Waspada Keracunan MBG: Salmonella, E. coli, dan Penyebab Lainnya

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 15 Mei 2025 - 08:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Kasus keracunan makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah terjadi berulang kali. Hingga Mei 2025, tercatat lebih dari 1.315 siswa mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini.

Kejadian keracunan tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Bogor, Cianjur, Bandung, Sukoharjo, Bombana (Sulawesi Tenggara), Penukal Abab Lematang Ilir (PALI, Sumatera Selatan), dan Sumba Timur. Apa saja penyebab keracunan tersebut? Berikut beberapa temuan investigasi:

Bogor: Kontaminasi Salmonella dan E. coli dalam Bahan Baku

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan penyebab keracunan yang dialami 210 siswa di Bogor, Jawa Barat, pada 11 Mei 2025. Berbeda dengan kasus di Cianjur dan daerah lain, gejala keracunan di Bogor baru muncul satu hingga dua hari setelah siswa mengonsumsi makanan MBG.

“Terjadi slow reaction. Makannya Selasa, reaksi baru terlihat Rabu, Kamis, dan Jumat,” ungkap Dadan dalam jumpa pers di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Rabu, 14 Mei 2025.

Hasil uji laboratorium menunjukkan kontaminasi bakteri Salmonella dan Escherichia coli (E. coli) pada bahan baku makanan, seperti telur dan sayuran, sebagai penyebab keracunan yang menimpa siswa TK hingga SMA.

Cianjur: Tiga Jenis Bakteri Ditemukan pada Wadah Makan

Polres Cianjur, Jawa Barat, merilis hasil uji laboratorium terhadap wadah makan plastik (ompreng) yang digunakan dalam program MBG. Meskipun ditemukan beberapa jenis bakteri, belum dipastikan sebagai penyebab utama keracunan.

Baca Juga :  Keracunan Massal di Bogor: Puluhan Guru dan Siswa Diduga Terdampak Menu MBG

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, menyatakan masih menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan, muntahan, dan wadah makan untuk memastikan penyebab keracunan massal di MAN I dan SMP PGRI I Cianjur.

“Sampel wadah makan diuji di Labkesda Cianjur, sementara sampel makanan dan muntahan di Labkesda Provinsi Jawa Barat,” jelas Tono di Cianjur, Rabu, 30 April 2025, mengutip Antara.

Hasil uji laboratorium pada wadah makan menunjukkan adanya bakteri Staphylococcus sp., E. coli, dan Salmonella sp. Namun, Polres Cianjur belum dapat menyimpulkan hal tersebut sebagai penyebab pasti keracunan puluhan siswa.

Kabupaten PALI: Dugaan Keracunan dari Ikan Tongkol

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan mengirimkan sampel makanan ke laboratorium untuk menyelidiki penyebab dugaan keracunan ratusan siswa di Kabupaten PALI. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Provinsi Sumatera Selatan, Dedy Irawan, menjelaskan telah diambil 6-7 sampel.

Sampel meliputi muntahan siswa, makanan yang dikonsumsi, sisa makanan di dapur, serta sampel air. Sampel tersebut dikirim ke BBLKM Palembang, dengan hasil diperkirakan keluar dalam lima hari.

“Kami meminta agar hasil dipercepat,” ujar Dedy di Palembang, Selasa, 6 Mei 2025.

Dugaan sementara, penyebab keracunan berasal dari menu ikan tongkol suwir, berdasarkan keterangan siswa yang merasakan bau dan rasa aneh pada ikan tersebut.

Baca Juga :  Akhirnya! Beras Korea Selatan Kembali Menggoyang Pasar Jepang Setelah 25 Tahun

Bombana: Dugaan Keracunan dari Ayam Krispi

Belasan siswa SDN 33 Kasipute, Bombana, mengalami muntah setelah mencium aroma amis dari makanan MBG yang terdiri dari nasi, chicken karaage (ayam krispi), tahu goreng, dan sayur sop.

“Daging ayam krispi berbau. Kami kumpulkan untuk dikembalikan,” kata Kepala SDN 33 Kasipute, Santi Jamal kepada Tempo, Kamis, 24 April 2025.

Kapolres Bombana, AKBP Wisnu Hadi, menemukan 53 paket MBG tidak layak konsumsi karena kualitas ayam krispi menurun akibat penyimpanan yang tidak tepat (di kulkas, bukan freezer). “Dari 1.206 paket, 53 paket tidak segar, belum dikonsumsi, namun murid muntah karena aroma ayam,” ujar Wisnu, Kamis, 24 April 2025. Sepuluh murid mengalami muntah dan mual.

Sukoharjo: Kesalahan Pengolahan Ayam

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyebutkan kesalahan teknis pengolahan ayam pada menu MBG sebagai penyebab dugaan keracunan di Sukoharjo, Jawa Tengah. “Kesalahan teknis pengolahan, detailnya menyusul,” kata Dadan di Jakarta, Kamis, 16 Januari 2025.

Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota, Kunari Mahanani, dan Kodim 0726 Sukoharjo (pengelola SPPG) mengkonfirmasi ayam yang disajikan tidak matang sempurna.

Angelina Tiara Puspitalova, Annisa Febiola, Dinda Sabrina, Sapto Yunus, Dede Leni Mardianti, dan Rosniawanti Fikry Tahir berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Makan Bergizi Gratis dalam Pusaran Kapitalisme Kroni

Berita Terkait

Sensasi Mie Celor: Pengalaman Pertama Orang Jakarta, Rasanya Enak Tapi Ada ‘Tapi’-nya!
Waspada Keracunan Massal Bogor: Kenali Bakteri E. Coli dan Salmonella!
Harga Bahan Pangan Turun Tajam Hari Ini: Cabai Rawit dan Bawang Merah Murah!
Waspada! Bakteri Berbahaya Ditemukan dalam Sampel Makanan Keracunan Bogor
Soto dan Sup Matahari Bu Mulyadi: Kuliner Legendaris Ambarawa yang Wajib Dicoba!
Aldy Maldini Minta Maaf: Dinner Bareng Fans Berujung Dugaan Penipuan?
Wajib Coba! 5 Kuliner Khas Purwokerto Bikin Nagih
Makan Bergizi Gratis Cegah Tawuran Pelajar? Ini Kata BGN!

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 10:11 WIB

Sensasi Mie Celor: Pengalaman Pertama Orang Jakarta, Rasanya Enak Tapi Ada ‘Tapi’-nya!

Kamis, 15 Mei 2025 - 08:55 WIB

Waspada Keracunan MBG: Salmonella, E. coli, dan Penyebab Lainnya

Selasa, 13 Mei 2025 - 20:59 WIB

Waspada Keracunan Massal Bogor: Kenali Bakteri E. Coli dan Salmonella!

Selasa, 13 Mei 2025 - 11:59 WIB

Harga Bahan Pangan Turun Tajam Hari Ini: Cabai Rawit dan Bawang Merah Murah!

Selasa, 13 Mei 2025 - 08:35 WIB

Waspada! Bakteri Berbahaya Ditemukan dalam Sampel Makanan Keracunan Bogor

Berita Terbaru

sports

Bologna Juara Coppa Italia 2023: AC Milan Gagal Raih Gelar

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:47 WIB

Society Culture And History

Budi Arie Sebut 8 Tantangan Berat Koperasi Desa Merah Putih

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:31 WIB