BULELENG, RAGAMUTAMA.COM – Sebuah kejadian tak terduga mewarnai perayaan kelulusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali. Sebuah video yang beredar luas memperlihatkan kemeriahan acara yang menampilkan seorang DJ (disc jockey) dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Dalam rekaman video tersebut, seorang DJ perempuan terlihat beraksi di atas panggung, mengenakan busana yang menyerupai seragam sekolah namun dengan interpretasi yang dinilai kurang pantas.
Para siswa dan siswi yang hadir tampak menikmati suasana dengan berjoget mengikuti alunan musik yang dimainkan oleh sang DJ.
Menanggapi ramainya pemberitaan dan sorotan publik, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tejakula, Nyoman Sudimahayasa, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang telah menimbulkan kegaduhan.
Sudimahayasa mengaku bahwa ia baru mengetahui secara detail mengenai acara tersebut menjelang pelaksanaannya.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukanlah bagian dari program resmi yang diselenggarakan oleh pihak sekolah.
“Acara yang bertajuk color party ini sepenuhnya merupakan inisiatif dari para siswa yang baru saja lulus. Mereka memang mengajukan izin kepada pihak sekolah, namun kami tidak sepenuhnya memahami konsep dari color party tersebut,” jelasnya saat dikonfirmasi pada Minggu (11/5/2025) di Buleleng.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pendanaan untuk acara tersebut berasal dari sumbangan siswa yang telah mendapatkan persetujuan dari orang tua masing-masing.
Sejak awal, pihak sekolah hanya memberikan izin untuk kegiatan bermain dengan bubuk warna.
Ia mengakui bahwa pihaknya mengetahui adanya DJ yang diundang sebagai pengisi acara.
“Kami memang mengetahui ada DJ. Kami melihat ada tenda yang didirikan di lapangan basket, yang menurut informasi yang kami terima, diperuntukkan bagi DJ tersebut,” ungkapnya.
“Namun, kesalahan kami adalah tidak mengantisipasi penampilan DJ yang berpakaian kurang sesuai. Oleh karena itu, kami dengan tulus menyampaikan permohonan maaf,” tambahnya.
Pada saat acara berlangsung, Sudimahayasa sedang tidak berada di sekolah.
Ia menugaskan salah seorang guru untuk mengawasi jalannya acara tersebut.
“Saya pikir semuanya akan berjalan lancar, namun ternyata DJ yang diundang mengenakan pakaian yang kurang pantas. Saya baru mengetahui hal ini setelah video tersebut menjadi viral,” ujarnya.
Sebelumnya, acara tersebut juga menarik perhatian dari Kepala Bidang SMK Disdikpora Bali, Crisna Adijaya.
Menyusul viralnya video tersebut, pihaknya segera memanggil pihak sekolah, perwakilan siswa, dan DJ yang tampil dalam acara tersebut untuk memberikan klarifikasi.
“Ini adalah wujud ekspresi dari komunitas siswa di SMKN 1 Tejakula. Mungkin dalam perspektif yang keliru, terlihat kurang baik. Namun, setelah dilakukan klarifikasi dengan guru, siswa, dan artis yang bersangkutan, diketahui bahwa seragam yang dikenakan artis tersebut mirip dengan seragam siswa, sehingga menimbulkan kesan yang kurang baik,” jelasnya.