Wajib Tahu, Keciduk Tilang Elektronik Pakai Pelat Palsu Masuk Kegiatan Kriminal

- Penulis

Sabtu, 1 Februari 2025 - 12:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Cara kerja tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) akan mencatat pelat nomor kendaraan yang melanggar lalu lintas.

Jika nantinya nopol yang dipakai palsu, penggunanya bisa dianggap melakukan tindakan kriminal.

Seperti diketahui, Polda Metro Jaya akan meniadakan tilang manual.

Untuk itu, semua penegakan peraturan lalu lintas akan mengandalkan kamera ETLE, baik ETLE Statis maupun ETLE Mobile.

Saat ada pelanggaran lalu lintas yang terjepret, Polda Metro Jaya akan mengirimkan konfirmasi ke nomor WhatsApp pemilik kendaraan.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman, mengatakan, setiap pendaftaran kendaraan bermotor wajib untuk menyertakan nomor HP.

Baca Juga :  Hindari Masalah Tilang Elektronik Saat Beli Motor Bekas

Data tersebut akan tersimpan di Electronic Registration and Identification (ERI) Korlantas Polri.

“Di data ERI akan terolah bahwa nomornya sesuai dengan data kendaraan itu atau bukan, nanti akan kelihatan. Setelah ini terverifikasi, kendaraan itu terdaftar nomornya siapa, pemiliknya siapa, alamat siapa nanti akan kelihatan di sini,” ujar Latif disitat dari Kompas.com (30/1/2025).

Latif menambahkan, jika setelah dicari datanya ternyata tidak sesuai dengan yang terekam pada ERI, maka data-data tersebut bisa dikatakan palsu.

Baca Juga :  Influencer Kecantikan Meksiko Tewas Ditembak Tragis Saat Live Streaming TikTok

Sehingga, akan dikembangkan lagi ke unit Reserse Kriminal (Reskrim).

“Nah, ini akan kita serahkan ke Reskrim untuk dievaluasi dan menjadi bahan pertimbangan untuk kegiatan kriminal di sana. Kan bisa juga kalau niat memalsukan berarti kan ada unsur pidananya,” kata Latif.

Perlu diketahui, sanksi bagi pengguna pelat nomor palsu di Indonesia adalah pidana penjara paling lama 2 bulan dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.

Sanksi ini diatur dalam Pasal 280 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).

Berita Terkait

Perdagangan Bayi Singapura: Polisi Buru Orang Tua Adopsi Ilegal
Perdagangan Bayi Singapura: Polisi Bekuk Tersangka Baru!
Diperiksa Kejagung 10 Jam, Apa Peran Nadiem di Kasus Korupsi Laptop Chromebook?
Penyidikan Chromebook: Nadiem Bikin Grup Whatsapp Mas Menteri Core Team Dua Bulan Sebelum Dilantik
Anggota Komisi I DPR: Polri Segera Ungkap Penyebab Tewasnya Diplomat Arya Daru
Macam-macam Jenis Kamera CCTV yang Lazim Digunakan
Istri Diplomat Panik! Telepon Kos Berkali-kali, Arya Daru Hilang?
Diplomat Muda Kemenlu Tewas: CCTV Ungkap Fakta Sebenarnya!

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 20:35 WIB

Perdagangan Bayi Singapura: Polisi Buru Orang Tua Adopsi Ilegal

Kamis, 17 Juli 2025 - 19:35 WIB

Perdagangan Bayi Singapura: Polisi Bekuk Tersangka Baru!

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:23 WIB

Diperiksa Kejagung 10 Jam, Apa Peran Nadiem di Kasus Korupsi Laptop Chromebook?

Rabu, 16 Juli 2025 - 10:35 WIB

Penyidikan Chromebook: Nadiem Bikin Grup Whatsapp Mas Menteri Core Team Dua Bulan Sebelum Dilantik

Selasa, 15 Juli 2025 - 12:41 WIB

Anggota Komisi I DPR: Polri Segera Ungkap Penyebab Tewasnya Diplomat Arya Daru

Berita Terbaru

technology

Google Segera Gabungkan Android dan Chrome OS, Apa Penggantinya?

Jumat, 18 Jul 2025 - 09:58 WIB

entertainment

Chris Martin Ungkap Perselingkuhan di Konsernya, Videonya Viral

Jumat, 18 Jul 2025 - 09:53 WIB