RIYADH, RAGAMUTAMA.COM – Sebuah manuver diplomatik tengah diupayakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang mendorong Presiden Suriah, Ahmed Al-Sharaa, untuk mengambil langkah krusial: normalisasi hubungan dengan Israel. Iming-iming pencabutan sanksi bagi Suriah pun dilontarkan sebagai daya tarik jika kesepakatan ini berhasil dicapai.
Pertemuan tingkat tinggi antara Trump dan Al-Sharaa berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, pada hari Rabu, 14 Mei 2025.
Menurut keterangan Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, Presiden Trump menyampaikan kepada Al-Sharaa bahwa ia memiliki kesempatan emas “untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan rakyat Suriah.”
Lebih lanjut, Leavitt mengungkapkan bahwa Trump mendesak Al-Sharaa untuk segera menandatangani Kesepakatan Abraham atau Abraham Accord, sebuah inisiatif perdamaian yang dipimpin oleh AS dengan tujuan utama menormalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab.
Pakistan Sebut Gencatan Senjata dengan India Bisa Hancur gegara Hal Ini
Trump, sebagaimana disampaikan Leavitt, juga memberikan dorongan kepada Al-Sharaa untuk “memastikan bahwa seluruh elemen teroris asing meninggalkan wilayah Suriah.”
Di sela-sela perjalanannya di Air Force One, Trump juga memberikan komentar terkait pertemuannya dengan Presiden Al-Sharaa.
“Saya merasa mereka perlu melakukan perbaikan internal. Saya menyampaikan kepadanya (Al-Sharaa), ‘Saya harap Anda akan bergabung ketika situasinya membaik’, dan ia merespons dengan ‘Ya’. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus mereka lakukan,” ujarnya, seperti yang dikutip dari Politico.
Perlu dicatat bahwa Israel dan Suriah secara resmi masih berada dalam status perang sejak pendirian negara Israel pada tahun 1948 di wilayah Palestina.
Hubungan kedua negara juga diwarnai oleh konflik berkepanjangan terkait pendudukan Israel atas wilayah Suriah, terutama Dataran Tinggi Golan yang strategis.
Trump menambahkan bahwa ia dan timnya telah berkoordinasi dengan pihak Israel mengenai potensi pencabutan sanksi terhadap Suriah.
“Maksud saya, kami telah mengkomunikasikan niat kami, alasan di balik tindakan tersebut, dan saya percaya bahwa langkah ini akan diterima dengan baik, terutama di kawasan Timur Tengah,” pungkasnya.
PM Israel Tegaskan Tak Hentikan Serangan ke Gaza, Gencatan Senjata Makin Mustahil?