UBS Proyeksikan Harga Emas Melonjak: Bank Sentral & Investor Dorong Kenaikan ke US$ 2.500

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. UBS melakukan penyesuaian signifikan terhadap prediksi harga emas tahun ini, sebuah langkah yang dipicu oleh meningkatnya tekanan makroekonomi global dan lonjakan permintaan dari kalangan investor institusional.

Menurut Joni Teves, Strategis Ahli Logam Mulia UBS, harga emas diproyeksikan akan terus menunjukkan tren penguatan yang solid, dengan target mencapai US$ 2.500 per ons troi dalam kurun waktu 6 hingga 12 bulan mendatang.

“Beberapa faktor kunci yang mendorong optimisme terhadap harga emas meliputi ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed, permintaan yang stabil dari bank-bank sentral di berbagai negara, serta kembalinya minat investor terhadap aset logam mulia ini,” jelas Teves dalam presentasi UBS Global Research yang diselenggarakan secara daring pada Kamis (16/5).

UBS memprediksi bahwa The Fed akan mulai menerapkan kebijakan pemangkasan suku bunga pada bulan September 2025, yang secara langsung akan menyebabkan penurunan suku bunga riil. Dalam kondisi seperti ini, emas, yang tidak memberikan imbal hasil tetap, menjadi semakin menarik sebagai alternatif investasi.

Baca Juga :  Cek Daftar Lengkap Harga Emas Antam Logam Mulia Tetap pada Hari Ini (2/2)

Intip Cara Beli Emas Antam Logam Mulia, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.866.000

“Permintaan yang konsisten dari bank sentral juga menjadi pendorong utama di pasar emas. Permintaan ini tetap terdiversifikasi dengan baik, dengan sebagian besar pembelian berasal dari negara-negara berkembang,” imbuhnya.

Lebih lanjut, UBS meyakini bahwa permintaan dari pasar Tiongkok akan memainkan peran penting. Sentimen positif yang kuat di pasar domestik, didorong oleh sejumlah indikator permintaan yang tertahan (pent-up demand), akan menjadi faktor pendukung.

Selain itu, pemerintah Tiongkok telah memberikan izin kepada perusahaan asuransi untuk mengalokasikan sebagian dari aset mereka ke emas, sebuah kebijakan yang berpotensi meningkatkan volume pembelian secara signifikan.

“Kami melihat peluang besar untuk peningkatan pembelian emas dari Tiongkok, baik dari investor institusional maupun investor ritel, yang secara keseluruhan berkontribusi pada optimisme pasar,” terangnya.

Dari perspektif investor global, posisi emas telah mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. UBS mencatat bahwa alokasi emas, khususnya dalam bentuk kontrak berjangka dan ETF, saat ini berada pada level yang sebanding dengan yang terlihat selama puncak pandemi COVID-19.

Baca Juga :  Telkom Bukukan Laba Rp 23,64 Triliun: Analisis Kinerja 2024

“Meskipun masih jauh dari puncak yang dicapai selama reli multi-tahun pasca krisis keuangan global (GFC), hal ini menunjukkan bahwa potensi untuk pertumbuhan lebih lanjut masih sangat besar,” tambahnya.

Harga Emas Spot Naik Tipis ke Level US$3.183,20 Kamis (15/5) Pagi, Ini Pemicunya

Pada sisi penawaran, UBS tidak memperkirakan adanya respons signifikan dalam waktu dekat, baik dari sektor pertambangan maupun dari daur ulang (scrap). Dengan kombinasi permintaan yang tinggi dan pasokan yang terbatas, UBS memproyeksikan bahwa pergerakan harga emas akan tetap agresif.

“Keunggulan emas di pasar yang bergejolak saat ini terletak pada fondasi tema-tema makro yang mendasari kenaikan harganya, yang masih tetap kuat, serta fakta bahwa emas adalah salah satu instrumen lindung nilai (hedge) yang paling efektif terhadap berbagai risiko yang ada saat ini,” pungkasnya.

Berita Terkait

Indonesia-EU Sepakat: Jalan Terbuka untuk Perdagangan Bebas
Begini Dampak Bagi Pemegang Saham Bila Sritex Kena Delisting
Emiten Batubara Mulai Ekspansi ke Tambang Mineral, Begini Prospek Sahamnya
Sri Mulyani: Pajak Optimal dengan Sistem Data Otomatis!
Booking Hotel Bali Makin Singkat: Wisatawan Berubah?
Timor Leste Jadi Pintu Ekspor ke AS? Kadin Bahas Peluang!
Stock Split 15 Juli 2025, Harga Saham Orang Terkaya Indonesia Ini Akan Dipecah 1:10
Bara Makmur Abadi Lepas Saham TOBA: Ada Apa?

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 01:29 WIB

Indonesia-EU Sepakat: Jalan Terbuka untuk Perdagangan Bebas

Minggu, 13 Juli 2025 - 09:41 WIB

Begini Dampak Bagi Pemegang Saham Bila Sritex Kena Delisting

Minggu, 13 Juli 2025 - 09:29 WIB

Emiten Batubara Mulai Ekspansi ke Tambang Mineral, Begini Prospek Sahamnya

Sabtu, 12 Juli 2025 - 22:35 WIB

Sri Mulyani: Pajak Optimal dengan Sistem Data Otomatis!

Sabtu, 12 Juli 2025 - 20:41 WIB

Booking Hotel Bali Makin Singkat: Wisatawan Berubah?

Berita Terbaru

politics

Prabowo di Paris! Hadiri Bastille Day, Ada Apa?

Senin, 14 Jul 2025 - 18:46 WIB

technology

iPhone 15 Pro Max iBox: Harga Terbaru Hari Ini di Indonesia!

Senin, 14 Jul 2025 - 18:29 WIB

sports

Cole Palmer: Rahasia Chelsea Hancurkan Mimpi PSG!

Senin, 14 Jul 2025 - 18:10 WIB

Uncategorized

Visa Schengen: Panduan Lengkap Jenis, Syarat, dan Cara Mendapatkan

Senin, 14 Jul 2025 - 17:47 WIB