WTON Kantongi Rp 1,53 Triliun Kontrak Baru, Mei 2025 Prospektif?

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 20 Juni 2025 - 12:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

WTON Kokoh: Wijaya Karya Beton Kantongi Kontrak Baru Rp 1,53 Triliun hingga Mei 2024, Bidik Rp 6 Triliun di 2025

JAKARTA – PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menunjukkan performa impresif pada paruh pertama tahun ini dengan mencatatkan nilai kontrak baru yang solid. Hingga Mei 2024, produsen beton pracetak terkemuka ini berhasil mengantongi kontrak senilai Rp 1,53 triliun, sebuah indikator positif bagi prospek kinerja perseroan ke depan.

Sekretaris Perusahaan WTON, Yushadi, mengungkapkan bahwa dominasi perolehan kontrak tersebut berasal dari sektor infrastruktur yang menyumbang 46,41%. Selain itu, sektor industri berkontribusi signifikan dengan 25,64%, diikuti oleh sektor kelistrikan sebesar 14,06%, dan properti 11,77%. Portofolio kontrak WTON juga dilengkapi oleh sektor tambang (1,75%) dan energi (0,37%), menunjukkan diversifikasi sumber pendapatan perusahaan.

Baca Juga :  Panduan Lengkap: Cara Mudah Menabung Emas di Pegadaian & Harga Antam Terbaru

Dengan pencapaian ini, WTON tetap optimistis dapat mencapai target perolehan kontrak baru yang ambisius untuk tahun 2025, yakni sebesar Rp 6 triliun. “Target perolehan kontrak WIKA Beton tahun 2025 adalah Rp 6 triliun,” jelas Yushadi kepada Kontan, Kamis (26/6), menegaskan keyakinan manajemen terhadap potensi pasar.

Dalam kesempatan yang sama, Yushadi juga menyoroti status restrukturisasi induk usaha mereka, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Ia menegaskan bahwa proses restrukturisasi WIKA hingga saat ini belum memberikan dampak berarti terhadap kinerja dan operasional WTON. Lebih lanjut, WTON sendiri menegaskan posisi keuangannya yang independen dan solid. Hingga Mei 2024, perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan restrukturisasi utang.

Baca Juga :  Keyakinan Konsumen Turun: Investor Waspadai Dampak ke Emiten Saham

Selain itu, WTON juga belum mempertimbangkan langkah divestasi aset atau anak usaha dalam upaya memperkuat posisi finansialnya. Sebaliknya, untuk memperkuat arus kas dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, WIKA Beton memfokuskan strateginya pada optimalisasi produksi, peningkatan efisiensi operasional, dan pengembangan teknologi. Langkah-langkah strategis ini, menurut Yushadi, secara jelas tercermin dari alokasi belanja modal (capex) perusahaan yang terarah.

Berita Terkait

Daya Saing RI Anjlok 13 Peringkat, Kemenkeu Justru Klaim Baik?
Ukuran Daya Saing Negara: Indikator Kunci dan Penjelasannya
IHSG Terkoreksi, PGEO, MDKA, UNVR Jadi Pemberat Utama LQ45
Sri Mulyani Lapor IMF, Defisit APBN 2025 Aman Terkendali?
IPCM Bagi Dividen Rp 125 Miliar, Saham Jasa Armada Makin Menarik?
BOLT Pangkas Dividen, Investor Garuda Metalindo Gigit Jari?
Kasus CPO Wilmar: Kejagung Sita Rp 11,8 Triliun, Uang Siapa?
Mandiri Jogja Marathon 2025: Dongkrak Wisata Olahraga & Ekonomi Jogja

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:17 WIB

Daya Saing RI Anjlok 13 Peringkat, Kemenkeu Justru Klaim Baik?

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:03 WIB

Ukuran Daya Saing Negara: Indikator Kunci dan Penjelasannya

Jumat, 20 Juni 2025 - 16:48 WIB

IHSG Terkoreksi, PGEO, MDKA, UNVR Jadi Pemberat Utama LQ45

Jumat, 20 Juni 2025 - 16:08 WIB

Sri Mulyani Lapor IMF, Defisit APBN 2025 Aman Terkendali?

Jumat, 20 Juni 2025 - 15:23 WIB

IPCM Bagi Dividen Rp 125 Miliar, Saham Jasa Armada Makin Menarik?

Berita Terbaru

Uncategorized

Saham ANTM, BBCA, BBRI Merah, Cek Harga Penutupan Jumat Ini!

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:28 WIB

finance

Ukuran Daya Saing Negara: Indikator Kunci dan Penjelasannya

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:03 WIB

finance

IHSG Terkoreksi, PGEO, MDKA, UNVR Jadi Pemberat Utama LQ45

Jumat, 20 Jun 2025 - 16:48 WIB