Wall Street Berguguran: Imbal Hasil Treasury AS Bikin Investor Cemas

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 21 Mei 2025 - 05:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, NEW YORK. Pasar modal Amerika Serikat mengalami koreksi pada sesi perdagangan Selasa (21/5), mengakhiri rentetan kenaikan enam hari berturut-turut pada indeks S&P 500. Sentimen negatif terutama dipicu oleh peningkatan yield obligasi pemerintah AS (Treasury) serta kekhawatiran yang meningkat mengenai keberlanjutan utang negara.

Menurut laporan Reuters, Dow Jones Industrial Average mencatatkan penurunan sebesar 114,83 poin atau sekitar 0,27%, mencapai level 42.677,24. Sementara itu, indeks S&P 500 tergerus 23,14 poin atau sekitar 0,39%, berada di posisi 5.940,46. Nasdaq Composite juga mengalami penurunan, terkoreksi sebesar 72,75 poin atau sekitar 0,38% ke level 19.142,71.

Secara sektoral, sebagian besar sektor yang terdaftar dalam indeks S&P 500 menunjukkan kinerja negatif. Tercatat delapan dari sebelas sektor mengalami penurunan, dengan sektor energi, layanan komunikasi, dan barang konsumsi non-primer menjadi yang paling tertekan. Sebaliknya, sektor utilitas, kesehatan, dan kebutuhan pokok berhasil mencatatkan kenaikan.

Wall Street Berharap pada Potensi Kesepakatan Perdagangan AS-Inggris

Garrett Melson, seorang ahli strategi portofolio di Natixis Investment Managers, menjelaskan bahwa penurunan ini menandakan fase konsolidasi pasar setelah periode kenaikan yang cukup panjang. “Ini adalah saat pasar mengambil napas untuk melakukan penilaian ulang, sementara kenaikan yield menciptakan persaingan dengan pasar saham,” ungkapnya.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 0,4 basis poin menjadi 4,481%. Kenaikan ini terjadi di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai kondisi fiskal Amerika Serikat.

Sebelumnya, lembaga pemeringkat seperti Moody’s, Fitch, dan S&P Global telah memberikan penilaian yang lebih rendah terhadap peringkat kredit AS, terutama karena tingginya tingkat utang pemerintah yang saat ini mencapai sekitar US$36,2 triliun.

Kunjungan mantan Presiden Donald Trump ke Capitol Hill juga menjadi perhatian utama. Ia berusaha meyakinkan para legislator dari Partai Republik untuk mendukung rancangan undang-undang mengenai pemotongan pajak, yang diperkirakan akan menambah beban utang pemerintah sebesar US$ 3 triliun hingga US$ 5 triliun.

Wall Street Tertekan Akibat Kekhawatiran Tarif Trump, S&P 500 Mendekati Zona Bearish

Dari sisi kebijakan moneter, para investor juga memantau dengan seksama pernyataan dari sejumlah pejabat Federal Reserve, termasuk Presiden Fed St. Louis, Alberto Musalem. Berdasarkan data dari LSEG, para pelaku pasar saat ini memperkirakan setidaknya dua kali penurunan suku bunga acuan oleh The Fed pada akhir tahun 2025, dengan perkiraan penurunan pertama akan terjadi pada bulan September.

Dalam ranah korporasi, saham Home Depot mengalami penurunan sebesar 0,6%, meskipun perusahaan tersebut berhasil mencatatkan penjualan kuartal pertama yang melampaui ekspektasi. Di sisi lain, saham Tesla mengalami kenaikan sebesar 0,5% setelah CEO Elon Musk menegaskan komitmennya untuk tetap memimpin perusahaan selama lima tahun mendatang.

Namun demikian, saham-saham teknologi lainnya cenderung mengalami pelemahan, termasuk Nvidia, yang dijadwalkan untuk merilis laporan kinerja keuangan pada tanggal 28 Mei mendatang.

Indeks Saham Wall Street Bergerak Variatif, Menantikan Keputusan Suku Bunga The Fed Hari Ini (18/12)

Di Bursa New York, jumlah saham yang mengalami penurunan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah saham yang mengalami kenaikan, dengan rasio 1,37 banding 1. Terdapat 219 saham yang mencetak harga tertinggi baru dan 33 saham yang menyentuh level terendah baru. Sementara itu, di Nasdaq, tercatat 59 titik tertinggi baru dan 46 titik terendah baru.

Volume perdagangan saham mencapai 16,14 miliar lembar, sedikit di bawah rata-rata 20 hari terakhir yang berada di angka 17,38 miliar lembar.

Berita Terkait

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?
Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?
Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!
Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung
Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya
Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:44 WIB

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?

Minggu, 24 Agustus 2025 - 08:36 WIB

Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:23 WIB

Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB

Public Safety And Emergencies

Demo DPR, Tol Dalam Kota Macet! Lalin Dialihkan

Senin, 25 Agu 2025 - 21:00 WIB

politics

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!

Senin, 25 Agu 2025 - 17:52 WIB