Thailand Akui Indonesia Beda Kelas Usai ASEAN Cup U-23

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 12:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Publik Thailand semakin mempertanyakan ambisi sepak bola regional mereka setelah skuad muda Gajah Perang hanya mampu meraih peringkat ketiga di turnamen ASEAN Cup U-23 2025. Hasil ini dianggap menunjukkan bahwa Thailand masih kesulitan untuk melampaui dominasi di kawasan Asia Tenggara.

Tim Nasional U-23 Thailand gagal mencapai target minimal mereka untuk melaju ke final, setelah takluk di babak semifinal. Mereka harus mengakui keunggulan Tim Nasional U-23 Indonesia melalui drama adu penalti yang berakhir 7-6, menyusul hasil imbang 1-1 sepanjang 120 menit waktu normal dan tambahan.

Meski demikian, Thailand berhasil mengamankan posisi ketiga dengan memenangi laga perebutan tempat melawan Filipina dengan skor 3-1. Catatan ini melanjutkan tren di mana Thailand juga finis di posisi ketiga pada tahun 2023, serta menjadi runner-up pada edisi 2019 dan 2022.

Media Thailand, Thairath, secara lugas mengungkapkan kekecewaan publik. “Kita sudah bicara tentang melampaui Asia Tenggara,” tulis laporan mereka. “Namun, hasil turnamen U-23 baru-baru ini menunjukkan bahwa kita tidak lebih unggul dari kawasan ini, dan kapankah kita akan mencapai puncak baru?”

Analisis mendalam dari media Thailand lain, Siamsport, menyoroti kontradiksi antara kekuatan liga profesional domestik dengan prestasi tim nasional. “Sepak bola Thailand memiliki kekuatan liga profesional dan sistem klub yang dianggap lebih maju dibandingkan negara-negara lain di kawasan ini,” tulis Siamsport. Namun, mereka menambahkan, “prestasi tim nasionalnya belum benar-benar melampaui Asia Tenggara.”

Baca Juga :  Pelatih Vietnam 'Balas Dendam'? U-23 Indonesia Jadi Korban Strategi Tak Terduga

Meskipun turnamen ASEAN Cup U-23 2025 yang digelar di Indonesia ini berhasil mengidentifikasi beberapa talenta baru yang menjanjikan, seperti striker Yotsakorn Burapha, bek Phichitchai Sienkrthok dan Saphon Noiwong, serta kiper Sorawat Phosaman, media menilai mereka masih membutuhkan waktu signifikan untuk berkembang.

Thairath berpendapat bahwa kekalahan di Indonesia menjadi pelajaran berharga bagi para pemain untuk memahami posisi mereka sebenarnya. “Kita harus mengakui bahwa generasi pemain saat ini lebih lemah dan tidak memiliki potensi atau kekuatan yang cukup untuk mengalahkan Vietnam atau Indonesia,” tegas laporan tersebut.

Salah satu alasan utama yang disoroti adalah bahwa sekitar 90 persen pemain yang memperkuat tim U-23 saat ini bukanlah pemain inti di klub masing-masing, baik di Liga 1 Thailand maupun di divisi bawah. Minimnya waktu bermain di level klub berdampak pada perkembangan pemain yang kurang optimal, mengurangi kepercayaan diri, serta membatasi pengalaman dan intensitas bermain mereka.

Kondisi ini bahkan memaksa staf pelatih timnas U-23 untuk memulai dari dasar, membangun kembali kekuatan fisik banyak pemain dan secara instan membantu mereka memahami taktik yang harus segera diterapkan. Alhasil, gaya bermain penguasaan bola dan umpan pendek yang menjadi ciri khas Thailand tidak terlihat dalam turnamen ini.

Baca Juga :  Timnas U-23 Bertabur Bintang, Pemain Muda Liga 1 Beri Ancaman!

Siamsport secara spesifik mengkritik kemampuan umpan tim U-23 yang dinilai sangat buruk. Meskipun potensi para pemain Thailand memang mengungguli Filipina dalam laga perebutan tempat ketiga, penguasaan bola mereka masih kurang. Sementara itu, dalam babak semifinal, tim ini dianggap benar-benar kalah kelas dari tuan rumah Indonesia.

Media juga menyoroti kehati-hatian berlebihan yang ditunjukkan saat menghadapi Filipina, seolah-olah Filipina adalah tim kuat dari Asia. Hal ini, menurut Siam Sports, mencerminkan kurangnya kepercayaan diri yang signifikan di kalangan para pemain.

Dengan terungkapnya berbagai kekurangan ini, media Thailand berharap tim Gajah Perang dapat menunjukkan peningkatan performa yang berarti di ajang-ajang mendatang, termasuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 pada bulan September dan SEA Games 2025 pada bulan November. Kedua turnamen penting tersebut akan berlangsung di kandang sendiri, Thailand, memberikan kesempatan bagi mereka untuk membuktikan diri.

Berita Terkait

Son Tinggalkan Tottenham? Siap Jadi Rival Messi!
Macau Open 2025: Malaysia Unggul! 2 Wakil Final, Unggulan 1 Tumbang
Echeverri Tolak Girona: Ini Alasan Pilih AS Roma!
Transfer Kejutan! Tottenham Amankan Palhinha, Moore Gabung Rangers
Suporter Timnas Dianiaya Usai Final AFF U-23: Ini Pemicunya!
Harga Resmi Jersey Liverpool Terbaru di Indonesia: Siap Koleksi?
Hokky Caraka Resmi! PSS Sleman Lepas Striker ke Persita
Lookman Buntu, Inter Milan Gigit Jari? Atalanta Kembali Menolak!

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 18:02 WIB

Son Tinggalkan Tottenham? Siap Jadi Rival Messi!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Macau Open 2025: Malaysia Unggul! 2 Wakil Final, Unggulan 1 Tumbang

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 13:57 WIB

Echeverri Tolak Girona: Ini Alasan Pilih AS Roma!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 12:12 WIB

Thailand Akui Indonesia Beda Kelas Usai ASEAN Cup U-23

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 11:57 WIB

Transfer Kejutan! Tottenham Amankan Palhinha, Moore Gabung Rangers

Berita Terbaru

politics

Megawati Rombak PDIP: Hasto Kristiyanto Lengser dari Sekjen!

Sabtu, 2 Agu 2025 - 18:30 WIB

sports

Son Tinggalkan Tottenham? Siap Jadi Rival Messi!

Sabtu, 2 Agu 2025 - 18:02 WIB

politics

Hasto Peluk Megawati di Kongres PDIP, Momen yang Menyentuh!

Sabtu, 2 Agu 2025 - 16:52 WIB