Waspada! Bakteri Berbahaya Ditemukan dalam Sampel Makanan Keracunan Bogor

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 13 Mei 2025 - 08:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor baru-baru ini mengumumkan hasil analisis laboratorium terkait sampel sisa makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal yang menimpa ratusan siswa dan guru.

Investigasi mendalam yang dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bogor mengungkap adanya indikasi kontaminasi bakteri E. coli dan Salmonella dalam dua jenis makanan yang diuji.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan Labkesda Kota Bogor terhadap berbagai sampel sisa makanan, termasuk nasi, telur ceplok, tumis tahu dan tauge, serta bahan-bahan lainnya, telah diterima pagi ini. Hasilnya menunjukkan adanya indikasi bakteri E. coli dan Salmonella pada dua sampel makanan.

“Dari hasil pengujian laboratorium yang telah berlangsung selama hampir empat hari terakhir, terungkap bahwa beberapa bahan makanan mengandung bakteri E. coli dan Salmonella,” ungkap Dedie saat diwawancarai di kediaman resminya, Senin (12/5/2025).

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa keberadaan bakteri E. coli terdeteksi pada sampel telur ceplok bumbu barbeque. Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa makanan tersebut dimasak pada malam hari dan baru didistribusikan keesokan siangnya.

Sementara itu, kontaminasi bakteri Salmonella ditemukan pada sampel tumis tahu dan tauge.

“Bakteri E. coli dan Salmonella teridentifikasi pada dua jenis hidangan yang disajikan kepada para siswa, yang mengakibatkan dampak kesehatan pada sekitar 200 siswa,” jelas Dedie Rachim.

Baca Juga :  Rayakan May Day: Promo Makanan & Tiket Wahana Menanti!

Selain menguji sampel makanan, pihak berwenang juga melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap sampel air dan para siswa yang terdampak, yang memerlukan analisis lebih mendalam. Hasil dari pemeriksaan tambahan ini diperkirakan akan tersedia pada sore hari ini.

“Untuk pemeriksaan tambahan terhadap sampel air dan tubuh siswa yang membutuhkan investigasi lebih rinci, hasilnya diharapkan dapat kami terima sore ini,” kata Dedie.

Dedie Rachim menyampaikan kesimpulan sementara bahwa telah terjadi penyebaran makanan yang terkontaminasi bakteri E. coli dan Salmonella. Dugaan kuat mengarah pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bosowa Bina Insani sebagai sumber sampel makanan yang diuji di laboratorium.

Pemkot Bogor berharap insiden serupa tidak terulang di masa mendatang. Dedie Rachim juga menginstruksikan agar standar operasional prosedur (SOP), termasuk pengawasan terhadap program penyediaan makan bergizi gratis (MBG), diperketat secara signifikan.

“Peristiwa ini tidak boleh dianggap remeh. Bagi kami, ini adalah masalah yang sangat serius. Mengingat anak-anak terdampak dugaan keracunan makanan, Pemerintah Kota Bogor wajib terlibat, terutama dalam memberikan penanganan medis yang memadai,” tegasnya.

Baca Juga :  Dinkes Bogor Investigasi Dugaan Keracunan Makanan Siswa Sekolah

Sebagai respons cepat terhadap situasi tersebut, Pemkot Bogor telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) pada Kamis (8/5/2025). Langkah ini diambil untuk memastikan penanganan yang efektif dan menjamin pembiayaan medis bagi para korban di rumah sakit, yang akan ditanggung oleh APBD dari sumber anggaran biaya tidak terduga (BTT).

“Hingga kemarin, masih ada 12 siswa yang menjalani perawatan di rumah sakit, dan kondisi mereka berangsur membaik. Keluhan yang paling umum adalah badan lemas, mual, dan pusing,” tambahnya.

Dedie Rachim menekankan bahwa jumlah korban dugaan keracunan terus bertambah. Berdasarkan data terkini, tercatat 213 orang terdampak, meningkat dari angka sebelumnya yaitu 210 orang.

“Memang ada keraguan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki BPJS atau asuransi. Muncul pertanyaan tentang siapa yang akan menanggung biaya jika mereka dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu, penetapan KLB diperlukan agar siapa pun yang terdampak dan terindikasi keracunan dapat segera memperoleh perawatan medis di rumah sakit,” pungkas Dedie.

  • Cerita Orang Tua Korban yang Diduga Keracunan MBG di Bogor
  • Mitra MBG di Bogor Minta Maaf soal Dugaan Kasus Keracunan Massal

Berita Terkait

Harga Bahan Pangan Turun Tajam Hari Ini: Cabai Rawit dan Bawang Merah Murah!
Soto dan Sup Matahari Bu Mulyadi: Kuliner Legendaris Ambarawa yang Wajib Dicoba!
Aldy Maldini Minta Maaf: Dinner Bareng Fans Berujung Dugaan Penipuan?
Wajib Coba! 5 Kuliner Khas Purwokerto Bikin Nagih
Makan Bergizi Gratis Cegah Tawuran Pelajar? Ini Kata BGN!
Long Weekend Asyik: Nikmati Diskon Baskin Robbins & Pizza PHD Murah!
Siapakah Juara MasterChef Indonesia Season 12? Saksikan Babak Top 3!
7 Hidangan Kuliner Filipina Terpopuler yang Wajib Dicoba

Berita Terkait

Selasa, 13 Mei 2025 - 11:59 WIB

Harga Bahan Pangan Turun Tajam Hari Ini: Cabai Rawit dan Bawang Merah Murah!

Selasa, 13 Mei 2025 - 08:35 WIB

Waspada! Bakteri Berbahaya Ditemukan dalam Sampel Makanan Keracunan Bogor

Senin, 12 Mei 2025 - 12:31 WIB

Soto dan Sup Matahari Bu Mulyadi: Kuliner Legendaris Ambarawa yang Wajib Dicoba!

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:27 WIB

Aldy Maldini Minta Maaf: Dinner Bareng Fans Berujung Dugaan Penipuan?

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:00 WIB

Wajib Coba! 5 Kuliner Khas Purwokerto Bikin Nagih

Berita Terbaru