Berikut adalah artikel berita yang telah ditingkatkan:
Oklahoma City Thunder Ukir Sejarah Juara NBA 2024-2025: Pertahanan Kokoh Kunci Taklukkan Indiana Pacers
Jakarta – Oklahoma City Thunder telah mengukir sejarah gemilang, berhasil meraih gelar juara NBA 2024-2025, yang merupakan trofi perdananya. Dalam duel sengit Gim Ketujuh Final NBA di Paycom Center, Oklahoma, Senin pagi, 23 Juni 2025, Thunder sukses mengandaskan perlawanan gigih Indiana Pacers dengan skor akhir 103-91. Kunci utama keberhasilan ini terletak pada fondasi pertahanan yang solid dan strategi permainan yang cerdas.
Sepanjang musim reguler hingga fase *playoff*, tim besutan Mark Daigneault ini memang konsisten memimpin liga dalam *defensive rating*. Di laga puncak penentu gelar, Thunder kembali menunjukkan dominasi pertahanan mereka dengan menahan akurasi tembakan Indiana hanya di angka 41,4 persen, jauh di bawah rata-rata *playoff* Pacers sebesar 48,4 persen. “Ini seperti lomba ketahanan. Anda harus bisa menang dalam kondisi yang tidak ideal, menang dengan cara yang sulit. Dan tim kami melakukan itu dengan luar biasa,” ungkap Daigneault seusai pertandingan, dikutip dari laman NBA.
Tak hanya meredam akurasi tembakan lawan, lini pertahanan Thunder juga memaksa Pacers melakukan 21 *turnover* dan mencatatkan total delapan blok krusial. Salah satu bintang yang bersinar terang dalam aspek defensif adalah Chet Holmgren, yang tampil memukau dengan lima blok. Jumlah tersebut merupakan rekor terbanyak yang dicatat pemain dalam Gim Ketujuh Final NBA sejak statistik blok mulai dihitung pada musim 1973-1974. “Sejujurnya, saya tidak main untuk rekor atau statistik. Semua itu akan dilupakan. Tapi kemenangan ini? Itu abadi. Saya sangat bahagia kami bisa meraihnya bersama-sama,” kata Holmgren dengan kerendahan hati.
Kontribusi vital dari lini pertahanan Thunder tidak hanya datang dari Holmgren. Nama-nama seperti Lu Dort, Alex Caruso, dan Cason Wallace juga tampil menonjol, masing-masing mencatat tiga *steal*. Dort, yang musim ini masuk dalam NBA All-Defensive First Team, menegaskan bahwa strategi bertahan tim mereka memang dirancang khusus untuk mengganggu ritme permainan Indiana. “Mereka tim yang hebat dengan pemain hebat juga. Kami hanya mencoba berbagai pendekatan bertahan untuk menggoyang mereka dan memperlambat alur permainan,” jelas Dort.
Di sisi lain, meskipun harus kehilangan Tyrese Haliburton sejak kuarter pertama akibat cedera kaki, Indiana Pacers tetap menunjukkan semangat perlawanan yang luar biasa. Bennedict Mathurin tampil sebagai tulang punggung tim dengan sumbangan 24 poin dan 13 *rebound*. Sementara itu, TJ McConnell mencetak 16 poin dari delapan tembakan, meski juga mencatat tujuh *turnover* akibat tekanan intens dari Thunder. “Tekanan mereka sangat luar biasa. Saya mencoba tetap agresif, meski ada beberapa *turnover* yang tidak biasa saya lakukan. Tapi saya bangga dengan perjuangan tim. Kami bertarung sampai akhir. Kredit untuk OKC, mereka benar-benar luar biasa,” ujar McConnell, mengakui keunggulan lawan.
Kemenangan bersejarah ini juga menempatkan Oklahoma City Thunder sebagai tim juara termuda kedua dalam sejarah NBA, dengan rata-rata usia skuad 25,68 tahun. Mereka hanya kalah dari Portland Trail Blazers di musim 1976–1977. Gelar perdana ini sekaligus menjadi bukti nyata keberhasilan visi jangka panjang Manajer Umum Sam Presti dalam membangun tim melalui seleksi *draft* yang cermat dan pengembangan pemain muda yang konsisten, membuahkan hasil yang manis bagi Thunder dan para penggemar mereka.
