Warga Sipil Terekspos Bahaya: Kontroversi Pemusnahan Amunisi TNI AD Mencuat

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 14 Mei 2025 - 09:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Sebuah tragedi mengguncang Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin pagi, 12 Mei 2025. Ledakan dahsyat saat proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa merenggut nyawa 13 orang. Empat dari korban adalah anggota TNI Angkatan Darat, sementara sembilan lainnya adalah warga sipil yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Kehadiran warga sipil di area pemusnahan amunisi usang milik TNI ini memunculkan sejumlah pertanyaan krusial. TNI saat ini tengah menjalankan investigasi internal secara mendalam, serta berkoordinasi erat dengan pihak kepolisian dan BKSDA untuk mengusut tuntas peristiwa ini. “Kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak akan pernah terulang kembali,” tegas Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana, melalui keterangan tertulis yang dirilis pada Senin, 12 Mei 2025.

Klaim TNI AD

Ketika ditanya mengenai alasan keberadaan warga sipil di lokasi kejadian, Wahyu Yudhayana memilih untuk tidak memberikan komentar spesifik. Ia hanya menegaskan bahwa sebelum kegiatan pemusnahan dimulai, seluruh prosedur pengamanan dan penyisiran area telah dilaksanakan secara ketat dan menyeluruh.

Menurut keterangannya, lokasi pemusnahan amunisi tersebut berada jauh dari permukiman penduduk. Area tersebut merupakan lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang secara rutin digunakan oleh pihak militer untuk penghancuran bahan peledak.

“Tim pengamanan telah menempati pos masing-masing dan memastikan bahwa lokasi berada dalam keadaan aman sebelum proses peledakan dilakukan,” ujar Wahyu dalam pernyataan resminya di Jakarta, Senin.

Baca Juga :  Tragedi Pemusnahan Amunisi TNI AD: Investigasi Keberadaan Warga Sipil

Dugaan Warga Sipil Mengumpulkan Sisa Selongsong Amunisi

Camat Cibalong, Dianavia Faizal, mengungkapkan bahwa pihak kecamatan telah menerima pemberitahuan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengenai rencana pemusnahan amunisi tersebut sekitar satu minggu sebelumnya. Lokasi di sekitar pantai selatan memang sering digunakan untuk pemusnahan amunisi yang sudah tidak terpakai atau kedaluwarsa.

Ia menduga bahwa warga sipil yang menjadi korban mungkin sedang mencari sisa-sisa selongsong amunisi. “Saya tidak mengetahui secara pasti mengenai teknis kejadiannya. Namun, di Kampung Cijeruk memang sudah menjadi hal biasa dilakukan pemusnahan amunisi. Warga pun sudah mengetahui hal tersebut, bahkan jika ada rumah warga yang mengalami kerusakan akibat pemusnahan, biasanya akan ada penggantian,” jelas Faizal pada Senin, 12 Mei 2025.

Keluarga Membantah Korban Memulung

Keluarga dari para korban tewas dalam insiden pemusnahan amunisi TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan tegas membantah anggapan bahwa anggota keluarga mereka sedang memulung sisa selongsong. Mereka menyatakan bahwa para korban sedang bekerja di area tersebut.

Menurut Farid (33 tahun), adik kandung dari korban bernama Endang Rahmat, kakaknya telah bekerja di area peledakan sejak bulan April lalu, setelah perayaan Idul Fitri. Ia diajak bekerja oleh seorang teman dengan status sebagai buruh harian lepas. “Saya tidak tahu berapa upahnya, tapi ada yang bilang sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per hari,” ungkapnya saat ditemui di RSUD Pameungpeuk, Garut, pada Selasa, 13 Mei 2025.

Baca Juga :  Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, Kondisi Terkini dan Prosesnya

Endang terakhir kali menghubungi keluarganya sehari sebelum tragedi itu terjadi. Dalam percakapan tersebut, ia hanya menyebutkan bahwa dirinya sedang bekerja di area peledakan dan dalam keadaan baik. “Kakak saya bekerja serabutan. Alhamdulillah, tadi pemerintah menyatakan akan bertanggung jawab terhadap keluarga,” tutur Farid.

Bantahan serupa juga disampaikan oleh keluarga korban bernama Yus dan Anwar, warga Kecamatan Pameungpeuk. Mereka merasa tidak terima jika kerabat mereka dituduh sebagai pemulung. Kekecewaan ini pun mereka sampaikan langsung kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat mengunjungi RSUD Pameungpeuk.

“Saya menuntut pertanggungjawaban. Karena bapak saya berada di sana bukan seperti yang orang-orang pikirkan. Bapak saya bukan memulung, tetapi bekerja sama dengan tentara. Saya tahu hal ini sejak saya masih sekolah. Bapak saya tidak menerobos masuk melawan TNI,” ujar salah seorang anak perempuan korban sambil terisak.

Sigit Zulmunir berkontribusi dalam penulisan artikel

Pilihan Editor: Koalisi Sipil Desak DPR Bentuk Tim Pencari Fakta Pemusnahan Amunisi TNI

Berita Terkait

22 Demonstran Pati Bebas: Apa yang Terjadi Sebenarnya?
Demo Pati 13 Agustus: 64 Orang Dirawat, Gas Air Mata Penyebab Utama
Demo Pati Ricuh: Istana Tegaskan Tak Ada Korban Meninggal!
Pati Memanas! Demo Bupati Ricuh, Mobil Polisi Dibakar Massa
Prada Lucky Tewas: Keluarga, Gubernur NTT, DPR Tuntut Usut Tuntas!
Syarat Jadi Damkar Jakarta: Ini yang Wajib Kamu Tahu!
Enam Kodam Baru TNI AD Diresmikan Hari Ini: Cek Daftarnya!
APBD DKI Jadi Penentu: Rekrutmen 1.000 Damkar Jakarta Realistis?

Berita Terkait

Jumat, 15 Agustus 2025 - 17:52 WIB

22 Demonstran Pati Bebas: Apa yang Terjadi Sebenarnya?

Kamis, 14 Agustus 2025 - 08:38 WIB

Demo Pati 13 Agustus: 64 Orang Dirawat, Gas Air Mata Penyebab Utama

Kamis, 14 Agustus 2025 - 07:55 WIB

Demo Pati Ricuh: Istana Tegaskan Tak Ada Korban Meninggal!

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:14 WIB

Pati Memanas! Demo Bupati Ricuh, Mobil Polisi Dibakar Massa

Selasa, 12 Agustus 2025 - 17:26 WIB

Prada Lucky Tewas: Keluarga, Gubernur NTT, DPR Tuntut Usut Tuntas!

Berita Terbaru

Uncategorized

Salah Raja Gol! Mohamed Salah Rebut Tahta Legenda MU di Liga Inggris

Minggu, 17 Agu 2025 - 19:35 WIB

Society Culture And History

Xandy Dharwika: Sosok Danki Paskibraka Upacara Penurunan Bendera

Minggu, 17 Agu 2025 - 18:31 WIB

Society Culture And History

Live Streaming & Jadwal Penurunan Bendera: Jangan Sampai Ketinggalan!

Minggu, 17 Agu 2025 - 18:18 WIB

Uncategorized

Gaya Artis di HUT RI ke-80: Wulan Guritno, Raffi Ahmad!

Minggu, 17 Agu 2025 - 17:08 WIB