Wajib Dikunjungi: 3 Wisata Budaya Ikonik di Manado yang Selalu Ramai

Avatar photo

- Penulis

Senin, 19 Mei 2025 - 02:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Jantung Kota Manado, yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara, menyimpan pesona wisata yang tak ternilai.

Kawasan ini kaya akan objek wisata budaya yang memikat.

Keunikan budaya inilah yang menjadikan area Pasar 45 dan area sekitarnya sebagai destinasi utama city tour bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara.

Di musim liburan ini, ketiga lokasi tersebut ramai dikunjungi oleh turis asing hampir setiap harinya.

Inilah 3 destinasi wisata budaya yang bisa Anda temukan di pusat Kota Manado:

1. Klenteng Ban Hin Kiong

Klenteng Ban Hin Kiong merupakan klenteng yang paling tua di Kota Manado.

Klenteng ini didirikan pada tahun 1819.

Eksistensinya di Manado selama berabad-abad lamanya diwarnai oleh serangkaian peristiwa yang dianggap sebagai keajaiban.

Contohnya, pada tahun 1930.

Kota Manado dilanda oleh wabah penyakit kolera yang mematikan.

Korban jiwa pun berjatuhan.

Sebagai respons, pihak Klenteng mengambil inisiatif untuk mengadakan sembahyang khusus.

Setelah itu, kio atau tandu dari klenteng diarak berkeliling kota.

Sungguh ajaib, wabah tersebut kemudian menghilang.

Pada tahun 1819, ketika bangunan klenteng masih bersifat semi permanen, terjadi kebakaran besar di sekitar klenteng.

Keajaiban kembali terjadi ketika api mendekati Klenteng, tiba-tiba api tersebut berdiri tegak lurus lalu padam.

Saat terjadi peristiwa Permesta, sebuah meriam ditembakkan ke arah klenteng.

Namun, peluru tersebut justru jatuh di bawah altar Yang Suci Kong Tek Cun Ong.

Anehnya, peluru meriam tersebut tidak meledak.

Baca Juga :  Itinerary Wisata Kuliner Solo 3 Hari 2 Malam Bujet Rp 1 Juta, Cocok Buat Kamu yang Suka Jajan

Selama masa Perang Dunia II, Manado hancur lebur akibat serangan bom sekutu.

Namun, Klenteng Ban Hin Kiong tetap berdiri kokoh.

Dalam peristiwa 14 Maret 1970, Klenteng terbakar habis, kecuali satu arca yang terbuat dari kayu, yaitu arca Hok Lok Siu (Dewa Panjang Umur).

Klenteng ini juga menjadi simbol kerukunan antar umat beragama di Manado.

Terletak di kawasan pecinan yang berdampingan dengan perkampungan Arab serta permukiman suku Gorontalo dan Minahasa, klenteng ini juga berdekatan dengan gereja dan masjid.

Selain sebagai tempat ibadah bagi penganut Tridharma, klenteng ini juga merupakan warisan budaya bagi Kota Manado.

Klenteng ini telah menjadi bagian penting dari sejarah kota.

Menurut legenda, klenteng ini didirikan oleh seorang perantau dari Tiongkok.

Setelah terombang-ambing di lautan, ia berjanji akan membangun sebuah klenteng di tempat ia terdampar jika selamat.

2. Gereja Sentrum

Di jantung Kota Manado, berdiri sebuah gereja bernama Gereja Sentrum Manado, atau secara lengkap dikenal sebagai Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Sentrum Manado.

Gereja ini berlokasi di Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang.

Menurut catatan sejarah, gereja ini telah berdiri sejak tahun 1677.

Gereja ini adalah warisan bangunan dari era kolonial Belanda dan merupakan gereja tertua di Manado.

Dahulu, gereja ini tidak bernama GMIM Sentrum, melainkan Gereja Besar (Oude Kerk) Manado.

Nama “Sentrum” baru digunakan setelah Indonesia merdeka.

Di masa lalu, gereja ini berada di bawah naungan Indische Kerk atau Gereja Negara.

Baca Juga :  Jelajah Pantai Yogyakarta: Itinerary Liburan Keluarga Seharian

Namun, kontrol negara terhadap kehidupan rohani memicu ketidakpuasan.

