TNI Lumpuhkan 18 OPM dalam Operasi di Intan Jaya: Fakta Terbaru

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 15 Mei 2025 - 22:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Satuan Tugas (Satgas) Habema TNI baru saja menyelesaikan operasi penegakan hukum yang signifikan di Kabupaten Intan Jaya, wilayah Papua Tengah. Operasi penting ini dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Mei, dengan rentang waktu antara pukul 04.00 hingga 05.00 WIT.

Fokus utama dari operasi ini adalah penertiban di tiga area kunci, meliputi Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, kawasan Sugapa Lama, dan daerah Zanamba.

Selama operasi tersebut, pasukan TNI berhasil membersihkan wilayah Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning dari pengaruh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.

“Sebanyak 18 anggota OPM dilaporkan tewas dalam operasi ini. Selain itu, TNI juga berhasil mengamankan berbagai barang bukti penting, termasuk satu pucuk senjata organik jenis AK-47, sebuah senjata rakitan, puluhan butir amunisi, sejumlah busur dan anak panah, serta bendera Bintang Kejora dan beberapa perangkat komunikasi,” ungkap Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut Agung Saptoadi, dalam keterangan tertulisnya pada hari Kamis, 15 Mei.

Baca Juga :  Kolonel Antonius: Kepala Gudang Puspalad Meninggal dalam Ledakan Amunisi TNI, Apa Penyebabnya?

Pada awalnya, tujuan utama kehadiran TNI adalah untuk menyediakan layanan kesehatan yang memadai, meningkatkan edukasi di masyarakat, dan memberikan pengamanan terhadap proyek pembangunan jalan menuju Hitadipa. Namun, sayangnya, kehadiran TNI ini justru dimanipulasi oleh pihak OPM untuk kepentingan mereka.

Bapak Melianus Wandegau, Kepala Suku Kampung Sugapa, menuturkan bahwa masyarakat setempat telah menjadi korban disinformasi dan propaganda yang disebarkan oleh OPM.

“Kami diberikan janji-janji manis mengenai kesejahteraan oleh mereka (OPM), tetapi kenyataannya kami hanya diperalat dan dijadikan perisai dari serangan. Warga digunakan sebagai tameng hidup untuk melawan TNI,” jelasnya dengan nada prihatin.

Baca Juga :  Ledakan Amunisi Kedaluwarsa Garut: Prosedur Pemusnahan yang Aman dan Efektif

Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan dengan tegas bahwa operasi ini merupakan wujud nyata dari komitmen TNI untuk melindungi segenap rakyat Papua dan mendukung keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

“TNI hadir bukan untuk menciptakan ketakutan di tengah-tengah masyarakat, melainkan untuk melindungi mereka dari tindakan kekerasan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok bersenjata. Operasi ini dilaksanakan dengan sangat terukur, profesional, dan selalu mengutamakan keselamatan warga sipil. Kami tidak akan pernah membiarkan rakyat Papua hidup dalam bayang-bayang ketakutan di tanah kelahiran mereka sendiri,” pungkasnya dengan penuh keyakinan.

Berita Terkait

Puan Maharani Desak DPR Investigasi Ledakan Amunisi Garut, Panglima TNI Dipanggil!
Menteri Meutya Atur SIM Card: Stop Panggilan Spam Sekarang!
Waspada! BPOM Investigasi 17 Kasus Keracunan Makanan Diduga MBG di Indonesia
TNI AD Siap Bantu Wujudkan Mimpi Anak Garut Jadi Tentara
TNI AD Masih Investigasi Kasus Ledakan Amunisi di Garut, Sudah Periksa 46 Saksi
Wahana Makmur Sejati: Komitmen Safety Riding, Inilah Aksi Nyata Mereka
Tragis! Induk Gajah Berduka: Konflik Manusia-Satwa Renggut Nyawa Anak Gajah di Malaysia
Investigasi Ledakan Garut: TNI AD Periksa Puluhan Saksi

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 00:03 WIB

Puan Maharani Desak DPR Investigasi Ledakan Amunisi Garut, Panglima TNI Dipanggil!

Kamis, 15 Mei 2025 - 23:27 WIB

Menteri Meutya Atur SIM Card: Stop Panggilan Spam Sekarang!

Kamis, 15 Mei 2025 - 22:55 WIB

TNI Lumpuhkan 18 OPM dalam Operasi di Intan Jaya: Fakta Terbaru

Kamis, 15 Mei 2025 - 21:59 WIB

Waspada! BPOM Investigasi 17 Kasus Keracunan Makanan Diduga MBG di Indonesia

Kamis, 15 Mei 2025 - 14:28 WIB

TNI AD Siap Bantu Wujudkan Mimpi Anak Garut Jadi Tentara

Berita Terbaru

Society Culture And History

Sengketa Tanah Atalarik Syah: Kronologi Hingga Pembongkaran Bangunan oleh Aparat

Jumat, 16 Mei 2025 - 02:23 WIB