UMKM Jadi Operator Holding, Pemerintah Beri Angin Segar Pengusaha Kecil?

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Dorong Holding UMKM, Harap Jadi Kekuatan Ekonomi Nasional Melalui Integrasi Rantai Pasok

Jakarta – Pemerintah Indonesia secara serius menggarap potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menginisiasi pembentukan “Holding UMKM”. Langkah strategis ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberdayakan usaha kelas menengah sebagai operator utama, dengan harapan dapat mengintegrasikan jutaan UMKM ke dalam rantai pasok industri yang lebih luas.

Deputi Usaha Menengah Kementerian Koperasi dan UMKM, Bagus Rachman, mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta Dinas Koperasi dan UMKM di setiap provinsi untuk mengidentifikasi usaha menengah yang akan ditunjuk sebagai operator Holding UMKM berbasis klaster. Optimisme melingkupi program ini, di mana Bagus yakin Holding UMKM akan menjadi jembatan penghubung antara pengusaha kecil dan menengah dengan sektor industri. Integrasi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan jangkauan rantai pasok bagi usaha berskala besar, sekaligus membuka akses pasar yang lebih luas bagi UMKM.

Hingga saat ini, Kementerian UMKM telah menetapkan 10 sektor usaha prioritas yang akan menjadi fokus Holding UMKM. Sektor-sektor tersebut meliputi pangan, otomotif, kerajinan, pariwisata, perikanan, dan pertanian. Bagus Rachman menekankan pentingnya pengembangan proyek percontohan (pilot project) di setiap sektor. “Sehingga bisa diaplikasi oleh seluruh daerah,” ujarnya, menyoroti visi replikasi model sukses di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga :  JP Morgan Indonesia Pilih Saham-Saham di Sektor Konsumsi, Ini Alasannya

Lebih lanjut, Bagus Rachman memaparkan fungsi krusial yang diharapkan diemban oleh Holding UMKM. Ia berharap entitas ini dapat berfungsi sebagai agregator, inkubator, pemasar, distributor, dan penyedia pembiayaan bagi UMKM. “Kalau ini terjadi, berarti kan usaha menengah penting nih untuk bisa menarik mitra kecil terhubung ke rantai pasok,” tegasnya, menyoroti peran sentral usaha menengah dalam memfasilitasi kemitraan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, menyoroti tantangan besar yang dihadapi UMKM, khususnya dalam hal akses terhadap rantai pasok. Dari total 66 juta UMKM yang ada di Indonesia, Shinta membeberkan fakta bahwa hanya sekitar 7 persen yang berhasil menembus rantai pasok domestik.

Bahkan di kancah global, partisipasi UMKM Indonesia dalam rantai pasok internasional masih tergolong rendah. Berdasarkan data Asian Development Bank Institute, kontribusi UMKM Indonesia pada rantai pasok global tercatat hanya 4,1 persen pada tahun 2023. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan dengan Vietnam, yang berhasil mengintegrasikan 20 persen UMKM-nya ke pasar global. “Dibandingkan dengan negara lain di kawasan angka ini masih sangat rendah,” sesal Shinta Kamdani, menggarisbawahi urgensi peningkatan daya saing UMKM nasional.

Baca Juga :  Danantara Investasi: 70% Saham Jasa Marga

Meskipun dihadapkan pada tantangan tersebut, Shinta Kamdani mengingatkan untuk tidak terjebak dalam narasi keterbatasan. Ia menegaskan bahwa tantangan justru harus menjadi pemicu untuk mendorong pemerataan akses bagi UMKM. Menurutnya, UMKM memiliki potensi luar biasa untuk menjadi kekuatan nasional yang dominan jika akses usaha dapat dibuka seluas-luasnya. Shinta Kamdani menutup pernyataannya dengan pesan inspiratif: “Kekuatan sejati ekonomi Indonesia tidak hanya berada di menara kapital, tapi di tangan puluhan juta UMKM yang bergerak serentak dan sabar sampai berakhir.”

Pilihan Editor: Di Balik Aturan OJK tentang Berbagi Risiko Asuransi

Berita Terkait

BSI Buka Blokir Rekening Yayasan Cholil Nafis, Ketua MUI
UMK 2026: Buruh Desak Kenaikan 10,5 Persen!
Pertumbuhan Ekonomi Dipertanyakan, Indef Minta Pemerintah Buka Data!
Airlangga Klaim: Ekonomi RI Tertinggi di ASEAN, Benarkah?
Konsumsi Rumah Tangga Naik 4,97%! BPS Ungkap Pemicunya.
Paylater Menggila: Utang Warga RI Sentuh Rp 22,99 Triliun!
Komisaris Jakpro Baru: Ada Jubir Anies Hingga Eks Kepala Bapenda!
Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?

Berita Terkait

Senin, 11 Agustus 2025 - 23:20 WIB

BSI Buka Blokir Rekening Yayasan Cholil Nafis, Ketua MUI

Senin, 11 Agustus 2025 - 15:38 WIB

UMK 2026: Buruh Desak Kenaikan 10,5 Persen!

Rabu, 6 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Dipertanyakan, Indef Minta Pemerintah Buka Data!

Selasa, 5 Agustus 2025 - 20:21 WIB

Airlangga Klaim: Ekonomi RI Tertinggi di ASEAN, Benarkah?

Selasa, 5 Agustus 2025 - 18:56 WIB

Konsumsi Rumah Tangga Naik 4,97%! BPS Ungkap Pemicunya.

Berita Terbaru

Family And Relationships

Suami Malas Kerja? Belajar dari Kisah Sarah Kim Ini!

Selasa, 12 Agu 2025 - 05:38 WIB