Ragamutama.com – , Jakarta – Geopark Kaldera Toba di Sumatera Utara akan segera mengalami revitalisasi. Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark dan dinas terkait sedang merancang tata letak kawasan tersebut.
Geopark Kaldera Toba menerima peringatan dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) karena pengelolaan dan fasilitas pendukungnya dinilai kurang optimal. Peringatan ini disampaikan pada pertemuan di Maroko, September 2023, mengingat pengelolaan yang belum memenuhi kriteria dan fasilitas yang kurang memadai.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, menyatakan bahwa penyusunan site plan akan diselesaikan oleh Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark bersama dinas terkait sumber daya energi dan mineral Provinsi Sumatera Utara.
Dana Alokasi Khusus 2024
Pemerintah akan menggunakan dana alokasi khusus tahun 2024 sebesar Rp 56,6 miliar untuk pengembangan sarana dan atraksi wisata bahari dan perairan, serta wisata alam non-bahari di kawasan geopark. Dana ini juga dialokasikan untuk pengembangan sarana dan atraksi wisata budaya di perkotaan dan pedesaan di delapan kabupaten sekitar Danau Toba.
“Untuk meningkatkan visibilitas geopark, dana tersebut akan digunakan membangun gapura utama geopark, totem geopark, dan papan interpretasi di salah satu geosite, yaitu Geosite Silalahi di Sabungan, Kabupaten Dairi,” jelas Hariyanto saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025.
Kementerian Pariwisata dan Badan Pengelola Caldera UNESCO Global Geopark akan menyelenggarakan seminar internasional tentang Caldera Toba UNESCO Global Geopark pada 26 Juni 2025 sebagai persiapan validasi ulang pemenuhan kriteria pengelolaan taman bumi UNESCO.
Pembenahan Dua Bulan
General Manager Badan Pengelola Kaldera Toba UNESCO Global Geopark, Azizul Kholis, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat pekan lalu, menyatakan bahwa revitalisasi akan memakan waktu dua bulan, dengan asesmen baru dari UNESCO yang dijadwalkan pada 15 Juli 2025.
“Gubernur Sumatera Utara sangat mendukung upaya mengembalikan status Geopark Kaldera Toba ke ‘kartu hijau’,” ujarnya.
Rekomendasi utama UNESCO untuk pemulihan status meliputi diversifikasi cerita geologi dan perluasan survei warisan geologi dan interpretasinya; identifikasi dan inventarisasi lebih lanjut warisan alam, budaya, dan buatan; peningkatan panel interpretasi dan visibilitas geopark; serta peningkatan kerja sama dengan geopark Indonesia lainnya melalui jejaring dan pelatihan.
Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.Pilihan Editor: Danau Toba Menyambut Balap Perahu Cepat