Tim Nasional Putri U16 Indonesia menunjukkan potensi luar biasa dalam ajang ASEAN U16 Girls Championship 2025. Bertanding di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (20/8/2025) malam, Garuda Pertiwi Muda berhasil meraih kemenangan telak 6-0 atas Timor Leste. Hasil impresif ini mengantarkan Indonesia langsung menduduki puncak klasemen sementara Grup A dengan raihan tiga poin penuh.
Dominasi Indonesia telah terlihat sejak babak pertama dengan empat gol tanpa balas. Gol pembuka dicetak oleh Nasywa Salsabila pada menit ke-15, yang kemudian disusul oleh gol dari Jazlyn Kalya Firyal di menit ke-20. Nasywa kembali mengukir namanya di papan skor pada menit ke-24, sebelum Jazlyn melengkapi brace-nya dua menit kemudian, menjadikan skor 4-0. Pesta gol babak pertama ditutup dengan hattrick Nasywa pada menit ke-36.
Memasuki babak kedua, Indonesia tetap tidak mengendurkan serangan. Syafia Tristalia Chorlienka berhasil menambah keunggulan Timnas Putri U16 menjadi 6-0 melalui golnya pada menit ke-63, sekaligus memastikan kemenangan meyakinkan bagi Garuda Pertiwi Muda. Menariknya, dari total enam gol yang tercipta, tiga di antaranya berasal dari skema open play, sementara tiga gol lainnya lahir dari situasi bola mati, termasuk satu gol yang dicetak dengan kaki kiri.
Pelatih Timnas Putri U16 Indonesia, Timo Scheunemann, menyatakan bahwa kemenangan telak ini merupakan buah dari intensitas latihan serta kualitas teknik individu pemain yang mumpuni. Timo mengisahkan, para pemain yang tergabung dalam skuad ini ditemukan melalui proses seleksi yang sangat ketat dan menyeluruh. Pencarian bakat dilakukan di 16 titik berbeda di seluruh Indonesia, termasuk salah satunya adalah Nurmalisa dari Pulau Lingga, Kepulauan Riau, yang mengikuti seleksi di Medan.
“Dengan pencarian di 16 titik, kami bisa mendapatkan pemain-pemain yang mampu bermain seperti tadi. Atraksinya, kemampuan individunya keluar, tapi juga kombinasinya, pantulan, dan terobosannya muncul,” ungkap Timo Scheunemann, menggambarkan kualitas permainan anak asuhnya.
Lebih lanjut, Timo mengungkapkan bahwa ia masih memiliki dua pemain kunci yang belum dapat diturunkan. Keduanya terpaksa absen karena kendala persyaratan usia, mengingat mereka masih berusia 12 tahun. “Kami punya dua anak umur 12 tahun, dan itu tidak bisa kami mainkan. Kalau mereka layak, mereka layak dimainkan, bahkan di U20 sekalipun. Ini adalah pemain masa depan yang sudah ada,” tegasnya, menyoroti potensi besar yang dimiliki generasi muda sepak bola putri Indonesia.
Timo Scheunemann juga menyoroti potensi pemain putri Indonesia dari segi kepelatihan. Ia berpendapat bahwa melatih pemain perempuan jauh lebih mudah dibandingkan laki-laki. “Cewek itu dilatih jauh lebih gampang daripada cowok. Mereka lebih coachable, lebih mendengarkan, lebih mau melakukan, akhirnya perkembangannya juga lebih cepat, integrasinya juga lebih cepat. Yang menjadi tantangan mungkin di luar lapangan,” jelas Timo.
“Namun, saya sangat respek pada putri-putri kita. Mereka mampu menerapkan apa yang selama ini kami latih. Makanya bisa kreatif, bisa atraktif tadi,” lanjutnya, memuji dedikasi dan kemampuan adaptasi pemainnya. Timo menegaskan, dengan hasil ini, timnya tidak hanya bertekad meraih kemenangan, tetapi juga ingin membuktikan bahwa perempuan Indonesia mampu bermain sepak bola dengan baik.
“Tentu saja kami ingin menang, tapi tujuan kami yang lebih utama lagi adalah menunjukkan bahwa cewek Indonesia bisa bermain bola, dan generasi ini pantas untuk diperhatikan. Ini adalah generasi yang punya potensi luar biasa,” pungkas Timo, menekankan pentingnya perhatian terhadap perkembangan sepak bola putri di tanah air.