Ragamutama.com – , Jakarta – Tottenham Hotspur dinobatkan sebagai juara Liga Europa setelah mengalahkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 dalam laga final di Stadion Mames, Bilbao, Spanyol, Kamis dini hari WIB, 22 Mei 2025.
Gol tunggal yang dicetak Brennan Johnson pada menit ke-42 menjadi penentu kemenangan dramatis Tottenham. Berada di jantung pertahanan Manchester United, ia dengan jeli memanfaatkan celah di antara Luke Shaw, Patrick Dorgu, dan kiper Andre Onana untuk menceploskan bola ke gawang.
Meskipun Manchester United menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola lebih dari 70% dan menciptakan sejumlah peluang emas, mereka gagal menjebol gawang Tottenham. Serangan-serangan bertubi-tubi dari tim asuhan Ruben Amorim, khususnya di babak kedua, tak mampu membuahkan hasil.
Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan dominasi Tottenham atas Manchester United musim ini. Dalam empat pertemuan di semua kompetisi, termasuk final Liga Europa, Ange Postecoglou dan pasukannya selalu keluar sebagai pemenang.
Dengan raihan gelar Liga Europa, Tottenham mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan, meskipun dipastikan akan finis di posisi bawah klasemen Liga Inggris.
Sebaliknya, Manchester United, yang juga mengalami musim yang buruk di liga domestik, gagal menyelamatkan reputasinya setelah kekalahan pahit di final ini.
Gelar Liga Europa ini menjadi trofi ketiga Tottenham di kompetisi ini, setelah sebelumnya juara pada tahun 1972 dan 1984. Sementara itu, Manchester United gagal menambah koleksi gelar Liga Europa mereka, setelah terakhir kali meraihnya pada 2017.
Jalannya Pertandingan
Manchester United memulai pertandingan dengan agresif, mendominasi penguasaan bola dan melancarkan serangan-serangan ke jantung pertahanan Tottenham. Namun, pertahanan Tottenham yang solid mampu meredam setiap upaya mereka. Beberapa tembakan masih bisa diblok dengan baik.
Di sisi lain, Tottenham, meski kalah dalam penguasaan bola, tetap mampu menciptakan ancaman melalui kombinasi apik Richarlison dan Pape Sarr.
Menit ke-16, Amad Diallo melepaskan tembakan setelah menerima umpan dari tendangan sudut Harry Maguire. Namun, arah bola masih menyimpang dari sasaran.
Lima menit kemudian, Bruno Fernandes mendapatkan peluang setelah menerima umpan dari Diallo. Namun, tembakannya dari sisi kanan kotak penalti mampu diantisipasi kiper Guglielmo Vicario.
Menit ke-40, Diallo kembali mengancam gawang Tottenham, tetapi sekali lagi Vicario mampu mengamankan gawangnya.
Tiga menit sebelum babak pertama berakhir, Manchester United harus mengakui keunggulan Tottenham. Brendan Johnson, yang berada di antara Luke Shaw dan Patrick Dorgu, melepaskan tendangan yang mengenai badan Shaw sebelum masuk ke gawang. Andre Onana terlihat terkejut dengan pergerakan Johnson dan gagal menghalau bola.
Bruno Fernandes mencoba menyamakan kedudukan melalui tembakan dari umpan Casemiro, namun bola berhasil diblok pemain Tottenham. Manchester United tertinggal 0-1 hingga turun minum.
Di babak kedua, Setan Merah tampil lebih menekan. Rasmus Hojlund mendapat peluang emas pada menit ke-48, namun sundulannya masih melebar.
Menit ke-58, Leny Yoro mengancam gawang Tottenham melalui tendangan keras, tetapi bola berhasil dihalau Vicario.
Hojlund nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-68. Sundulannya memanfaatkan bola rebound dari kiper Vicario hampir menghasilkan gol, tetapi tendangan voli Micky van de Ven berhasil menyelamatkan Tottenham.
Alejandro Garnacho, yang masuk menggantikan Hojlund pada menit ke-71, menciptakan peluang melalui tendangan kaki kanan, namun upaya tersebut masih bisa dihentikan kiper Tottenham.
Hingga akhir pertandingan, Manchester United terus menggempur pertahanan Tottenham. Serangan-serangan bertubi-tubi bahkan hampir mengurung Tottenham di pertahanan mereka sendiri. Namun, pertahanan Tottenham yang kokoh tetap mampu menjaga gawangnya dari kebobolan.
Upaya terakhir Manchester United melalui sepak pojok pada masa injury time juga gagal membuahkan hasil. Tendangan salto Casemiro masih melenceng dari sasaran.
Tottenham berhasil mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang berbunyi. Ange Postecoglou sukses mengantarkan timnya meraih gelar Liga Europa untuk ketiga kalinya, setelah terakhir kali juara pada tahun 1984.
Kemenangan ini sekaligus memastikan partisipasi Tottenham di Liga Champions musim depan, meskipun mereka akan finis di papan bawah klasemen Liga Inggris.
Sementara itu, Manchester United harus menerima kenyataan pahit mengakhiri musim tanpa gelar dan finis di posisi bawah klasemen Liga Inggris. Kekalahan ini juga menghancurkan harapan Ruben Amorim untuk membawa timnya berkompetisi di level tertinggi Eropa musim depan.
Pilihan Editor: Jadwal PSG vs Inter Milan di Final Liga Champions, Luis Enrique Pede Meski Sulit