Pembalap senior MotoGP, Maverick Vinales, yang kini membela panji KTM, melontarkan sebuah peringatan penting bagi para rider yang terburu-buru ingin berpindah tim. Vinales sendiri adalah salah satu sosok yang paling memahami dinamika perpindahan tim, setelah merasakan berbagai atmosfer garasi selama kariernya di ajang balap motor paling bergengsi ini.
Dikenal dengan julukan ‘Top Gun’, Vinales memulai petualangannya di kelas utama MotoGP bersama tim Suzuki pada tahun 2015. Setelah dua musim yang menjanjikan, ia membuat keputusan besar dengan bergabung ke tim pabrikan Yamaha pada tahun 2017. Konsisten bersama Yamaha hingga tahun 2021, perjalanan Vinales kemudian berlanjut ke tim Aprilia, di mana ia berkompetisi hingga musim 2024, sebelum akhirnya memulai babak baru bersama KTM.
Di bawah naungan KTM saat ini, Vinales menunjukkan komitmen kuat untuk meraih kemenangan. Ambisi besar ini menjadi pendorong utama dalam setiap persiapannya. “Saya berlatih setiap hari dengan keinginan untuk menang bersama KTM,” tutur Vinales. Ia menambahkan, “Saya di sini dengan tujuan yang ambisius dan saya masih merasakan motivasi yang sama, keinginan yang sama untuk menang seperti saat saya tiba di paddock ini pada tahun 2011.”
Namun, di balik ambisi barunya bersama KTM, Vinales menyimpan sebuah penyesalan mendalam dari perjalanan kariernya. Ia mengungkapkan bahwa dirinya terlambat menyadari betapa luar biasanya tim Yamaha baginya. Jika waktu dapat diputar kembali, Vinales menegaskan ia tidak akan pernah meninggalkan tim pabrikan asal Jepang tersebut.
Berbekal pengalaman panjang di kancah MotoGP, Vinales kini memberikan peringatan kepada para pembalap muda yang mungkin terlalu cepat mempertimbangkan perubahan tim. Ia menekankan pentingnya pertimbangan yang matang sebelum mengambil keputusan besar tersebut. “Jika saya bisa kembali ke masa lalu, saya tidak akan pernah meninggalkan Yamaha. Ini adalah pelajaran berharga yang saya dapatkan,” ujarnya tegas. Vinales melanjutkan, “Yamaha adalah tim yang luar biasa, dan saya tidak menyadarinya sampai semuanya sudah terlambat.” Ia menambahkan, “Dalam setiap situasi, meskipun ada hal-hal yang mungkin tidak berjalan sesuai harapan, saya pribadi lebih memilih apa yang sudah saya ketahui. Jika saya adalah mereka (pembalap yang ingin pindah), saya akan tetap berada di tempat saya saat ini. Saya sangat percaya pada karma, dan mereka seharusnya tidak pergi.”
Hubungan Aprilia dan Jorge Martin Berpotensi Buruk, Massimo Rivola Sebut Rider Bisa Kejar Juara Dunia meski Tak Senang dengan Timnya
Tanpa Marc Marquez dan Saudaranya, Francesco Bagnaia Bisa Menang di Setiap Balapan