Skandal Naturalisasi Timnas Malaysia: FAM Dituding Ilegal dan Terancam Sanksi FIFA!
Langkah ambisius Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk memperkuat Timnas Malaysia melalui program naturalisasi pemain asing kini menghadapi sorotan tajam. Pengumuman tujuh nama pemain keturunan baru telah memicu gelombang pertanyaan, bahkan tuduhan serius terkait legalitas proses tersebut.
Terbaru, FAM memperkenalkan empat talenta asing yang diproyeksikan membela Harimau Malaya: Imanol Machuca (Argentina), Jon Irazabal (Spanyol), Joao Figueiredo (Brasil), dan Rodrigo Holgado (Argentina). Keempatnya melengkapi daftar panjang pemain naturalisasi, menyusul tiga nama yang telah lebih dulu diperkenalkan: Hector Hevel dan Gabriel Palmero pada Maret, serta Facundo Garces di awal Juni.
Namun, di balik optimisme ini, muncul keraguan besar dari berbagai pihak, terutama para penggemar sepak bola dari negara-negara rival Timnas Malaysia seperti Indonesia, Vietnam, dan Thailand. Pertanyaan fundamental mencuat terkait asal-usul garis keturunan Malaysia dari ketujuh pemain ini, mengingat sebagian besar di antaranya berasal dari Amerika Selatan. Keraguan ini diperparah dengan sikap FAM yang sejauh ini belum memberikan klarifikasi resmi mengenai detail silsilah darah Malaysia para pemain naturalisasi tersebut.
Tekanan publik pun semakin meningkat, dengan banyak suara yang mendesak FIFA untuk segera meluncurkan investigasi menyeluruh terhadap Asosiasi Sepak Bola Malaysia dan program naturalisasi mereka. Tuntutan utama adalah transparansi penuh mengenai bukti hubungan darah para pemain ini dengan Malaysia, yang hingga kini masih menjadi misteri.
Kekhawatiran akan adanya pelanggaran aturan FIFA semakin mencuat setelah media Vietnam, Lao Dong, menyoroti potensi sanksi berat yang bisa dihadapi FAM. Menurut Lao Dong, regulasi FIFA secara jelas menyatakan bahwa pemain asing hanya dapat membela tim nasional jika telah menjadi penduduk negara tersebut setidaknya selama lima tahun, atau jika dapat membuktikan kewarganegaraan maupun hubungan darah langsung. “Kegagalan untuk membuktikan hal tersebut akan mengakibatkan pelanggaran dan dapat memicu sanksi berat,” tulis Lao Dong, memperingatkan.
Situasi ini bukan tanpa preseden. Lao Dong menambahkan bahwa Malaysia berpotensi mengikuti jejak Timor Leste, yang sebelumnya dijatuhi hukuman berat oleh FIFA karena terbukti melakukan naturalisasi pemain secara ilegal. “Jika dugaan ini terbukti benar, sepak bola Malaysia bisa menghadapi konsekuensi serupa,” imbuh Lao Dong, menyoroti risiko besar yang mengintai. Di tengah meningkatnya tekanan dari opini publik regional yang mendesak penyelidikan FIFA, FAM masih memilih bungkam, menambah kerumitan situasi.
Di tengah badai pertanyaan ini, hanya Hector Hevel yang sejauh ini bersedia membuka suara mengenai garis keturunan Malaysianya. Pemain yang debut gemilang melawan Nepal pada Maret lalu dengan menyumbangkan satu gol dalam kemenangan 2-0 itu, mengklaim memiliki darah Malaysia dari sang kakek yang berasal dari Melaka. “Ya, kakek saya berasal dari Melaka,” tegas Hevel, memberikan sedikit titik terang di tengah keraguan.
Namun, penjelasan Hevel belum cukup meredakan ketidakpastian. Latar belakang enam pemain naturalisasi lainnya di skuad Harimau Malaya hingga kini masih menjadi tanda tanya besar, menunggu klarifikasi resmi dari Asosiasi Sepak Bola Malaysia yang tak kunjung datang.