Wall Street Sepekan: Aksi Jual Saham Teknologi Guncang Pasar

- Penulis

Senin, 3 Februari 2025 - 07:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA – Aksi jual besar-besaran saham emiten teknologi di bursa AS pekan lalu mengguncang kepercayaan investor, yang kini mengalihkan perhatian mereka ke data ketenagakerjaan mendatang untuk mencari petunjuk tentang ketahanan ekonomi Amerika Serikat.

Jika pasar tenaga kerja tetap solid, hal itu bisa memperkuat kekhawatiran inflasi yang sudah meningkat akibat kebijakan Presiden Donald Trump.

Laporan ketenagakerjaan nonfarm payroll (NFP) Januari 2025 yang dijadwalkan rilis pekan depan akan menjadi indikator utama apakah pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun suku bunga tinggi masih membebani ekonomi AS.

The Federal Reserve pada Rabu mempertahankan suku bunga dengan alasan pertumbuhan ekonomi yang masih kokoh dan inflasi yang belum kembali ke target 2%.

Investor juga mewaspadai kemungkinan ekonomi yang terlalu panas, yang bisa memicu kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan dan imigrasi Trump dapat kembali mendorong lonjakan inflasi.

Sebelumnya, pasar saham Wall Street dilanda aksi jual setelah laporan ketenagakerjaan Desember memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan mengambil langkah hati-hati dalam menurunkan suku bunga tahun ini.

Baca Juga :  Warren Buffett Ungkap Strategi Jitu Hadapi Bursa Saham Anjlok

“Laporan ketenagakerjaan akan menjadi kunci dalam menentukan apakah pasar tenaga kerja masih kuat tanpa memicu tekanan inflasi yang lebih luas, terutama di sektor jasa,” kata kepala strategi pendapatan tetap Nuveen Tony Rodriguez, seperti dikutip Reuters, Senin (3/2/2025).

Sepanjang pekan lalu, saham teknologi mengalami guncangan setelah startup China, DeepSeek, meluncurkan model kecerdasan buatan (AI) dengan biaya murah yang memicu kekhawatiran bahwa valuasi raksasa teknologi AS terlalu tinggi. Meskipun pasar mulai pulih, aksi jual tersebut meredam optimisme investor terhadap prospek ekonomi AS.

kepala strategi pasar Nationwide Mark Hackett mengatakan investor dihadapkan pada data yang beragam pekan ini, dari berita tentang AI, kebijakan pemerintahan Trump, pertemuan FOMC, hingga laporan keuangan. Hal ini membuat pasar bergerak tidak menentu.

Baca Juga :  Jasa Marga Ambil 3 Proyek Tol Baru? Ini Respons Lengkapnya!

Baca Juga : : OpenAI Rilis Model AI O3-Mini yang Lebih Murah, Saingi DeepSeek

“Fluktuasi tajam di sektor teknologi besar menunjukkan bahwa keseimbangan risiko dan imbalan di sektor ini semakin tipis, sehingga lebih rentan terhadap aksi jual,” tambahnya.

Pekan ini, pasar akan mencermati laporan keuangan dari Alphabet dan Amazon, setelah serangkaian kinerja pendapatan yang beragam dari perusahaan besar lain di sektor teknologi raksasa yang disebut “Magnificent Seven”.

Di sisi lain, ketidakpastian kebijakan ekonomi di bawah kepemimpinan Trump, termasuk ancaman tarif tinggi terhadap mitra dagang utama AS, terus menjadi faktor yang membayangi pasar.

Kepala pendapatan tetap Laffer Tengler Investments Byron Anderson mengatakan hal ini yang menyebabkan investor sangat fokus pada data ekonomi pekan ini.

“Ketika pasar diliputi ketidakpastian dan tidak memiliki gambaran jangka panjang, data ekonomi yang akan datang menjadi satu-satunya acuan utama,” pungkasnya.

Berita Terkait

IKK Stabil: Konsumen Cirebon Optimis Ekonomi 2025, Ini Kata BI!
Pesta Harga Saham IPO & Sinyal Hermanto Tanoko Boyong Emiten Baru
IHSG Naik 0,43% ke 7.035 pada Sesi I Jumat (11/7), ARTO, INKP, BBTN Top Gainers LQ45
Harga Emas Antam Stabil Rp1.902.000/gram
Asing Jual Saham Ini Saat IHSG Naik? Cek Daftarnya!
Asing Jual Saham Bank, Asuransi & BPJS-TK Kompak Memborong!
Indonesia-Eurasia FTA: Finalisasi Perjanjian Perdagangan Bebas Segera?
Tarif Impor Trump 32% Mengancam Indonesia: Apa Dampaknya?

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 15:04 WIB

IKK Stabil: Konsumen Cirebon Optimis Ekonomi 2025, Ini Kata BI!

Jumat, 11 Juli 2025 - 13:47 WIB

Pesta Harga Saham IPO & Sinyal Hermanto Tanoko Boyong Emiten Baru

Jumat, 11 Juli 2025 - 13:16 WIB

IHSG Naik 0,43% ke 7.035 pada Sesi I Jumat (11/7), ARTO, INKP, BBTN Top Gainers LQ45

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:04 WIB

Harga Emas Antam Stabil Rp1.902.000/gram

Jumat, 11 Juli 2025 - 07:16 WIB

Asing Jual Saham Ini Saat IHSG Naik? Cek Daftarnya!

Berita Terbaru

politics

Tarif Impor AS Naik? Ini Reaksi Indonesia atas Ancaman Trump

Jumat, 11 Jul 2025 - 14:46 WIB

entertainment

Mama: Pesan dari Neraka, Film Adaptasi Viral Nessie Judge Rilis!

Jumat, 11 Jul 2025 - 14:05 WIB