Hal inilah yang kemudian mendorong lahirnya KGPM pada tahun 1933 sebagai respons terhadap pemisahan gereja dari negara.

Pada masa Indische Kerk, pelayanan administrasi Gereja di Minahasa dan Bitung terpusat di Manado.

Kemudian, sejak tanggal 30 September 1934, Gereja Protestan di Manado, Minahasa, dan Bitung dinyatakan mandiri dengan nama Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM).

Kantor pusatnya pun tidak lagi berada di Manado, melainkan dipindahkan ke Tomohon.

Selama masa pendudukan Jepang, Gereja Sentrum sempat difungsikan sebagai markas MSKK (Manado Syuu Kiri Sutokyop Kyookai) yang dipimpin oleh Pendeta Jepang, Hamasaki.

Sayangnya, bangunan gereja ini hancur akibat bom selama Perang Dunia II.

Pada tahun 1952, gereja yang merupakan artefak budaya ini dibangun kembali dan diresmikan pada tanggal 10 Oktober 1952.

3. Tugu Peringatan Perang Dunia 2

Tugu Peringatan Perang Dunia Kedua terletak di sisi Gereja GMIM Sentrum, sedikit di luar area Pasar 45.

Tugu ini dirancang oleh arsitek Belanda, Ir Den Bosch.

Bentuknya menyerupai menara dengan sebuah kotak yang menyerupai peti mati di bagian atasnya.

Suasana suram tersebut melambangkan kenangan akan kematian selama Perang Dunia II dan harapan agar jiwa-jiwa tersebut mendapatkan kedamaian di sisi Tuhan.

Tugu seperti ini hanya dapat ditemukan di Manado.

(Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

WhatsApp TribunManado.co.id : KLIK

Berita Terkait

The Dudas Minus One: Petualangan di Malang Dukung Produk Lokal Bersama Juragan 99
Asita Ungkap Bahaya Wisata Ilegal WNA: Ekosistem Pariwisata Terancam!
4 Wisata Ziarah Populer di Wonogiri: Temukan Petilasan Sunan Giri!
Cara Mudah Naik Pesawat ke Karimunjawa: Panduan Lengkap 2024
Healing di Vany Villa Balige: Sensasi Menginap dengan Udara Sejuk Pedesaan
Rekomendasi 3 Pemandian Alam Menyegarkan di Banten untuk Liburan Akhir Pekan
Ote-ote Batobo Tondano: Liburan Akhir Pekan Menyegarkan di Kolam Air Panas Minahasa
Terungkap: Sosok Pemilik Atlas Beach Club Terbesar di ASEAN!

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 02:32 WIB

The Dudas Minus One: Petualangan di Malang Dukung Produk Lokal Bersama Juragan 99

Senin, 19 Mei 2025 - 02:00 WIB

Wajib Dikunjungi: 3 Wisata Budaya Ikonik di Manado yang Selalu Ramai

Senin, 19 Mei 2025 - 01:40 WIB

Asita Ungkap Bahaya Wisata Ilegal WNA: Ekosistem Pariwisata Terancam!

Minggu, 18 Mei 2025 - 19:00 WIB

4 Wisata Ziarah Populer di Wonogiri: Temukan Petilasan Sunan Giri!

Minggu, 18 Mei 2025 - 15:47 WIB

Cara Mudah Naik Pesawat ke Karimunjawa: Panduan Lengkap 2024

Berita Terbaru

finance

Investor Asing Kembali Borong Saham: Ini Rekomendasi Analis!

Senin, 19 Mei 2025 - 05:40 WIB

entertainment

Josh Freese Keluar, Siapa Pengganti Drummer Foo Fighters?

Senin, 19 Mei 2025 - 05:37 WIB

Uncategorized

Josh Freese Out: Foo Fighters Umumkan Pengganti Drummer Resmi!

Senin, 19 Mei 2025 - 04:45 WIB

Uncategorized

Liburan Hemat: Sensasi Pacuan Kuda Seru di Tegalwaton!

Senin, 19 Mei 2025 - 04:41 WIB