Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Ustaz Muhammad Yahya Yopie Waloni pada hari Jumat. Ulama yang dikenal luas ini berpulang pada usia 55 tahun.
Almarhum mengembuskan napas terakhirnya saat tengah menunaikan tugas sebagai khatib Jumat di Masjid Darul Falah, kawasan Perum Minasa Upa, Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kabar duka ini sontak mengejutkan banyak pihak, tak terkecuali Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas. Ia menyatakan, “Kita benar-benar terkejut dengan meninggalnya Ustaz Yahya Waloni.” Kepergian beliau, lanjut Anwar, meninggalkan lubang besar bagi umat Islam Indonesia. “Dengan kepergiannya, umat Islam Indonesia telah kehilangan seorang ustaz, dai, dan muballigh hebat yang tidak pernah mengenal lelah,” tegas Anwar.
Anwar Abbas lebih lanjut mengenang dedikasi almarhum yang tak terbatas pada dakwah. Ustaz Yahya Waloni, menurut Anwar, telah mendedikasikan seluruh hidupnya demi syiar Islam. “Sudah banyak provinsi dan daerah tingkat dua bahkan daerah-daerah pelosok yang dikunjungi almarhum,” ungkap Anwar, menggambarkan luasnya jangkauan dakwah beliau.
Yang lebih mengharukan, Ustaz Yahya Waloni wafat di hari yang mulia, yakni hari Jumat, dan saat sedang menyampaikan khotbah Jumat. Momen ini, menurut Anwar Abbas, menjadikan kepergian beliau “benar-benar luar biasa.” Sebuah akhir hayat yang indah bagi seorang dai.
MUI secara khusus menyampaikan doa dan harapan terbaik bagi almarhum Ustaz Yahya Waloni. “Kita doakan semoga dosa-dosa beliau diampuni oleh Allah SWT dan seluruh amal ibadahnya diterima-Nya,” ujar Anwar. Selain itu, MUI juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. “Kepada keluarga yang ditinggalkan kita harap supaya bisa tabah dan sabar sehingga dengan demikian Allah SWT akan selalu memberikan pertolongan dan perlindungan-Nya. Amin,” tutup Anwar Abbas.