Tragedi Udara Kembali Melanda India: Kecelakaan Pesawat Air India Renggut Ratusan Nyawa
Tragedi memilukan kembali menyelimuti langit India setelah sebuah pesawat Air India jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad, India barat, pada Kamis (12/6/2025). Insiden mengerikan ini menewaskan sedikitnya 265 orang, termasuk penumpang di dalam pesawat dan sejumlah korban di darat, dengan hanya satu penumpang yang dilaporkan selamat dari kecelakaan fatal ini.
Pesawat tujuan London Gatwick tersebut mengangkut 242 orang, terdiri dari 169 penumpang India, 53 warga Inggris, 7 warga Portugis, dan seorang warga Kanada, serta 12 awak pesawat. Hingga kini, data resmi menyebutkan 265 jenazah telah berhasil dihitung, mengindikasikan setidaknya 24 orang tewas di darat. Jumlah korban jiwa masih dapat bertambah mengingat banyaknya bagian tubuh yang ditemukan di lokasi kejadian.
Penyebab pasti kecelakaan pesawat Air India ini masih dalam penyelidikan mendalam, dan para ahli menekankan masih terlalu dini untuk berspekulasi. Namun, Jason Knight, dosen senior mekanika fluida di Universitas Portsmouth, menawarkan pandangan awal. Ia menjelaskan bahwa pesawat seperti ini dirancang untuk mampu terbang dengan satu mesin. Oleh karena itu, kemungkinan besar penyebab kecelakaan adalah kegagalan ganda pada mesin. Menurutnya, penyebab paling mungkin dari kegagalan mesin ganda adalah tabrakan dengan burung, atau *bird strike*.
Guna memastikan identitas korban, Menteri Dalam Negeri Amit Shah menyatakan bahwa jumlah resmi korban tewas baru akan diumumkan setelah seluruh proses pengujian DNA rampung. Sampel DNA juga akan diambil dari anggota keluarga korban yang berdomisili di luar negeri untuk mempermudah proses identifikasi.
Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan udara fatal yang pernah terjadi di India. Sejarah mencatat tragedi pada tahun 1996, ketika dua pesawat bertabrakan di udara di atas New Delhi yang merenggut nyawa hampir 350 orang. Kemudian pada tahun 2010, sebuah pesawat Air India Express jatuh dan terbakar di Bandara Mangalore, India barat daya, menewaskan 158 dari 166 penumpang dan awaknya.
Tragedi ini terjadi di tengah pesatnya pertumbuhan industri penerbangan India. Didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan populasi yang mencapai 1,4 miliar jiwa, India kini menempati posisi pasar penerbangan terbesar keempat di dunia, baik untuk rute domestik maupun internasional. Bahkan, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memproyeksikan India akan menjadi pasar penerbangan terbesar ketiga secara global dalam satu dekade mendatang.