Aktor Atalarik Syach menghadapi konflik sengketa tanah selama 10 tahun terakhir. Sebagian rumahnya bahkan hampir dieksekusi oleh pihak Pengadilan Negeri Cibinong dan sejumlah aparat.
Banyak netizen berpendapat bahwa Atalarik sedang merasakan karma akibat perbuatan buruknya ke mantan istri, Tsania Marwa. Mereka bertahun-tahun berkonflik karena Atalarik tak mengizinkan anak-anaknya tinggal dengan Marwa.
Terkait hal itu, Atalarik menanggapinya dengan santai. Ia hanya tertawa mendengar berbagai spekulasi dari netizen.
“Saya malah ketawa. Aku bilang, ‘Ya, alhamdulillah’ begitu kan. ‘Karma mantan istri’ apa sih,” ujar Atalarik Syach saat ditemui di kediamannya di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Pria 51 tahun menegaskan bahwa permasalahan sengketa lahan ini telah ia hadapi jauh sebelum ia mengenal, dan menikah dengan Tsania Marwa.
“Dia (Marwa) belum lahir, sudah ada (masalah) ini. Ya nggak apa-apa. Urusan ini saja lebih tua dari usia kariernya dia, jauh dari pernikahan,” ucap Atalarik.
Atalarik Syach Disebut Kena Azab karena Zalimi Tsania Marwa
Pemain sinetron Putri Bidadari tersebut juga menanggapi komentar netizen yang menganggap dirinya kena azab karena menzalimi Marwa.
“Alhamdulillah dikasih azab sama yang Maha Kuasa, kalau itu bener azab, bukan dari netizen,” ungkap Atalarik.
“Karena kalau azab dari yang Maha Kuasa, itu benar. Tapi kalau itu kata netizen, azab apa ya? Memang dia Yang Maha Kuasa?” lanjut dia.
Meski tengah menghadapi ujian berat, Atalarik mencoba tetap berpikir positif. Dia menjadikan pengalaman ini sebagai proses pendewasaan diri.
“Alhamdulillah saya dikasih ujian ini, dikasih pinter, mau naik level. Doa aja, saya juga minta doa dari teman-teman. Kita saling mendoakan,” tandasnya.
Kasus sengketa lahan Atalarik Syach sendiri sudah mulai menemukan titik terang. Ia akhirnya sepakat membayar biaya pembebasan lahan seluas 550 meter persegi dengan harga Rp 850 juta.
Pembayaran akan dilakukan dalam tiga termin, dengan tempo tiga bulan. Ia sudah membayar DP sebesar Rp 300 juta, dan akan dibantu Attila Syach serta keluarga yang lain untuk melunasinya.