Wall Street Tertekan, Saham Eropa Melesat: Dampak Penundaan Tarif Trump ke Uni Eropa

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 27 Mei 2025 - 07:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada sesi perdagangan Senin (26/5), bursa saham utama di Amerika Serikat, yang dikenal dengan sebutan Wall Street, mengalami penurunan. Menurut laporan Reuters yang diterbitkan pada hari Selasa (27/5), indeks Dow Jones (.DJI) merosot sebesar 0,61 persen, mencapai angka 41.603. Sementara itu, indeks S&P 500 (.SPX) juga mengalami penurunan sebesar 0,67 persen, berada di level 5.802, dan indeks Nasdaq Composite (.IXIC) terperosok 1 persen ke posisi 18.737.

Situasi berbeda terjadi di pasar saham Eropa. Pada hari Senin (26/5), bursa Eropa menunjukkan tren positif, berupaya memulihkan kerugian yang terjadi pada sesi sebelumnya. Sentimen pasar membaik setelah Presiden AS saat itu, Donald Trump, memutuskan untuk menunda penerapan tarif sebesar 50 persen terhadap barang-barang dari Uni Eropa (UE).

Kondisi ini tercermin pada indeks STOXX 600 pan-Eropa (. STOXX), yang berhasil ditutup dengan kenaikan lebih dari 1 persen. Sebelumnya, pada hari Jumat (23/5), indeks ini mengalami penurunan sebesar 0,9 persen setelah Trump secara tiba-tiba mengancam akan mengenakan tarif tinggi pada produk-produk dari Uni Eropa, dengan alasan bahwa negosiasi dengan wilayah tersebut berjalan lambat.

Baca Juga :  ST014 Tersisa Rp 104 Miliar: Analisis Penyebab Sepinya Peminat Setelah Penutupan Penawaran

Namun, pada hari Minggu, Trump memberikan perpanjangan waktu hingga 9 Juli dari batas waktu sebelumnya, yaitu 1 Juni, setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan bahwa blok 27 negara tersebut membutuhkan waktu tambahan untuk mencapai kesepakatan.

Sektor mobil dan suku cadang (. SXAP), yang sangat rentan terhadap isu tarif, memimpin kenaikan secara keseluruhan dengan peningkatan sebesar 1,8 persen. Meskipun demikian, kenaikan ini dibatasi oleh penurunan sebesar 3,3 persen pada saham Porsche (PSHG_p.DE).

Perusahaan-perusahaan di sektor pertahanan juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kenaikan indeks STOXX 600. Rheinmetall (RHMG.DE) dan Leonardo (LDOF.MI) masing-masing mencatat kenaikan lebih dari 3 persen, sementara indeks kedirgantaraan dan pertahanan (. SXPARO) meningkat sebesar 1,7 persen.

Selain itu, saham sektor barang dan jasa industri (. SXNP) juga mengalami kenaikan sebesar 1,5 persen. Sektor pertahanan dan otomotif turut mendorong kenaikan saham Jerman (. GDAXI) sebesar 1,7 persen, mendekati rekor tertinggi sebelumnya.

Saham-saham mewah, yang memiliki eksposur yang signifikan terhadap pasar AS, juga mencatatkan keuntungan. Saham Kering, perusahaan induk dari merek Gucci-Balenciaga (PRTP.PA), LVMH (LVMH.PA), dan Richemont (CFR.S) masing-masing naik sekitar 1 persen, sejalan dengan indeks yang lebih luas (. STXLUXP).

Baca Juga :  Stop Dividen & Bonus, Bank Sentral [Nama Negara] Tegas ke Bank!

“Meskipun perpanjangan waktu untuk negosiasi antara UE dan AS merupakan kabar baik, kecepatan pemulihan saham menunjukkan bahwa investor mungkin terlalu optimistis terhadap kemajuan diskusi perdagangan,” ujar Mark Haefele, kepala investasi di UBS Global Wealth Management.

Nilai tukar Euro menguat seiring dengan mata uang-mata uang yang sensitif terhadap risiko lainnya, sementara imbal hasil obligasi pemerintah zona Euro relatif stabil setelah Trump menarik kembali ancaman tarifnya.

Kekhawatiran yang meningkat mengenai perlambatan ekonomi AS dan masalah fiskal, yang semakin dipertegas oleh penurunan peringkat kredit oleh Moody’s pada tanggal 16 Mei, mendorong investor untuk mengurangi eksposur mereka terhadap aset-aset AS.

“Jika Anda ingin memiliki portofolio dengan risiko rendah, AS biasanya menjadi tujuan utama, namun dengan ketegangan perdagangan dan geopolitik yang ada, sentimen yang menguntungkan ini telah bergeser,” kata Ipek Ozkardeskaya, seorang analis pasar senior di Swissquote Bank.

Berita Terkait

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?
Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!
Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!
Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!
Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 12:14 WIB

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?

Minggu, 3 Agustus 2025 - 01:16 WIB

Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 19:40 WIB

Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 08:07 WIB

Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Berita Terbaru

Urban Infrastructure

Jakarta Merdeka! MRT, Transjakarta, LRT Rp80 Rayakan HUT RI ke-80

Minggu, 3 Agu 2025 - 12:21 WIB

finance

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?

Minggu, 3 Agu 2025 - 12:14 WIB

Uncategorized

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil Rp 1.948.000, Saatnya Beli?

Minggu, 3 Agu 2025 - 11:32 WIB

sports

Nestapa Messi: Cedera Dini, Mascherano Ungkap Kepedihan

Minggu, 3 Agu 2025 - 11:24 WIB