Tom Lembong Divonis: Fakta Meringankan & Memberatkan, Ini Detailnya!

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 19 Juli 2025 - 22:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Mantan Menteri Perdagangan era Presiden Joko Widodo, Thomas Trikasih Lembong atau yang akrab disapa Tom Lembong, telah dijatuhi vonis pidana penjara selama 4 tahun 6 bulan. Putusan ini ditetapkan oleh pengadilan setelah mempertimbangkan berbagai faktor, baik yang memberatkan maupun meringankan.

Selain pidana kurungan, Tom Lembong juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp 750 juta. Apabila denda tersebut tidak dapat dipenuhi, ia harus menjalani pidana kurungan pengganti selama enam bulan. Vonis ini terbilang lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan jaksa penuntut umum yang sebelumnya menginginkan hukuman penjara tujuh tahun serta denda Rp 750 juta dengan ketentuan subsidair enam bulan kurungan.

Tom Lembong dinyatakan terbukti bersalah atas tindak pidana korupsi terkait kasus impor gula yang terjadi pada periode 2015 hingga 2016. Ia dinilai melanggar Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Saat Tom Lembong keluar dari ruang sidang pada pukul 18.03 WIB dengan mengenakan rompi berwarna merah muda khas tahanan, ia disambut kerumunan pendukungnya yang sudah menanti. Mereka langsung meneriakkan yel-yel penuh semangat, “Free, Free Tom Lembong! Bebaskan Tom Lembong!” sambil mengacungkan poster-poster dukungan. Menanggapi sambutan itu, Tom tersenyum tipis dan mengangkat tangannya yang terborgol, yang justru memicu sorakan massa menjadi semakin riuh.

Baca Juga :  Fadli Zon Dikecam, Ujaran Soal Mei 1998 Perpanjang Impunitas?

Seorang pengunjung yang memilih untuk tidak disebutkan namanya menyatakan kekecewaannya atas putusan ini, menilai vonis tersebut tidak adil. “Kayaknya mereka sengaja mengabaikan pembelaan Tom, seperti dikriminalisasi,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa ada banyak kejanggalan yang ia saksikan selama proses hukum berlangsung.

Berikut adalah poin-poin yang menjadi pertimbangan memberatkan dalam vonis pidana Tom Lembong:

  1. Saat menjabat sebagai Menteri Perdagangan, terdakwa dianggap lebih memprioritaskan pendekatan ekonomi kapitalis dalam merumuskan kebijakan terkait ketersediaan dan stabilitas harga gula nasional. Hal ini dinilai tidak selaras dengan prinsip demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi Pancasila yang diamanatkan UUD 1945, yang menekankan pada kesejahteraan bersama dan keadilan sosial.
  2. Dalam menjalankan tugasnya sebagai Menteri Perdagangan, terdakwa dinilai tidak berlandaskan pada asas kepastian hukum. Ia tidak menjadikan peraturan perundang-undangan sebagai dasar dalam setiap kebijakan yang diambil, terutama yang berkaitan dengan pengendalian dan stabilitas harga di sektor perdagangan, khususnya komoditas gula.
  3. Terdakwa juga dinilai tidak menjalankan tugasnya secara akuntabel dan bertanggung jawab. Ia tidak memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar bermanfaat dan adil, khususnya dalam menjaga stabilitas harga gula agar tetap terjangkau oleh masyarakat sebagai konsumen akhir atau sebagai kebutuhan pokok berupa gula kristal putih.
  4. Selain itu, terdakwa dianggap telah mengabaikan kepentingan masyarakat sebagai konsumen akhir gula kristal putih. Ia tidak memastikan agar harga gula tersebut dapat diperoleh dengan stabil dan terjangkau. Akibatnya, harga gula kristal putih pada tahun 2016 tetap berada pada level yang tinggi.
Baca Juga :  Polri Kerahkan Psikolog Dampingi Korban Pelecehan Seksual Grup Fantasi Sedarah

Sementara itu, beberapa hal berikut menjadi pertimbangan yang meringankan vonis terhadap Tom Lembong:

  1. Terdakwa tidak memiliki catatan pidana sebelumnya atau belum pernah dijatuhi hukuman pidana.
  2. Terdakwa tidak memperoleh keuntungan pribadi dari tindak pidana korupsi yang dilakukannya.
  3. Selama proses persidangan, terdakwa menunjukkan sikap kooperatif dan sopan, serta tidak menghambat jalannya persidangan.
  4. Terdakwa telah menitipkan sejumlah uang kepada Kejaksaan Agung pada tahap penyidikan sebagai bentuk itikad baik untuk mengganti kerugian keuangan negara.

Artikel ini ditulis oleh Amelia Rahima Sari dan Anggia Leksa Putri.

Pilihan Editor: Anies Baswedan dan Saut Situmorang Bicara Vonis 4,5 Tahun Tom Lembong

Berita Terkait

LBH Medan Soroti Kasus KDRT yang Mandek di Kepolisian Sejak 2023
Kuasa Hukum Tom Lembong Kemungkinan Akan Ajukan Banding
Ini Peran 3 Pembunuh Wanita Terborgol di Cisauk
Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Penjara, Ini 4 Faktor yang Memberatkannya dalam Kasus Impor Gula
Bau Tidak Sedap Muncul di Semak-Semak, Ternyata Mayat Wanita Diborgol
Vonis 4,5 Tahun Penjara Tom Lembong: Fakta dan Kronologi Kasus
Anies Kecewa! Vonis Tom Lembong 4,5 Tahun Jadi Sorotan
Hakim Ketua Vonis Tom Lembong: Siapa Sosok di Balik Putusan?

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 22:05 WIB

Tom Lembong Divonis: Fakta Meringankan & Memberatkan, Ini Detailnya!

Sabtu, 19 Juli 2025 - 12:53 WIB

LBH Medan Soroti Kasus KDRT yang Mandek di Kepolisian Sejak 2023

Sabtu, 19 Juli 2025 - 12:10 WIB

Kuasa Hukum Tom Lembong Kemungkinan Akan Ajukan Banding

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:41 WIB

Ini Peran 3 Pembunuh Wanita Terborgol di Cisauk

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:28 WIB

Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Penjara, Ini 4 Faktor yang Memberatkannya dalam Kasus Impor Gula

Berita Terbaru

Uncategorized

Jokowi di Kongres PSI 2025: Dukungan dan Optimisme Terungkap

Minggu, 20 Jul 2025 - 02:23 WIB

sports

Thailand Hancurkan Timor Leste 4-0 di Piala AFF U-23

Minggu, 20 Jul 2025 - 02:11 WIB

Public Safety And Emergencies

Boarding Pass: Jangan Unggah! Liburanmu Bisa Jadi Mimpi Buruk!

Minggu, 20 Jul 2025 - 01:58 WIB

technology

Lupa Password WiFi? Ini Cara Mudah Melihatnya di PC & Laptop!

Minggu, 20 Jul 2025 - 00:47 WIB

technology

iPhone 17: Bocoran Spesifikasi! Model Air & Layar 120Hz Hadir?

Minggu, 20 Jul 2025 - 00:41 WIB