Trump Intervensi? Minta Kasus Korupsi Netanyahu Dihentikan!

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Desakan Kontroversial Donald Trump: Minta Benjamin Netanyahu Diampuni dari Sidang Korupsi

Jakarta – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mencuri perhatian publik dengan desakan kontroversialnya kepada Israel. Pada Rabu, 25 Juni 2025, Trump secara terbuka meminta agar persidangan korupsi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, segera dibatalkan atau Netanyahu diberikan pengampunan penuh. Menurut Trump, Netanyahu adalah seorang “pahlawan besar” yang telah berbuat banyak untuk negaranya.

Melalui platform media sosial miliknya, *Truth Social*, Trump menegaskan, “Persidangan Bibi Netanyahu harus dibatalkan segera, atau pengampunan diberikan kepada pahlawan besar, yang telah melakukan begitu banyak hal untuk negara (Israel).” Ia bahkan menyebut kasus yang menjerat pemimpin Israel itu sebagai “perburuan penyihir” yang tidak masuk akal, terutama bagi seseorang yang telah memberikan kontribusi begitu besar.

Benjamin “Bibi” Netanyahu sendiri didakwa pada tahun 2019 di Israel atas tuduhan serius meliputi penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Persidangannya secara resmi dimulai pada tahun 2020, dan sejak awal, Netanyahu dengan tegas membantah semua tuduhan serta menyatakan diri tidak bersalah. Trump juga mengungkapkan bahwa ia mengetahui Netanyahu akan kembali hadir di pengadilan pada pekan mendatang, semakin memperkuat argumennya tentang “perburuan penyihir” yang tak terpikirkan.

Baca Juga :  Momen Menarik di HUT Gerindra, dari Prabowo Bela Megawati hingga Jokowi Curhat

Menurut laporan media Israel, pemeriksaan silang terhadap Netanyahu di pengadilan Tel Aviv telah dimulai sejak 3 Juni lalu, sebuah proses yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu tahun untuk diselesaikan. Perkembangan ini menambah kompleksitas dinamika politik Israel, di tengah intervensi vokal dari tokoh sekelas Donald Trump.

Wewenang untuk memberikan pengampunan kepada Netanyahu sejatinya berada di tangan Presiden Israel, Isaac Herzog. Namun, Herzog sebelumnya dikutip oleh media Israel yang menyatakan bahwa pengampunan “saat ini belum ada di atas meja” dan menambahkan bahwa “tidak ada permintaan seperti itu yang telah dibuat.” Pernyataan Herzog ini mengindikasikan bahwa intervensi Trump mungkin tidak serta-merta mengubah jalannya proses hukum yang berlaku.

Dalam unggahannya yang berani, Trump juga mengklaim, “Amerika Serikat yang menyelamatkan Israel, dan sekarang Amerika Serikat-lah yang akan menyelamatkan Bibi Netanyahu.” Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai apa yang sebenarnya dapat dilakukan oleh Trump atau pemerintah AS untuk menghentikan persidangan korupsi yang sedang berjalan di Israel, mengingat independensi sistem peradilan negara tersebut.

Baca Juga :  Putra Mahkota Brunei Jemput Prabowo: Pertemuan Kenegaraan di Istana

Kata-kata dukungan kuat Trump untuk Netanyahu ini justru berbanding terbalik dengan teguran publik yang jarang ia sampaikan terhadap Netanyahu pada Selasa sebelumnya. Kala itu, Trump mengkritik tajam serangan Israel terhadap Iran pasca-gencatan senjata yang baru tercapai. “Israel, segera setelah kami membuat kesepakatan, mereka keluar dan menjatuhkan banyak bom, yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Bom terbesar yang pernah kami lihat. Saya tidak senang dengan Israel,” ujar Trump kepada wartawan.

Trump menambahkan, Iran dan Israel telah bertempur “begitu lama dan begitu keras sehingga mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.” Sebagai latar belakang, Israel menyerang Iran pada 13 Juni, yang kemudian dibalas oleh Iran. Kedua negara tersebut hampir setiap hari terlibat dalam balasan serangan udara yang intens, hingga akhirnya gencatan senjata yang diinisiasi oleh Trump berhasil tercapai pada 23 Juni 2025. Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan kompleksitas hubungan antara Trump dan Netanyahu, yang diwarnai oleh dukungan kuat namun juga kritik tajam.

Pilihan Editor: Iran atau Israel yang Lebih Unggul saat Gencatan Senjata Tercapai?

Berita Terkait

Ayatollah Klaim Kemenangan: Iran Sebut Israel Hancur dalam Perang!
Satgas PHK Diluncurkan! Apa Dampaknya Bagi Pekerja?
Iran vs Israel: Siapa Unggul Pasca Gencatan Senjata? Analisis Lengkap!
Pileg DPRD & Pilkada Serentak: MK Putuskan Digelar 2 Tahun Lagi!
Geger! Trump Ungkap Alasan Iran-Israel Gencatan Senjata: Apa yang Terjadi?
Ganjar Pranowo hingga Krisdayanti Hadiri Sidang Hasto Kristiyanto
CIA Pastikan Serangan AS Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran
Trump Minta Sidang Korupsi Netanyahu Dibatalkan

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 18:17 WIB

Satgas PHK Diluncurkan! Apa Dampaknya Bagi Pekerja?

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:03 WIB

Trump Intervensi? Minta Kasus Korupsi Netanyahu Dihentikan!

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:53 WIB

Iran vs Israel: Siapa Unggul Pasca Gencatan Senjata? Analisis Lengkap!

Kamis, 26 Juni 2025 - 15:58 WIB

Pileg DPRD & Pilkada Serentak: MK Putuskan Digelar 2 Tahun Lagi!

Kamis, 26 Juni 2025 - 14:38 WIB

Geger! Trump Ungkap Alasan Iran-Israel Gencatan Senjata: Apa yang Terjadi?

Berita Terbaru

finance

FORE Ekspansi! Kopi Fore Gelontorkan Rp 220 Miliar di 2025

Kamis, 26 Jun 2025 - 21:18 WIB

Society Culture And History

Jam Malam Anak Surabaya: Psikolog Ungkap Dampak & Solusi Konflik

Kamis, 26 Jun 2025 - 21:13 WIB

finance

Pedagang E-commerce Siap-Siap! Pajak Online Segera Berlaku?

Kamis, 26 Jun 2025 - 20:38 WIB