UMM & Museum Panji Lestarikan Tradisi Lewat Lomba Permainan Rakyat

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 29 Juli 2025 - 03:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama dengan Museum Panji, Malang, kembali menggaungkan semangat warisan leluhur melalui penyelenggaraan lomba permainan tradisional bertajuk Sandjiwa (Sayembara Panji, Jiwa Warisan Nusantara). Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan, namun juga memperebutkan piala bergengsi dari Bupati Malang.

Welly Dwi Fahryan, selaku Ketua Panitia Sandjiwa, mengungkapkan bahwa inti dari kegiatan ini adalah untuk kembali memperkenalkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap permainan tradisional di kalangan generasi muda, khususnya di lingkungan sekolah. Menurutnya, masih banyak anak yang belum akrab dengan beragam permainan tradisional, padahal di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur seperti kerja sama tim dan manfaat kesehatan melalui aktivitas fisik. “Lomba permainan tradisional ini merupakan benteng untuk mempertahankan permainan warisan leluhur, agar tak punah,” tegas Welly, pada Ahad, 27 Juli 2025.

Ajang Sandjiwa berhasil menarik sekitar 185 peserta dari 10 sekolah, yang antusias menjajal delapan jenis permainan tradisional. Beberapa permainan yang dilombakan meliputi egrang, engklek, bekel, tarik tambang, bantengan, dan dakon, dengan kategori lomba individu dan kelompok. Menariknya, lomba egrang tidak memiliki peserta, menunjukkan tantangan tersendiri dalam pelestarian permainan yang satu ini.

Nilai Permainan Tradisional

Dosen Ilmu Komunikasi UMM, Jamroji, yang turut mendampingi mahasiswa, menekankan bahwa permainan tradisional lebih dari sekadar aktivitas hiburan. Ia menjelaskan bahwa di balik keseruan, permainan ini sarat akan nilai-nilai dan pendidikan karakter, mulai dari melatih kolaborasi, mempererat hubungan sosial antar teman, hingga menanamkan kejujuran dan sportivitas.

“Permainan tradisional juga mengajarkan bahwa semua proses tidak instan. Sejumlah permainan tradisional bahkan mengharuskan anak untuk membuat alat permainannya sendiri sebelum bisa dimainkan,” ujar Jamroji. Ia juga menyoroti fenomena anak-anak masa kini yang cenderung “terjajah” oleh gawai, dengan gim instan yang seringkali menawarkan pengalaman individualistik, bahkan dengan karakter yang menyerupai Tuhan yang dapat menciptakan segala sesuatu.

Senada dengan itu, Dwi Cahyono, pemilik Museum Panji, memaparkan hasil penelitiannya mengenai permainan tradisional di Jawa Timur. Ia menemukan setidaknya ada sekitar 100 jenis permainan anak, beberapa di antaranya bahkan terpahat pada relief Candi Penataran di Blitar, menunjukkan akar sejarah yang kuat. Ada pula permainan yang ia identifikasi terpengaruh oleh budaya Mataraman dan Belanda. Kekayaan ini bahkan menarik minat sejumlah peneliti dari berbagai negara untuk mengkaji sejarah dan nilai yang terkandung dalam permainan tersebut, bahkan mendorong adopsi di beberapa negara.

Jadi Atraksi Wisata

Melihat potensi besar ini, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto, menyarankan agar beragam permainan tradisional tersebut didokumentasikan. Ia mendorong penulisan buku yang berisi jenis permainan dan cara memainkannya, dilengkapi dengan video tutorial. Harapannya, langkah ini akan mempermudah lebih banyak anak untuk mempelajari dan memainkan kembali permainan tradisional.

Purwoto juga membayangkan kompetisi permainan tradisional dapat digelar secara berjenjang, mulai dari tingkat Kabupaten Malang, Jawa Timur, hingga mencapai skala nasional. Lebih lanjut, ia mengemukakan ide agar permainan tradisional dapat dikembangkan sebagai salah satu atraksi wisata unggulan, khususnya untuk menarik wisatawan mancanegara, serta dikemas secara menarik oleh Museum Panji sebagai sarana edukasi dan pariwisata.

Berita Terkait

Zodiak Senin 25 Agustus 2025: Sagitarius, Ini Kunci Masa Depanmu!
Palembang Heboh! Ribuan Saksikan Lomba Panjat 80 Pohon Pinang
Amplop Cokelat Misterius Teror Keluarga Arya Daru: Apa Isinya?
UI Minta Maaf Undang Akademisi Pro-Israel: Akui Khilaf!
MAKI Bongkar: Pejabat Kemenag ‘Titip’ Keluarga Haji 2024!
Arsy Hermansyah Jadi Petugas Upacara 17-an 2025? Ini 7 Potretnya!
Tragis! Bocah Sukabumi Meninggal Penuh Cacing Usai Ziarah Makam Raya
Wakil Bupati Kulon Progo Sigap Ikat Tali Sepatu Paskibraka HUT RI

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 08:04 WIB

Zodiak Senin 25 Agustus 2025: Sagitarius, Ini Kunci Masa Depanmu!

Senin, 25 Agustus 2025 - 00:08 WIB

Palembang Heboh! Ribuan Saksikan Lomba Panjat 80 Pohon Pinang

Minggu, 24 Agustus 2025 - 20:38 WIB

Amplop Cokelat Misterius Teror Keluarga Arya Daru: Apa Isinya?

Minggu, 24 Agustus 2025 - 20:03 WIB

UI Minta Maaf Undang Akademisi Pro-Israel: Akui Khilaf!

Kamis, 21 Agustus 2025 - 07:42 WIB

MAKI Bongkar: Pejabat Kemenag ‘Titip’ Keluarga Haji 2024!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB

Public Safety And Emergencies

Demo DPR, Tol Dalam Kota Macet! Lalin Dialihkan

Senin, 25 Agu 2025 - 21:00 WIB

politics

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!

Senin, 25 Agu 2025 - 17:52 WIB