Ragamutama.com – , Jakarta – Sepekan terakhir, kancah politik Indonesia diramaikan berbagai peristiwa penting. Tempo telah merangkum lima berita nasional yang menjadi perbincangan hangat publik dari tanggal 19 hingga 25 Mei 2025.
Pilihan editor: Ekspansi Politik Haji Isam Setelah Masuk Lingkaran Prabowo
Beberapa berita yang menarik perhatian pembaca Tempo antara lain kontroversi keaslian ijazah sarjana Presiden Jokowi dan peringatan 27 tahun Reformasi 1998.
Ijazah Jokowi: Antara Identitas dan Otentisitas, Hingga Tanggapan Istana
Kepolisian telah mengumumkan hasil uji laboratorium terhadap ijazah mantan Presiden Jokowi, yang dilaporkan palsu oleh Tim Pembela Umat dan Aktivis (TPUA). “Hasil penyelidikan menunjukkan dokumen asli ijazah bernomor 1120 atas nama Joko Widodo dengan NIM 1681/KT Fakultas Kehutanan UGM tertanggal 5 November 1985,” ujar Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro di Jakarta, Kamis, 22 Mei 2025.
Ijazah tersebut dibandingkan dengan ijazah tiga rekan kuliah Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM (periode 1980-1985). Hasilnya, ijazah Jokowi dinyatakan identik dengan ijazah pembanding.
Namun, mantan Menpora Roy Suryo, salah satu penggugat, mempertanyakan kesimpulan “identik”. Menurutnya, uji forensik belum final dan hanya menunjukkan kesamaan, bukan keaslian mutlak.
Istana Kepresidenan merespon polemik ini dengan pernyataan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (Jubir Presiden Prabowo) yang menyatakan penghormatan terhadap proses hukum yang sedang berjalan.
27 Tahun Reformasi: Penculikan Aktivis 1998, Jejak yang Belum Terungkap?
Tahun ini menandai peringatan 27 tahun Reformasi, ditandai dengan lengsernya Soeharto pada 21 Mei 1998. Momentum ini mengingatkan kita pada masa transisi yang penuh gejolak.
Pada masa itu, sejumlah aktivis reformasi—mahasiswa dan aktivis sipil—menjadi korban penculikan dan kekerasan oleh pihak-pihak yang berusaha mempertahankan Orde Baru. Sebanyak 23 aktivis diculik karena dianggap mengancam stabilitas pemerintahan.
Sembilan aktivis telah dibebaskan, satu ditemukan tewas (Leonardus “Gilang” Nugroho), sementara 13 lainnya masih hilang hingga saat ini, 27 tahun setelah Reformasi. Nasib mereka diduga serupa dengan Gilang.
Berdasarkan data Kontras, penculikan ini dimulai sejak 1996, meningkat selama kampanye Pemilu, dan berlanjut hingga penculikan aktivis PRD dan SMID pada 1997 hingga kerusuhan Mei 1998.
Dedi Mulyadi: Anak Berprestasi Juga Akan Ikuti Pendidikan di Barak Militer
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melaporkan hasil evaluasi positif program pendidikan di barak militer. Program yang awalnya ditujukan untuk anak bermasalah, menurut Dedi, akan diperluas untuk anak berprestasi pada gelombang berikutnya.
“Berdasarkan evaluasi awal, angkatan pertama menunjukkan hasil yang baik,” kata Dedi kepada Tempo, Jumat, 23 Mei 2025. Evaluasi ini melibatkan psikolog, akademisi, dan pelatih.
Dedi menyatakan rencana pengiriman anak berprestasi pada gelombang kedua untuk merasakan pendidikan karakter yang sama seperti anak bermasalah di gelombang pertama. “Kami akan melihat kemungkinan tersebut,” ujarnya tanpa menentukan waktu pasti.
Penulis Kolom Detikcom Alami Dua Kali Intimidasi dari Pihak Tak Dikenal
Seorang penulis yang membahas keterlibatan jenderal militer dalam jabatan sipil di Detikcom mengaku mengalami intimidasi. Intimidasi terjadi setelah artikelnya terbit pada Kamis, 22 Mei 2025.
Sumber menyebutkan penulis diserempet dan didorong hingga jatuh oleh dua orang berhelm full face saat mengantar anaknya ke sekolah (insiden pertama). Ia juga mengalami insiden serupa dengan pengendara motor tak dikenal (insiden kedua).
Penulis merasa terancam dan meminta penghapusan artikelnya dari Detikcom. Namun, permintaan ini ditolak karena prosedur penghapusan artikel opini membutuhkan rekomendasi dari Dewan Pers.
Korpri Usul Kenaikan Batas Usia Pensiun ASN
Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) mengusulkan kenaikan batas usia pensiun Aparatur Sipil Negara (ASN). Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, usulan ini bertujuan meningkatkan keahlian dan karier ASN.
Usulan ini disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui surat bernomor B-122/KU/V/2025 tertanggal 15 Mei 2025. “Melihat usia harapan hidup yang semakin panjang, kenaikan batas usia pensiun ASN, baik struktural maupun fungsional, sangatlah wajar,” kata Zudan dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 Mei 2025.
Ervana Trikarinaputri, Novali Panji Nugroho, Dinda Shabrina, Hendrik Khoirul Muhid, dan Yudono Yanuar berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan editor: Prabowo dan Perdana Menteri Cina Akan Gelar Pertemuan Bilateral di Istana Pagi Ini