Tips Jitu BEI: UMKM Sukses IPO dan Go Public

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa melakukan penawaran umum perdana (IPO) di pasar modal. I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, menekankan pentingnya penerapan corporate governance (GCG) sebelum UMKM melangkah go public.

Menurut Nyoman, persiapan implementasi corporate governance mencakup beberapa langkah krusial, seperti merekrut komisaris independen, membentuk komite audit, menunjuk unit audit eksternal, dan mengangkat sekretaris perusahaan. BEI mengklasifikasikan UMKM sebagai perusahaan dengan aset berskala kecil dan menengah, yaitu antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. “Penerapan GCG yang solid akan meningkatkan profesionalisme dan kemandirian perusahaan,” ujar Nyoman dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada hari Sabtu, 24 Mei 2025.

Selain itu, Nyoman menekankan bahwa UMKM yang ingin go public harus memperhatikan legalitas dokumen, aspek keuangan yang sehat, dan pelaporan yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. “Yang tak kalah penting, kelangsungan bisnis yang baik (going concern) merupakan fondasi penting bagi kesuksesan perusahaan dalam melakukan IPO,” imbuhnya.

Saat ini, BEI mencatat terdapat 228 perusahaan yang dikategorikan sebagai UMKM yang telah berhasil go public. Dari jumlah tersebut, 44 perusahaan tercatat di Papan Akselerasi. “Bursa akan terus mengupayakan untuk mendorong perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah yang memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan untuk bisa go public,” kata Nyoman dalam keterangan tertulis yang dikutip pada hari Minggu, 25 Mei 2025.

Baca Juga :  BNI Bagikan Dividen Rp 13,95 Triliun: Catat Jadwal Lengkapnya!

Nyoman berharap bahwa Pasar Modal Indonesia dapat menjadi wadah yang ideal untuk pertumbuhan perusahaan dari berbagai skala, termasuk UMKM.

Lebih lanjut, Nyoman menjelaskan bahwa BEI secara aktif mendorong UMKM untuk melantai di bursa melalui program IDX Incubator. Program ini dirancang sebagai tempat persiapan bagi perusahaan dengan aset kecil yang berencana melakukan IPO.

Dalam program IDX Incubator, perusahaan akan mendapatkan pembinaan komprehensif dan informasi mendalam mengenai proses serta persyaratan IPO. “BEI memiliki serangkaian inisiatif untuk memfasilitasi perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah agar dapat go public,” jelas Nyoman.

BEI berharap IDX Incubator dapat menjadi platform yang mendukung perusahaan berpotensi IPO dalam tiga tahun mendatang, serta memberikan pendampingan dari BEI dan berbagai pemangku kepentingan pasar modal.

Baca Juga :  IHSG Bakal Menghijau Lagi? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Rabu

Di samping itu, BEI secara intensif melakukan diskusi dengan para pemilik dan manajemen perusahaan di Indonesia mengenai manfaat go public. Kegiatan ini meliputi workshop, edukasi melalui media sosial, penyusunan buku panduan, pendampingan one-on-one, dan pemantauan Papan Akselerasi, yang menjadi wadah bagi perusahaan beraset kecil.

“BEI juga memiliki Papan Akselerasi yang dirancang khusus untuk perusahaan aset skala kecil dan menengah dengan persyaratan yang lebih ringan dibandingkan Papan Pengembangan, serta menawarkan insentif seperti biaya pencatatan awal dan tahunan yang lebih rendah,” papar Nyoman.

Nyoman berpendapat bahwa UMKM akan memperoleh beragam manfaat signifikan jika berhasil go public, termasuk akses pendanaan tanpa batas, peningkatan kinerja dan citra perusahaan, serta peningkatan profesionalisme karyawan.

Perusahaan juga berkesempatan untuk memperoleh insentif pajak berupa penurunan tarif PPh Badan. Tidak hanya perusahaan, pemegang saham perusahaan tersebut juga berpotensi memperoleh insentif pajak saat melakukan transaksi jual beli saham. “Nominalnya akan lebih rendah dibandingkan pajak yang harus dibayarkan saat perusahaan masih berstatus tertutup,” pungkas Nyoman.

Pilihan Editor: Tabungan Tergerus, Daya Beli Masyarakat Melemah

Berita Terkait

Alfamart Akuisisi Lawson: Alasan Strategis di Baliknya
IHSG Cetak Rekor Mei 2025: Peluang dan Risiko Profit Taking Juni
Suku Bunga BI Turun: Peluang KPR Murah Segera Hadir?
Rupiah Diprediksi Fluktuatif: Sentimen Global Pengaruhi Perdagangan Senin Ini
AADI dan DAAZ Masuk FTSE: Analisis Saham Terbaru dan Rekomendasi Investasi
IHSG Terbang Tinggi: Analis Mirae Asset Ungkap Dampak Positif Penurunan Suku Bunga BI
Analis Ungkap: Saham Properti Potensi Cuan di Tengah Sinyal Rebound!
IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Senin: Rekomendasi Saham Pilihan Analis

Berita Terkait

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:35 WIB

Tips Jitu BEI: UMKM Sukses IPO dan Go Public

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:11 WIB

Alfamart Akuisisi Lawson: Alasan Strategis di Baliknya

Minggu, 25 Mei 2025 - 21:56 WIB

IHSG Cetak Rekor Mei 2025: Peluang dan Risiko Profit Taking Juni

Minggu, 25 Mei 2025 - 21:43 WIB

Suku Bunga BI Turun: Peluang KPR Murah Segera Hadir?

Minggu, 25 Mei 2025 - 21:28 WIB

Rupiah Diprediksi Fluktuatif: Sentimen Global Pengaruhi Perdagangan Senin Ini

Berita Terbaru

sports

Bezzecchi Taklukkan Drama, Juara MotoGP Inggris 2025!

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:55 WIB

politics

Prabowo Tiba di Malaysia: Hadiri KTT ASEAN, Disambut Meriah!

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:52 WIB

finance

Tips Jitu BEI: UMKM Sukses IPO dan Go Public

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:35 WIB