Terungkap: Misteri Megakota Kuno Amerika Serikat, Pusat Peradaban Hilang

- Penulis

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JACKSON, RAGAMUTAMA.COM – Jauh sebelum gemerlap gedung pencakar langit menghiasi lanskap kota-kota di Amerika Serikat, sebuah metropolis kuno telah lebih dulu berdiri dengan keagungannya di lembah Sungai Mississippi.

Itulah Cahokia, sebuah permukiman purba yang pada masa jayanya menjelma menjadi pusat peradaban dan spiritualitas, terkenal dengan perayaan megah yang berlangsung berhari-hari lamanya.

Lantas, rahasia apa yang tersimpan di balik megakota kuno yang pernah berjaya di tanah Amerika ini?

Seperti dilansir dari BBC, Cahokia, yang terletak tak jauh dari St. Louis, Missouri, dikenal sebagai kota pra-Columbus terluas di sebelah utara Meksiko. Pada masa keemasannya, sekitar tahun 1050 Masehi, populasi kota ini diperkirakan mencapai 30.000 jiwa, bahkan melebihi jumlah penduduk Paris pada periode yang sama.

Keunikan Cahokia tidak hanya terletak pada skalanya yang besar, melainkan juga pada fondasi yang menopangnya. Berbeda dengan kota-kota kuno lainnya yang tumbuh berkat aktivitas perdagangan, Cahokia justru berkembang pesat berlandaskan nilai-nilai budaya dan spiritualitas yang mendalam.

“Cahokia pada dasarnya adalah jantung peradaban, bukan semata-mata pusat niaga. Fakta ini masih membuat saya bertanya-tanya. Saya terus mencari tahu, apa yang mereka perdagangkan? Siapa yang menghasilkan pundi-pundi kekayaan?” ungkap Annalee Newitz, penulis buku Four Lost Cities: A Secret History of the Urban Age.

“Jawabannya adalah, mereka tidak melakukan perdagangan dalam skala besar. Itu bukanlah alasan utama di balik pembangunan kota ini,” imbuhnya.

Simbolisme Spiritual Antara Darat dan Air

Arkeolog Timothy Pauketat, yang mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk meneliti Cahokia, menggambarkan kota ini sebagai titik pertemuan antara dunia orang hidup dan dunia arwah.

Baca Juga :  Rony Parulian Ungkap Rahasia Sukses Pertamanya

Tata ruang kota ini terdiri dari daratan yang kokoh dan lahan basah yang luas, dihubungkan oleh jalan-jalan layang yang menghubungkan “lingkungan” tempat tinggal warga dengan area pemakaman yang sakral.

“Kota ini dirancang sedemikian rupa untuk menjembatani daratan dan perairan,” jelas Pauketat.

Penduduk Cahokia bermukim di area kering, sementara gundukan-gundukan makam dibangun di atas lahan basah, menciptakan zona transisi yang kaya akan makna spiritual.

Grand Plaza: Jantung Perayaan Cahokia

Daya tarik utama Cahokia terletak pada ruang-ruang publiknya yang megah. Salah satunya adalah Grand Plaza, sebuah lapangan terbuka seluas 50 hektar, tempat ribuan orang berkumpul untuk berpesta, berdoa, dan merayakan kehidupan secara bersama-sama.

“Sulit untuk menggambarkan betapa intens, megah, dan multidimensionalnya acara-acara semacam itu,” ujar Pauketat.

Berbagai jenis makanan dan minuman dibawa ke kota, para juru masak menyiapkan hidangan lezat dari daging buruan, buah-buahan segar, dan sayuran. Para pengunjung membangun tempat tinggal sementara, kemudian menari, bernyanyi, dan bertaruh dalam berbagai permainan yang mendebarkan.

Salah satu permainan yang paling digemari adalah chunkey. Dalam permainan ini, cakram batu dilemparkan, dan para atlet berusaha melempar tombak mereka sedekat mungkin dengan cakram tersebut.

“Ini seperti permainan bocce yang dimainkan dengan proyektil yang berpotensi mematikan,” canda Newitz.

Ritual dan Estetika yang Memeriahkan Perayaan

Beragam simbol budaya menghiasi pesta-pesta Cahokia. Tiang-tiang tinggi menjulang di plaza, yang kemungkinan berfungsi sebagai tempat pertunjukan atau ritual spiritual.

