrokan Kemang Jakarta Selatan
KPK Dalami Dugaan Korupsi CSR BI, Periksa Dua Anggota DPR Nasdem
Waspada! Ini 4 Ciri Kartu Kredit Dibobol & Cara Melapornya
Paula Verhoeven Lapor Komnas Perempuan Terkait Isu KDRT?
Paula Verhoeven Laporkan Dugaan Pelanggaran Data Pribadi ke Dewan Pers
Skandal UTBK Jogja: Bimbel Terkenal Diduga Lakukan Kecurangan Massal?

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:24 WIB

UTBK UGM: Tanggapan Panitia Terkait Dugaan Kecurangan Saat Ujian

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:59 WIB

Pengakuan Komika Korban: Guru Ngaji di Makassar Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Belasan Tahun

Rabu, 30 April 2025 - 20:52 WIB

Polisi Amankan 19 Orang Terkait Bentrokan Kemang Jakarta Selatan

Rabu, 30 April 2025 - 19:27 WIB

KPK Dalami Dugaan Korupsi CSR BI, Periksa Dua Anggota DPR Nasdem

Rabu, 30 April 2025 - 19:15 WIB

Waspada! Ini 4 Ciri Kartu Kredit Dibobol & Cara Melapornya

Berita Terbaru

Society Culture And History

May Day: Sejarah, Makna, dan Perjuangan Buruh Indonesia

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:59 WIB

politics

Menhan Sjafrie Tegaskan: UU TNI Final, Tidak Ada Revisi

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:56 WIB