Kostum dengan warna merah, putih, dan hitam menjadi pilihan utama. Warga Cahokia berdandan dengan gaya rambut mohawk, sanggul, dan hiasan bulu. Tato menghiasi wajah dan tubuh mereka.

Baca Juga :  Minecraft: Dampak dan Cara Bijak Mengatasi Kecanduan Game Online pada Anak

Selain itu, bukti arkeologis menunjukkan adanya konsumsi minuman berkafein yang terbuat dari daun yaupon, tanaman asli Amerika Utara yang hanya tumbuh ratusan mil jauhnya dari Cahokia. Minuman ini diyakini memiliki nilai spiritual yang tinggi dan menjadi bagian integral dari ritual kolektif.

“Sebagian dari nilai minuman ini terletak pada sulitnya memperolehnya,” kata antropolog Patricia Crown.

“Anda harus memiliki jaringan yang kuat untuk mendapatkan substansi ini jika itu penting bagi sistem kepercayaan Anda,” tambahnya.

Cahokia Hari Ini: Warisan yang Kembali Hidup

Saat ini, Cahokia dikenal sebagai Situs Sejarah Negara Bagian Cahokia Mounds, sebuah situs warisan dunia UNESCO yang melindungi 70 gundukan asli dan menampilkan rekonstruksi kehidupan masa lalu.

Jalur sepanjang 10 kilometer membawa para pengunjung menjelajahi padang rumput dan lahan basah, dilengkapi dengan panduan audio dan pusat interpretasi yang memamerkan kerajinan batu dan tembikar khas Cahokia.

Namun, seperti peradaban lainnya, Cahokia mengalami masa kemunduran. Sekitar tahun 1400, kota ini ditinggalkan. Para ahli meyakini bahwa kepergian ini disebabkan oleh kombinasi faktor lingkungan dan sosial, seperti perubahan iklim, kekerasan, dan banjir.

Meskipun ditinggalkan, jejak Cahokia tidak sepenuhnya hilang. Yaupon kini menjadi teh lokal yang kembali populer, sementara chunkey dimainkan kembali oleh komunitas Pribumi Amerika sebagai bagian dari warisan budaya mereka.

Lebih dari itu, semangat berpesta sambil menikmati makanan dan olahraga masih terasa akrab di seluruh pelosok Amerika.

“Kita masih berpesta seperti itu di seluruh Amerika Serikat,” kata Newitz.

“Ini sangat sesuai dengan sejarah Amerika,” tegasnya.

Berita Terkait

Tips Ampuh BEI: UMKM Sukses IPO dan Go Public
Puan Maharani Tegas: Ormas Pengganggu Ketertiban Harus Dibubarkan!
Gol Perekik Messi Selamatkan Inter Miami, Rekor Ronaldinho Lewat!
Lionel Messi Cetak Gol Perekik Spektakuler: Inter Miami Lolos Dramatis!
Waspada Penipuan: Jakarta dan Kota Wisata Jadi Sasaran Empuk
Top 7 Berita Terhangat Pekan Ini: Ijazah Jokowi Diuji Lab & 27 Tahun Reformasi
Performa McTominay di Napoli: Kenapa Lebih Mengesankan Dibandingkan di MU?
Bojan Hodak Kritik Bobotoh: Flare Egois, Rugikan Persib Bandung

Berita Terkait

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:50 WIB

Terungkap: Misteri Megakota Kuno Amerika Serikat, Pusat Peradaban Hilang

Minggu, 25 Mei 2025 - 21:20 WIB

Puan Maharani Tegas: Ormas Pengganggu Ketertiban Harus Dibubarkan!

Minggu, 25 Mei 2025 - 20:32 WIB

Gol Perekik Messi Selamatkan Inter Miami, Rekor Ronaldinho Lewat!

Minggu, 25 Mei 2025 - 18:23 WIB

Lionel Messi Cetak Gol Perekik Spektakuler: Inter Miami Lolos Dramatis!

Minggu, 25 Mei 2025 - 12:26 WIB

Waspada Penipuan: Jakarta dan Kota Wisata Jadi Sasaran Empuk

Berita Terbaru

sports

Bezzecchi Taklukkan Drama, Juara MotoGP Inggris 2025!

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:55 WIB

politics

Prabowo Tiba di Malaysia: Hadiri KTT ASEAN, Disambut Meriah!

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:52 WIB

finance

Tips Jitu BEI: UMKM Sukses IPO dan Go Public

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:35 WIB